4

178 13 9
                                    

2 minggu kemudian

Ini bahkan sudah 2 minggu berlalu semenjak Jaehyun meminta Aera untuk bertanggung jawab pada tangan lebam karena ulahnya, dan selama itu juga Aera menjadi gencar mengikuti Jaehyun kemanapun pria itu pergi.

Hari ini ia dan Jaehyun diminta dosen mencari perabotan untuk camping sebagai acara penutupan ospek jurusan namun entah setan darimana Jaehyun tiba-tiba mengajak Aera untuk makan malam dahulu sebelum pulang, yah meskipun sikap Jaehyun masih tetap dingin seperti dulu tidak ada perubahan.

Jaehyun juga tidak mengerti jalan pikiran nya yang membawa Aera untuk makan malam bersama sekarang, otak nya menolak namun hati bergerak untuk tak berpisah dengan gadis dihadapan nya yang sedang memakan ramen itu.

Aera merasa ada yang menatapnya itu lalu mendongak dan manik mata keduanya bertemu Jaehyun tampak sangat tampan dengan balutan jaket coklat muda yang dikenakan, astaga Aera sangat menyukai pria dihadapan nya itu.

"Setelah ini temani aku pergi ketempat cd musik" ucap Jaehyun sembari mengalihkan pandangan nya ke arah lain, pria itu tampak enggan menatap Aera terlalu lama.

"Iyaa" jawab Aera singkat.

Aera terus menatap pemandangan indah disampingnya bagaimana bisa pria terlihat sangat menawan hanya dengan cara Jaehyun menyetir mobil mengenakan satu tangan saja, sedangkan Jaehyun hanya menatap lurus tidak tertarik sama sekali walau hanya sedetik menatap ke arah Aera.

"Lihatlah ke arah lain, lehermu akan patah jika menatapku terus" ucap Jaehyun dengan nada dingin, pria itu bahkan tidak pernah bernada lembut.

"Bagaimana cara membuat kakak jatuh hati?" ceplos Aera dengan polosnya.

"Jangan bermimpi" jawab Jaehyun ketus.

"Aku mulai lelah mengejar kakak selama 2 minggu lebih" Aera memang tidak berbohong soal ia mulai lelah karena bahkan dalam waktu yang tak singkat itu Jaehyun sama sekali tidak berubah masih tetap dengan sikap dingin nya.

"Kalau begitu berhentilah tidak ada yang menyuruhmu mengejarku" jawaban Jaehyun membuat Aera bak tertampar, bagaimana bisa Jaehyun mengatakan hal seperti itu dengan sangat ringan.

Baru saja Aera ingin menjawab ucapan Jaehyun namun handphone pria itu berdering dan dengan segera ia mengangkat nya.

"Ne.."

"Jaehyun-ah pukul berapa kau akan pulang? kau tidak lupa kan hari ini adalah ulang tahun kakek? kau harus makan malam dirumah" ucap seorang wanita disebrang sana.

Aera dapat mendengar semua percakapan itu karena handphone Jaehyun tersambung dengan mobil nya hingga suara itu keluar lewat speaker mobil.

"Aku sedang dalam perjalan kesana" jawab Jaehyun membuat Aera melotot, bagaimana bisa Jaehyun membawanya ke sebuah acara keluarga hanya dengan mengenakan baju santai seperti ini.

"Baiklah hati-hati ibu dan ayah sudah akan sampai" ucap wanita yang ternyata ibu Jaehyun itu.

Jaehyun tidak menjawab dan langsung mematikan sambungan telpon itu, wajahnya tampak menahan amarah namun entah apa yang membuat pria itu tampak tak nyaman setelah mengangkat telpon ibunya.

"Kak.. aku pulang saja ya?" tanya Aera dengan ragu-ragu, sejujurnya ia takut jika Jaehyun akan menjawab 'memangnya siapa yang mengajakmu ke acara keluargaku?' sungguh itu akan sangat memalukan jika pria disamping nya menjawab ucapan Aera dengan kalimat tersebut mengingat mereka baru saja makan malam.

"Kau bilang akan menemaniku kan?" pertanyaan Jaehyun dijawab anggukan cepat oleh Aera.

"Kalau begitu cukup diam dan jangan bicara aku akan menyiapkan segalanya" ucap Jaehyun dan segera menancap gas nya menambah kecepatan mobilnya.

Mobil Jaehyun memasuki pekarangan rumah yang tampak mewah bak istana itu, Aera melongo mendapati barisan bodyguard dan pelayan yang menunduk ketika Jaehyun melewati mereka meskipun keduanya masih di dalam mobil sekarang.

Salah satu penjaga membuka kan pintu untuk Jaehyun dan Aera lagi-lagi mereka menunduk hormat pada pria disampingnya.

"Selamat datang tuan muda.. perlengkapan semuanya sudah kami siapkan" ucap pelayan tersebut lalu membuka jalan mempersilahkan Aera dan Jaehyun memasuki sebuah ruangan.

"Pilihlah mana gaun yang kau suka, mereka akan mendandani mu" perintah Jaehyun pada Aera dan gadis itu hanya menuruti.

Setelah menunggu sedikit lama akhirnya Jaehyun dapat mendengar suara Aera yang tampak memanggilnya, membuatnya bergerak menuju pintu kamar Aera di make over, baru saja Jaehyun akan membuka pintu namun Aera lebih dulu membuka pintu tersebut membuah Jaehyun mundur beberapa langkah karena ulah gadis itu.

"Bagaimana?" tanya Aera, Jaehyun tampak terkejut takjub melihat kecantikan gadis dihadapan nya itu.

Aera tampak sangat cantik dengan balutan gaun berwana putih tanpa lengan membuat leher jenjang gadis itu terlihat jelas, dengan segera Jaehyun melempar jas miliknya menutupi dada Aera lalu pergi mendahului gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aera tampak sangat cantik dengan balutan gaun berwana putih tanpa lengan membuat leher jenjang gadis itu terlihat jelas, dengan segera Jaehyun melempar jas miliknya menutupi dada Aera lalu pergi mendahului gadis itu.

"Ayo cepat semua sudah menunggu" ajakan Jaehyun membuat Aera segera berlari menyamai langkah Jaehyun.

Sesampai keduanya di ruang makan yang sudah tampak penuh orang dengan segera Jaehyun menggandeng pergelangan tangan Aera lalu menduduk kan gadis itu di salah satu kursi meja makan, Jaehyun mengedarkan pandangan mencari keberadaan orang tuanya namun nihil entah kenapa mereka terlambat.

"Jaehyun-ah apa dia pacar barumu?" tanya sepupu Jaehyun, pria itu tampak enggan menjawab hanya diam tidak mengubris gadis cantik itu.

"Namaku Roseanne-" Rose hendak memperkenalkan diri namun dengan segera dicegah oleh Jaehyun.

"Aku rasa kau tidak perlu berkenalan dengan nya" ucap Jaehyun ketus pada Rose, entah apa salah gadis itu yang jelas Jaehyun tampak tidak dalam mood yang baik.

"Mianhae appa kami terlambat" ucap seorang lelaki sambil memasuki ruangan tersebut, disamping lelaki tersebut tampak sang istri yang mengamit lengan suaminya dengan erat.

Mata Aera bertemu dengan wanita yang tampak terkejut itu, tatapan ramah Aera sudah hilang seketika berbubah menjadi tatapan kecewa sekaligus benci.

"Kak Jae maaf aku harus pulang" ucap Aera segera berdiri, gadis itu tampak membungkuk ke arah kakek Jaehyun sebelum akhirnya pergi.

Melihat gadis itu pergi Jaehyun langsung segera mengejar Aera ia bahkan tidak memperdulikan panggilan dari ayahnya, entah mengapa fokus nya kini hanya pada Aera saja melihat gadis itu pergi tergesa membuat Jaehyun gusar.

"Aera-ya sebentar" tahan Jaehyun betapa terkejutnya pria itu ketika mendapati Aera menangis dalam diam.

"Aera-ya kau sakit? ada yang sakit? bagian mana?" manik mata Jaehyun tampak khawatir itu bisa dilihat oleh Aera.

"Wanita yang baru datang tadi siapa?" ditengah isaknya.

"Dia ibuku ada apa Aera-ya?" mendengar jawaban Jaehyun gadis itu makin terisak, hatinya sangat sesak mengetahui ibunya kini menjadi ibu Jaehyun yang berarti mereka satu rahim.

Dan mereka adalah saudara tiri.













-tbc-

Don't forget vote and comment nya🌱💚

boyfie // jung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang