Hari ini adalah hari pertama Jaehyun resmi bekerja di perusahaan kakek nya dan hari ini juga untuk pertama kali Aera akan mengospek adik tingkatnya.
Gadis itu melangkah dengan riang tidak sabar bertemu adik tingkat yang pasti akan menggemaskan itu, semoga saja sesuai dengan harapan nya karena Nayeon mengatakan beberapa hari lalu ia bertemu adik tingkat untuk mengambil almamater namun adik tingkat nya itu banyak yang sok cantik dan menyebalkan.
Aera menoleh pada Dejun yang merupakan ketua himpunan nya menandakan acara bisa segera dimuli, Dejun mengangguk kecil lalu segera naik keatas panggung yang berada di sebuah aula besar.
"Selamat pagi.. saya perwakilan dari beberapa himpunan mengucapkan selamat datang pada kalian semua" ucapan Dejun segera diberi tepuk tangan meriah dari adik tingkat mereka.
"Nama saya Xiao Dejun, panggil saja kak Dejun saya dari fakultas Bisnis dan Manajemen.. dalam himpunan saya berkedudukan sebagai ketua" lagi-lagi ucapan Dejun diberi tepuk tangan namun kini di imbuhi beberapa pekik an para gadis yang terpesona pada pria tampan berkebangsaan China itu.
Sama seperti ospek taun lalu kini giliran Aera yang menjadi kakak pembina dari sebuah kelompok, usai Aera memerintahkan apa saja yang harus dilakukan adik tingkat nya itu segera pergi berhambur untuk mengumpulkan tanda tangan seluruh kakak himpunan dari berbagai jurusan.
"Kak Aera" panggil seseorang membuat Aera mendongak menatap pria dihadapan nya.
"Minta tanda tangan nya boleh?" tanya pria itu dapat Aera liat di name tag nya bernama 'Lee Jeno' , Aera segera tersenyum sambil mengangguk tangan nya terulur meminta buku.
"Namaku Lee Jeno, kak Aera sangat cantik aku kagum" lanjut Jeno, kedua alis Aera terangkat mendengar pejian Jeno dan adik tingkat nya itu hanya tersenyum.
"Terima kasih atas pujian nya" Aera memberi senyum terbaik nya untuk Jeno lalu pria itu tampak pergi setelah berterima kasih padanya.
Hari sudah tampak mulai gelap ketika Aera memasuki rumah nya, ia beberapa kali mengecek ponsel namun nihil Jaehyun sama sekali tidak memberinya kabar tapi Aera tidak mau berprasangka buruk dahulu karena ia yakin kekasihnya itu pasti sibuk dihari pertamanya kerja.
Aera merebahkan tubuh lelahnya di ranjang, sungguh hari yang terasa sangat panjang entah karena jadwal padatnya atau memang kondisi Aera sedang kurang bagus.
Tangan Aera meraba laci samping ranjang nya untuk mengambil beberapa vitamin agar tubuhnya tidak tumbang, setelah meminum vitamin nya gadis itu memutuskan untuk pergi membersihkan tubuhnya.
Tidak perlu menunggu terlalu lama gadis itu sudah kembali dengan wajah fresh nya, ia menggeser layar benda pipihnya ketika tampak seseorang menelpon.
"Halo.."
"Aera-ya aku akan lembur malam ini"
"Pasti lelah sekali ya hari pertama sudah langsung lembur"
"Lumayan tapi tenang saja aku bisa menjaga diri ku, jadi jangan khawatir.. kau segera tidur besok jadwal mu akan lebih padat lagi"
"Emm kau jangan terlalu lelah ya.. ak-"
"Pak Jung saya sudah siap..- Aera-ya aku kembali bekerja dulu ya good night love"
Tut
Panggilan terputus menyisakan seribu pertanyaan diotak nya siapa perempuan yang sedang bersama Jaehyun, berkali kali Aera mencoba berpikir positif karena kekasihnya itu memang dari awal sudah mengatakan jika ia nanti akan memiliki sekertaris wanita namun tidak dapat dipungkiri jika Aera cemburu sekaligus takut jika sekertaris Jaehyun lebih cantim darinya.
Bahkan sekertaris itu lembur dikantor bersama Jaehyun, apakah mereka hanya berdua?
Aera berusaha tidur namun otak dan hatinya sungguh tidak bisa diajak kerja sama, otaknya mengatakan ia pasti bisa tidur namun hatinya masih gelisah memikirkan Jaehyun.
Dan jadilah Aera yang hingga pukul 3 pagi ini baru terasa kantuk menyerang nya padahal ia harus sampai kampus nanti pukul 6 pagi mana bisa ia tidur hanya 2 jam saja, Aera menatap layar ponselnya sungguh ia ingin tau apa yang kini sedang Jaehyun lakukan.
Jari Aera bergerak mengirim pesan untuk Jaehyun.
Future Hubby
Kak Jae.. apa sudah selesai?
Setengah jam Aera menunggu namun tak kunjung ada balasan dari Jaehyun akhirnya ia memutuskan untuk tidur, walaupun hanya sebentar namun pasti akan sangat berguna untuk tubuhnya.
Bunyi alarm membuat Aera mau tidak mau kembali terbangun ia mengecek dan ternyata ini sudah pukul 5 pagi, astaga bagaimana bisa waktu terasa begitu cepat bahkan matanya masih sangat mengantuk.
Aera yang tampak sudah siap segera meraih kunci mobil di meja belajarnya, saat ia berangkat bahkan suasana sekitar komplek nya masih sangat sepi karena terlalu pagi.
"Ck.. masih belum menjawab juga" ucap Aera sambil mengecek ponsel nya ketika akan turun dari mobil, dari kejauhan tampak sosok Jeno sedang berlari ke arah mobilnya.
Aera segera turun ketika Jeno kini tepat dihadapan nya sedang menyodorkan minuman isotonik, ia hanya tersenyum sambil menerima minuman itu.
"Gomawo" ucap Aera.
"Kakak sakit?" tanya Jeno dengan tanpa aba-aba meraih dahi Aera untuk mengecek suhu tubuh kakak tingkat cantik itu.
"Kak kau demam" ucap nya raut wajah Jeno tampak khawatir ia baru saja akan berlari untuk membawa Aera ke ruang kesehatan namun dengan segera gadis itu menolak dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Aera dapat mendengar Jeno mendengus kasar karena sifat keras kepalanya, tidak dapat dipungkiri sejujurnya ia juga merasa jika tubuhnya sangat remuk kepalanya juga terasa berat.
Baru saja Aera akan melangkah kan kaki mengikuti Jeno yang akan pergi ke aula namun keseimbangan nya hampir hilang jika saja Jeno tidak segera menangkap nya, pria itu segera mengangkat tubuh kecil Aera dan semua gelap gadis itu jatuh pingsan.
Jeno dihadang oleh seorang pria yang tak ia kenal bahkan ia tak tau darimana asal pria yang tiba-tiba hadir di depan nya, sorot mata Jeno dan pria itu bertemu bahkan saling beradu.
"Permisi" ucap Jeno baru saja ia lolos namun tangan nya dicekal membuat Jeno kembali mundur, pria ini rupanya sengaja memancing emosinya.
"Apa ma-"
"Turunkan kekasihku" ucap Jaehyun dengan nada dingin.
"Kekasih? bahkan kak Aera tidak pernah mengatakan jika ia memiliki kekasih" Jeno segera melepas cekalan Jaehyun dan berlalu begitu saja membawa Aera.
Kini Jaehyun hanya dapat tersenyum sinis mengetahui fakta bahwa kekasihnya itu tidak mengakui Jaehyun dihadapan adik tingkat, bahkan membiarkan adik tingkat kurang ajar itu menggendongnya belum lagi minuman yang diterima Aera.
Jaehyun menendang kasar botol minuman isotonik yang tadinya dipegang Aera, niat ingin memberi support untuk kekasihnya hilang sudah tergantikan oleh amarah mengetahui kenyataan tadi.
Dengan langkah cepat Jaehyun kembali ke mobilnya dan pergi dari area kampusnya.
-tbc-
Don't forget to vote and comment nya🌱💚
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // jung jaehyun
Fanfiction"Astaga aku bisa gila, bagaimana bisa ada pria setampan dan sesempurna kak jaehyun?"