16

111 8 1
                                    

Younghoon dengan langkah gontai memasuki rumahnya para pengawal mau membantunya namun dengan cepat Younghoon mengangkat tangan nya memberi aba-aba jika ia bisa jalan sendiri.

Perlahan Younghoon memasuki kamar Aera dilihatnya gadis itu sedang tertidur pulas, tangan Younghoon bergerak hendak mengelus pipi Aera namun seketika ia teringat akan Wonyoung jadi pria tersebut mengurungkan niatnya.

'Jangan terbuai Younghoon dia hanya penyalur dendam dan cinta kakak mu!' batin Younghoon lalu pergi meninggalkan kamar Aera dan kembali ke kamarnya.






Empat minggu sudah ia jalani bersama dengan Aera, tubuh gadis itu sangat cepat mengalami pemulihan luka-luka nya juga mulai hilang seiring bertambah nya hari dan yang jelas Aera semakin menempel padanya.

Younghoon terbangun saat merasa sebuah tangan melingkar diperutnya, dilihatnya tangan mungil Aera disana kemudian ia teringat bukan nya semalam ia kembali ke kamarnya seperti biasa?.

Younghoon mengedarkan pandangan nya kearah ruangan tempat ia tidur, itu memang kamarnya berati Aera yang pindah dan menghampirinya.

Tangan Younghoon tergerak menggenggam tangan Aera, perlahan ia membalik kan tubuhnya menghadap kerah gadis mungil tersebut tanpa aba-aba Aera menggeliat dalam tidurnya dan langsung memeluk tubuh Younghoon dengan erat.

"Aku merindukan mu jadi aku pindah kemari tidak apa kan?" ucap Aera, Younghoon hanya tersenyum.

"Kapan pun saat kau merindukan ku kau bisa bilang nanti aku saja yang ke kamarmu, memangnya kenapa sampai pindah mimpi buruk?" jawab Younghoon.

"Tidak.. aku hanya bermimpi bertemu dengan seseorang pria lalu dia mengatakan jika dia sangat mencintai ku, namun rambutnya tidak berwarna hitam pekat melainkan coklat gelap.. itu kau kan?" Aera tampak cemas ia takut justru pria yang dalam mimpinya bukan Younghoon, karena yang kini Aera ingin hanya Younghoon.

"Tentu saja itu aku sayang.. mau siapa lagi? atau jangan-jangan-"

"Jangan bicara macam-macam kau hanya satu, hanya kau yang kumiliki tidak ada pria lain" ucap Aera sembari berhambur lagi ke pelukan Younghoon, pria itu tampak terkejut saat melihat mata Aera tampak basah karena gadis itu menangis.

"Aera-ya.. aku hanya bercanda, maaf maaf jangan menangis" entahlah mengapa namun Younghoon tidak suka saat melihat Aera menangis seperti ini padahal ia sudah biasa membuat gadis menangis karena ucapan kasar atau perlakuan kasar nya.

Ibu jari Younghoon menyapu jejak airmata di pipi gadisnya itu.

"Apa tubuhmu masih kaku?" tanya Younghoon mengalihkan pembicaraan tadi agar Aera berhenti menangis.

"Tidak.. semuanya sudah kembali sangat normal" ucap Aera tanpa melepas pelukan dari Younghoon.

"Nanti aku akan pergi mengunjungi makam kakak ku setelah itu mungkin aku akan pergi ke jeju"

"Ikutt" rengek Aera sembari memperlihatkan puppy eyes nya.

"Baiklah nanti biar Juyeon urus semuanya.. sekarang yang harus kau lakukan adalah mandi sayang" ucap Younghoon lalu pergi memasuki kamar mandi setelah mencium kening Aera.

Aera segera beranjak kembali ke kamarnya untuk mandi, Younghoon selalu memperlakukan dirinya bak ratu bahkan apapun yang Aera inginkan selalu dituruti oleh kekasihnya itu sekecil apapun itu.

Bisa dibilang Aera gadis paling beruntung karena memiliki Younghoon dalam hidupnya, dengan segala kemewahan yang Younghoon berikan dan juga cinta dari pria tampan itu.

Aera baru saja menyelesaikan acara mandinya kemudian ia melihat ada sebuah kotak kecil diatas meja rias nya, gadis itu tersenyum mengingat kekasihnya selalu seperti itu memberi hadiah-hadiah kecil tanpa bertanya terlebih dahulu membuat Aera semakin mencintai Younghoon dari hari ke hari.

boyfie // jung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang