"Aku belum kembali kak, karena aku harus membongkar semua kejahatan Younghoon" ucap Aera dengan antusias.
"Untuk Younghoon serahkan padaku.. itu bukan urusanmu aku tidak mau jika kau harus berurusan dengan pria itu lagi" jelas Jaehyun pada Aera, gadis itu menggeleng dengan cepat bagaimana pun juga satu-satunya orang selain Juyeon yang dipercaya oleh Younghoon adalah dirinya.
Aera memberitahu rencana nya mengingat Younghoon akan menuruti apapun agar ia tidak marah lagi, gadis itu juga mengatakan bahwa Younghoon pasti sudah dalam perjalanan kembali ke Seoul sekarang jadi Aera harus segera pulang kembali ke rumah Younghoon.
Jaehyun awalnya melarang namun mendengar penjelasan Aera membuat ia akhirnya mau tak mau membiarkan gadis itu kembali ke rumah Younghoon demi mempermudah seluruhnya juga, Jaehyun memberi Aera sebuah jam tangan khusus yang telah ia pasangi gps agar dapat selalu tau posisi gadis itu tak lupa Jaehyun juga memberi Aera handphone yang sama persis dengan yang kini digunakan oleh Aera.
"Masuklah aku akan mengantarmu" mata Aera terbelalak melihat Jeno, Aera kembali menoleh ke arah Jaehyun seolah meminta persetujuan dari pria itu tentu saja Jaehyun segera mengangguk mengizinkan karena memang Jeno kini berada dipihak nya.
Aera segera masuk kedalam mobil Jeno setelah Jaehyun telah mengizinkan nya, Jeno langsung membawa Aera pulang ke arah rumah Younghoon ia juga tidak lupa menelpon Juyeon untuk memberi informasi tentang Aera yang berada di Seoul.
Setelah kepergian Aera kini Jaehyun pergi kembali ke rumah nya.
"Sudah kau lakukan sesuai yang ku perintahkan?"
"Sudah tuan semuanya sudah siap, kami hanya kurang tentang pengakuan-" Jaehyun menoleh menunggu pengawal pribadi nya melanjutkan ucapan nya.
"Kami akan segera mendapat pengakuan itu tuan" lanjut pria itu takut-takut melihat tatapan Jaehyun.
"Ayah dan kakak Aera?"
"Semua nya sudah kembali normal tuan, Lee Jeno yang mengurus semuanya" Jaehyun mengangguk puas dengan kinerja Jeno.
Jaehyun dan pengawalnya langsung menoleh ketika melihat seorang gadis memasuki ruangan kerja Jaehyun, pria itu langsung tersenyum manis pada gadis yang memeluk nya erat kini.
"Oppa aku sangat merindukan mu" ucap gadis itu masih memeluk Jaehyun erat.
Jaehyun terkekeh melihat tingkah manja Jung Dabin adik kandung beda ibu nya, Dabin adalah anak kedua ayah nya yang dilahirkan oleh ibu Aera gadis itu sangat dekat dengan nya dari kecil dahulu awalnya Jaehyun sangat malas berurusan dengan adik nya namun Dabin tidak berhenti menempel padanya hingga akhirnya hati Jaehyun luluh begitu saja.
"Aku juga sangat merindukan mu.. mianhae sudah merepotkan mu dan pacarmu" ucap Jaehyun, Dabin kembali ke korea bersama dengan kekasihnya yang bekerja sebagai seorang dokter terbaik di China.
Kekasih Dabin juga orang yang memberi obat untuk memulihkan ingatan Aera, Dabin segera memahami bagaimana rencana Jaehyun untuk selanjutnya.
"Sekarang pergilah istirahat bersama Minhyun besok baru kita mulai semuanya" ucap Jaehyun menyuruh Dabin dan Minhyun agar segera istirahat.
"Gomawo hyung" ucap Minhyun lalu segera mengikuti Dabin pergi ke arah kamar tamu.
Matahari tampak masuk melalui celah gorden jendela kamar Aera membuat gadis yang sedang tertidur pulas itu mengerang sembari merenggangkan otot tubuhnya, jujur ia belum ingin bangun mengingat ia selalu memimpikan Jaehyun membuatnya sangat bahagia di dunia mimpi.
Sebuah ketukan dari balik pintu kamarnya terdengar Aera segera mempersilahkan masuk pelayan tersebut.
"Nona.. sarapan sudah siap, tuan menunda kepulangan nya karena cuaca salju tidak memungkin kan hingga penerbangan diundur nona" ucap pelayan tersebut, Aera tersenyum lalu berterima kasih pada pelayan tersebut membuat sang pelayan hampir tak percaya saat melihat nona nya tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfie // jung jaehyun
Fanfiction"Astaga aku bisa gila, bagaimana bisa ada pria setampan dan sesempurna kak jaehyun?"