⇨ telpon

639 155 12
                                    

jangan lupa vote dan komen
klo mau aku kasih 2 chapter
per minggu

...

yeji berdiri sambil menghadap jam dengan pandangan gelisah. dia tidak bisa tenang.

ini sudah hampir jam 9 malam dan seungmin belum kembali.

dia berlari ke jendela dan memperhatikan hutan yang menyeramkan. apa seungmin akan baik-baik aja kalo dia jalan sendirian?

yeji tau seungmin pakai mobil, tapi dia tidak bisa berhenti khawatir.

ini sudah setengah jam sejak kepergian seungmin.

dibalik kekhawatirannya, masih ada hal yang mendesak yang membuatnya tidak bisa kemana-mana. dia sedang datang bulan dan seungmin sedang pergi untuk membelikannya pembalut.

'please aksa. lo harus kembali dengan aman apapun alasannya!'

di situasi mendesak ini, yeji tidak bisa berbuat apa-apa.

perasaan lega mendatanginya ketika dia mendengar suara mobil dan cahaya dari arah luar. dia berdiri ke jendela dan mengintip ke bawah. seungmin ada disana.

yeji pengen teriak kalo seungmin harus cepetan datang, tapi dia takut seungmin bakal kembali ke sifatnya yang pemarah. akhir-akhir ini dia berperilaku baik dan seungmin jadi jarang marah. yeji tidak ingin melihat kemarahan seungmin lagi.

itu menakutkan.

tok tok tok

"kai, gue masuk ya?"

"JANGAN!"

yeji melotot horror. dia tanpa sengaja berteriak karena panik. sekarang, seungmin terdiam dan yeji yakin sebentar lagi dia akan meledak.

gadis itu berjalan cepat dan membuka pintu. hanya sebagian dan hanya memunculkan kepalanya saja. dia dapat melihat seungmin yang menatapnya tajam.

"kenapa?"

"i-itu- gue b-boleh minta pembalutnya?"

"kenapa gue gaboleh masuk?"

"itu-itu karena ada darah!"

yeji menggigit bibirnya karena malu. dia tidak akan tahu dia datang bulan kalau tidak melihat bercak merah yang ada di seprai.

"darah?!"

"gak serius! bukan hal bahaya! i-itu darah d-datang b-bulan.."

yeji mencicit. dia menunduk malu dengan wajah memerah. dia hanya berharap kalau seungmin gak maksa buat masuk ke kamarnya.

"hahh.."

yeji dapat mendengar helaan napas dari pria di depannya.

"nih, pake. abis itu turun, gue bawa makan malam"

yeji mengangguk cepat sebelum meraih kantong plastik yang disodorkan seungmin.

...

ddrrtt ddrrtt

ponselnya bergetar.

seungmin meraih hpnya dan menatap satu nama yang tertera di layar. dia menghela napas kemudian meninggalkan meja makan untuk pergi ke balkon lantai dua.

dia harus mengangkatnya.

"halo"

"gimana kabar kamu?"

"langsung aja. kenapa papa telpon?"

itu adalah papanya. sosok yang memiliki kuasa penuh atas kehidupan seungmin daripada seungmin sendiri.

"jangan sampai ketahuan"

"iya. aku masih punya beberapa tahun kan?"

"kamu aman kalo ketahuan, tapi jangan harap kamu bisa bebas lagi setelahnya. jadi, kalo mau manfaatin tahun yang tersisa, jangan sampai ketahuan"

"oke. itu aja?"

"oh, jangan terlalu percaya sama gadis cantik yang kamu culik itu. dia emang baik sama kamu, tapi tetep aja kamu orang yang nyulik dia"

"aku tahu apa yang aku lakuin lebih dari apapun. jadi, jangan sok ngatur"

"oke, itu terserah kamu"

seungmin menghela napas ketika papanya mematikan telpon.

yeji mungkin sudah selesai dengan keperluannya, karena itu, dia segera turun ke bawah.

benar saja. disana ada yeji yang sedang meletakkan piring untuk kedua bungkus nasi goreng yang dibeli seungmin selama perjalanan pulang.

"udah dingin?" tanyanya.

"enggak. masih anget"

yeji senyum. dia mengambilkan dua buah sendok dan duduk di hadapan seungmin.

gadis itu menggulung semua rambutnya ke atas walaupun tidak rapi. itu membuat kesan lebih segar daripada yang biasanya.

"tadi gue ketemu tama"

"hah?"

yeji mengangkat kepalanya dengan kaget.

...

🖇THE DARKEST SECRET OF AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang