⇨ pilihan yang salah

707 193 8
                                    

gaes, book ini bakal aku hiatusin.
alasannya karena kalian gak vote + komen. aku kan jdnya gak mood lanjut.

sekalian aku mau nyari ide. soalnya ini cerita pertama ku yang genrenya agak dark-dark gimanaaaaa gitu.

oke? see you!

warn!
bahasa agak vulgar
yg gasuka silahkan cabut!hush

...

seungmin duduk di kursi. memperhatikan puluhan wanita cantik yang tengah terduduk di sudut ruangan. pria itu tenang namun keberadaannya sangat mengusik.

dia berjalan kemudian berdiri di jendela yang dekat dengan salah satu wanita yang diculiknya.

"menurut lo dia bakal pilih apa?"

seungmin berkata. menatap bulan yang bersinar dengan terang.

"hhmpp.... hmmppp"

seungmin terkikik geli. dia membuka lakban di salah satu mulut sanderanya.

cuh

seungmin memejamkan matanya. mengambil tisu kemudian mengelapkan pada wajahnya yang baru saja diludahi.

"gue mau lo kasih pendapat...!"

plak

tamparan keras menggema. deru napas seungmin terdengar sangat panas. menatap wanita di depannya dengan pandangan meremehkan.

"menurut lo dia bakal pilih mana? lapor polisi atau diem?"

hening sebentar.

"JAWAB!"

"la-lapor polisi"

"kenapa?"

wanita itu menggeleng. dia hanya menyuarakan keinginannya untuk segera bebas dari sana dan tidak jadi di jual.

"haha, terus lo semua mimpi buat bebas setelah dia lapor polisi? gak takut dia yang gue jual?"

hening.

seungmin mendecih remeh. menarik dagu runcing si wanita kemudian menatapnya dalam.

"iblis. gila. brengsek. lo bukan manusia!"

seungmin menarik satu sudut bibirnya ketika mendengar umpatan-umpatan yang ditujukan padanya.

"jawabannya, lo semua bakal ninggalin dia setelah dia lapor polisi, kembali ke kehidupan awal seolah benar-benar korban dan gak mikirin nasib cewe yang bantu kalian. bener?"

seungmin hanya butuh jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikannya. jika tidak ada yang menjawab, maka dia sendiri yang akan membuat jawabannya.

"me-memang itu yang harus kami lakukan, kan? kami dari awal cuma pengen bebas"

seungmin diam. menatap wanita di depannya tanpa ekspresi. detik berikutnya, dia terbahak sambil mengeratkan cengkramannya pada dagu si sandera.

"disini kalian lah iblis nya. egois"

seungmin berjalan untuk mengambil lakban dan gunting di atas meja. membawanya ke depan wanita itu.

"sebenarnya gue kesel karena tindakan lo yang seenaknyaㅡ

seungmin berbicara sambil memasangkan kembali lakban pada mulut si sandera.

ㅡ niat awal gue pengen merkosa lo di tengah ruangan. ngebiarin mereka ngeliat gimana jalangnya lo, tapi gue rasa gue gak punya cukup waktu"

lakban itu berhasil melekat di mulut wanita itu lagi. seungmin membawa gunting dan lakban, kembali meletakkan ke atas meja.

"h-halo pak polisi. sa-saya mau ngasih tau kalo saya melihat ada penyanderaan terhadap wanita diㅡ tut tut tut"

bruk

hp yang ada di tangan yeji langsung terhempas. detik berikutnya, dia hanya melihat seungmin yang berdiri di depannya kemudian semuanya gelap.

!

"ㅡ makasih buat bantuan lo, kev"

yeji membuka matanya. dia sudah menduga dia akan di gabungkan dengan wanita sanderaan seungmin.

"oh, lo udah sadar"

seungmin beranjak. berjongkok di depan yeji yang tangan dan kakinya terikat, tapi mulutnya tidak dilakban seperti yang lainnya.

"lo yang belum sadar, aksa!"

seungmin hanya diam. dia malas menjawab. dia marah. sangat marah pada yeji, tapi entah kenapa dia malah enggan memukul.

"kurang apa perhatian yang lo dapetin di sekolah! kenapa lo jadi kriminal"

nada yeji terdengar melemah di bagian akhir. seungmin mendengus.

"harusnya sekarang gue udah bunuh tama"

yeji mendongak. menatap seungmin yang juga tengah menatapnya.

"hiks... hiks..."

yeji menangis. seungmin hanya memperhatikannya.

"sayang banget gue belum belajar cara ngehentiin cewe nangis"

seungmin memainkan hp nya. mendongak kemudian tersenyum sinis pada kumpulan wanita sanderaannya.

"oit, sa! gue bawa beberapa pelanggan, sisanya gue bawa ke club gue"

seungmin bangun. tersenyum kemudian membiarkan 10 pelanggan yang di bawa temannya.

"kevin, darimana lo nemu pelanggan?"

hyunjin mengangkat bahunya.

"lo tau club gue bukan cuma buat nari sama mabuk-mabukan doang"

keduanya tertawa sinis. menatap para wanita dengan pandangan melecehkan.

"oke. tangkapan lo boleh juga"

hyunjin menyeringai.

...

🖇THE DARKEST SECRET OF AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang