⇨ tanda

905 174 19
                                    

⚠⚠⚠

...

yeji masih tak bisa bernapas. posisi mereka saat ini membuatnya hampir kehilangan akal.

"aksa... jauh-jauh"

namun, bukannya menjauh karena dorongan yeji, seungmin semakin mendekatkan dirinya. menopang tubuhnya sendiri dengan siku.

cup

yeji menahan napasnya ketika seungmin mengecup bahunya pelan.

"pikir, kai. apa yang harus lo lakuin disaat-saat kaya gini?"

seungmin beralih mengecup pipi yeji. pria itu menciumi bahu yeji. tidak ada yang terbebas dari ciumannya. dorongan dari yeji tidak membuat seungmin beranjak sedikit pun. yeji pun dapat mendengar napas memburu dari lawan jenis yang tengah menyimpan kepala di lehernya sekarang.

ciuman seungmin merambat ke leher. menciumi setiap inci leher yeji. dia bahkan menggigit sesekali hingga membuat yeji menahan suaranya.

gadis di depannya semakin panik ketika seungmin bangkit dan mulai membuka kemeja yang dipakainya.

"g-gue makan" ucap yeji sambil menahan tangan seungmin yang sudah berhasil melepaskan beberapa kancing.

"buruan"

yeji mengangguk patuh. mengambil piring kemudian memakannya. yeji kira seungmin bakal ninggalin dia setelah yeji bilang mau makan. tapi, rupanya seungmin masih tidak percaya dan malah duduk di kasurnya. memperhatikan yeji menyendok makan malamnya satu persatu.

yeji gugup karena seungmin tidak melepaskan pandangannya. apalagi bayangan tentang apa yang dilakuin seungmin beberapa menit yang lalu masih terbayang. pria itu bahkan sepertinya tidak berniat mengancingkan kembali kemejanya yang berhasil dia buka sebagian.

"l-lo bisa keluar"

"apa yang menjamin lo tetep makan kalo gue keluar?"

yeji menghela napas. dia memilih tidak menanggapi seungmin dan kembali melanjutkan makannya. dia sedikit bertenaga karena perutnya sudah keisi.

"udah?"

yeji mengangguk. dia sedikit lebih penurut hari ini.

"denger kaila, " yeji mendongak ketika seungmin berkata, "gue gasuka di bantah. kalo lo gak pengen gue apa-apain, nurut" lanjutnya.

yeji hanya bisa memalingkan wajahnya. apa seungmin pikir dia mogok makan kaya gini gaada alasan?

"lagian lo juga gaada untungnya ngasih makan jalang"

seungmin mengernyit.

"lo masih mikirin ucapan gue yang itu?"

yeji diam. seungmin menghela ketika tau alasan yeji memberontak gini ke dia. "lo gak boleh mikirin hal-hal yang orang bicarain pas marah"

yeji menoleh. menatap seungmin tidak mengerti.

"terus?"

"ya jangan di dengerin! gue gak serius!"

yeji menatap seungmin seolah menunggu sesuatu yang lain. seungmin yang paham hanya bisa menghela napas.

"gue gak bakal minta maaf, jadi jangan ngarep"

seungmin mendorong yeji ke kasur. membuat gadis itu memekik karena kaget.

"ak...sa"

seungmin menjilat leher yeji dan menggigitnya keras. yeji mengerang kesakitan karenanya.

"tidur"

seungmin beranjak dan meraih piringnya.

ceklek

yeji duduk sepeninggalan seungmin. dia memegang lehernya yang sempat di cumbu sama seungmin.

"a-aw, kok sakit?"

yeji memilih beranjak dan melihat apa yang terjadi di lehernya melalui cermin. mata yeji melotot karena melihat ada banyak merah-merah di lehernya. belum lagi sakit ketika di pegang.

"kok bisa gini? di apain aksa?"

yeji beranjak. berniat membuka pintu kamar. namun, langkahnya terhenti ketika dia ingat kalau seungmin menguncinya dari luar.

yeji menekan gagang pintu. tanpa di sangka, pintunya kebuka.

'aksa lupa ngunci?'

yeji gak peduli. dia turun ke bawah dan menghampiri aksa yang lagi ngobrol sama seorang laki-laki disana.

yeji ingat! dia cowo yang pernah yeji pukulin beberapa hari yang lalu.

"oh, udah di kasih kebebasan kayanya sama aksa"

yeji menatap jisung tanpa minat. hal lain menarik perhatian jisung.

"wah, udah di tandain aksa juga"

"maksud lo?"

"leher lo. dari aksa kan?"

yeji hanya diam sambil memegang lehernya. jisung terkekeh geli.

"merah-merah. kaya ngomong 'punya gue. lo sentuh lo mati!' gitu"

yeji bersumpah dia gak paham sama sekali sama yang di ucapin jisung.

...

sebenarnya adegan di part ini lah yang bikin aku ragu buat update. awalnya mikir eh ternyata kebablasan.

monmaap😃

🖇THE DARKEST SECRET OF AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang