Briwoon
.
.
Sepasang manusia tampak masih bergumul dengan selimut tebal yang setia melingkupi tubuh mereka yang tak terbalut sehelai benangpun. Padahal mentari sudah menampakkan dirinya, namun keduanya seolah tak peduli. Diatas ranjang yang berukuran besar itu, seorang yang berbadan lebih besar tampak memeluk dengan sangat posesif tubuh ramping dihadapannya. Yang dipelukpun tampak tak terganggu dan menikmati kehangatan yang merayap di kulitnya akibat gesekan kulit mereka. Mata keduanya tampak masih terpejam, namun sesungguhnya mereka sudah sama-sama kembali ke kesadaran mereka setelah melalui malam yang panas dan penuh peluh.
" apa yang akan kau lakukan hari ini hyung?" tanya pria mungil dalam pelukan pada pria dibelakangnya tanpa membuka mata. yang ditanya hanya mengeluarkan suara seperti mendengung pelan kemudian menjawab.
" apakah kau perlu tahu apa yang akan kulakukan hari ini Dowoon-ah? kurasa kau tidak perlu tahu sejauh itu"
" aku hanya ingin tahu, apa salah?". keduanya kini terdiam, namun tak lama pria yang lebih tua melepaskan pelukannya. dengan cepat menarik Dowoon sehingga Dowoon menjadi tidur terlentang. pria itu menatap Dowoon tajam, kemudian tersenyum kecil.
" apapun yang kau lakukan tidak akan pernah salah sayangku. akukan hanya bertanya..." ucap pria itu sambil membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Dowoon dan berhasil membuat Dowoon harus berupaya menahan desahannya karena gerakan lelaki itu mengenai titik sensitifnya.
" hyung.."
" ne?"
" apa yang akan kau lakukan hari ini?"
" apapun akan kulakukan jika itu bisa membahagiakanmu"
" termasuk mengenyahkan orang yang selama ini mengangguku?"
" apakah masih ada orang yang berani mengganggu milik Kang Younghyun ini?" tanya pria itu serius sambil mengangkat kepalanya dan menatap tajam mata lawan bicaranya. Dowoon tersenyum lembut, kemudian mengangkat tangannya dan membelai pelan pipi orang yang berbeda 2 tahun darinya itu.
" sejak kapan orang berani menyentuh milikmu hyung? mendengar namamu saja mereka sudah ketakutan" ucap Dowoon sambil terkekeh geli. Younghyun menghembuskan nafas kesal, dan kembali ke aktivitasnya sebelumnya_membenamkan wajah pada perpotongan leher Dowoon. namun bedanya, kini ia sesekali mengecupi lembut leher putih itu dan meninggalkan jejak merah diatasnya. Dowoon yang awalnya terkekeh senang karena berhasil menjahili kekasih hatinya itu, kini kembali berusaha menahan desahan yang hampir keluar dari mulutnya. Ia tahu, jika suara laknat itu berhasil lolos, bisa saja ia tidak akan beranjak dari kasur ini. sudah cukup semalaman ia meladeni pemiliknya itu, ia hari ini ingin bebas dan mengistirahatkan badannya.
" tapi kau benar-benar tidak sedang diganggu seseorang kan?" Younghyun tiba-tiba menghentikan aktivitasnya tadi dan kembali menatap lekat Dowoon. Dowoon mengangguk mengiyakan.
" tak ada yang berani menyentuhku hyung... hanya kamu seorang" ucap Dowoon manis sambil mengecup lembut bibir Younghyun. Younghyun langsung menahan kepala Dowoon ketika dirasanya yang lebih muda hendak memisahkan bibir mereka. dibawanya ciuman yang awalnya polos itu menjadi ciuman yang penuh tuntutan dan dalam. Dowoon mau tak mau meladeninya, hingga ia harus memukul pundak Younghyun akibat pasokan oksigen yang semakin menipis. dengan terengah akhirnya ciuman mereka terlepas. Younghyun membelai surai rambut Dowoon pelan.
" from 1 to 10, i will give you anything baby" ucap Younghyun lembut dan membuat Dowoon terbuai.
" i will give you anything, and make sure you will be happy" lanjutnya sambil menciumi leher Dowoon dan terus merambat turun. Dowoon yang mulai terangsang hanya mampu meremas rambut Younghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
just a random story
Short Storyyeah.. just a random story~ Short description : Sebuah wadah untukku menuangkan ide yang mampir sekilas dan berlalu begitu saja tanpa ada akhir yang jelas . Mampir boleh, engga juga ga apa-apa . Terimakasih jika tidak melakukan plagiat serta meningg...