.
Pip pip pip pip piiipp
Dowoon menolehkan kepalanya kearah pintu setelah mendengar suara kode pintunya berhasil dibuka. Setelahnya bisa ia lihat kekasihnya memasuki rumah dengan beberapa kantung belanjaan di tangannya.
" baby, aku sudah sampai" teriak pria berpipi tembam itu dengan senyum yang sumringah. Dowoon langsung beranjak dari sofa yang sedang didudukinya dan berjalan menuju kearah sang pemilik hati. Dengan lembut kecupan mendarat didahinya ketika mereka berdiri berhadapan. Walau sudah sering mendapatkan perlakuan ini, tetap saja rona merah muncul di pipi Dowoon.
" kau beli yang biasanya?" tanya Dowoon sambil mengambil alih kantung belanjaan dari tangan Younghyun. Younghyun menganggukkan kepalanya sambil mengikuti pria manisnya itu.
" kau cukup pemilih untuk urusan makanan, jadi aku tidak mau mengambil risiko membelikan sesuatu yang mungkin tidak akan kau sukai" jelas Younghyun sambil melepas jaket yang membalut tubuhnya tadi. Tangannya bergerak melepas dua kancing teratas kemejanya dan sedikit mengusak rambutnya agar lebih berantakan. Dowoon melihatnya sekilas sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya menata peralatan makan di meja. Kemudian ia menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan kakinya, kebiasaan barunya setelah mengenal Dowoon karena pada dasarnya Dowoon orang yang cukup tegas untuk urusan kebersihan.
" tidak ganti baju saja hyung? Masih ada pakaianmu kok dilemariku" tanya Dowoon sambil menyiapkan minuman untuk keduanya. Younghyun yang sudah menyamankan dirinya dikursi hanya menggelengkan kepala.
" nanti saja saat mau tidur. Aku menginap ya nanti" bukan pertanyaan tapi pernyataan. Dowoon mengangguk mengiyakannya.
" ya udah sekarang makan dulu..." ajak Dowoon yang langsung disambut dengan penuh semangat oleh kekasihnya itu.
.
.
Aktivitas selanjutnya setelah makan bagi Dowoon adalah mencuci semua peralatan yang digunakannya. Karena terbiasa hidup sendiri, Dowoon selalu melakukannya untuk mengurangi menumpuknya pekerjaan. Ketika ia sedang asik membilas piring-piring yang sudah dibersihkannya, tiba-tiba ia merasakan pelukan hangat dari belakangnya. Senyum lebar langsung merekah diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
just a random story
Short Storyyeah.. just a random story~ Short description : Sebuah wadah untukku menuangkan ide yang mampir sekilas dan berlalu begitu saja tanpa ada akhir yang jelas . Mampir boleh, engga juga ga apa-apa . Terimakasih jika tidak melakukan plagiat serta meningg...