The Fact

105 12 0
                                    

Briwoon

.

 .

 ." hyung.. kau pulang?" 

Dowoon berseru kegirangan ketika melihat pria kesayangannya berdiri di ambang pintu kediaman mereka dengan seragam militernya. Dengan segera ia menuju prianya itu sambil tersenyum lebar. Namun ketika mereka berhadapan langsung bukan tatapan penuh cinta yang ia dapatkan, melainkan tatapan dingin yang menyakitkan. Bahkan Dowoon dilewati begitu saja tanpa ada ciuman lembut di kening seperti biasanya. Dowoon hanya bisa melihat kepergian prianya sambil mencebikkan bibirnya. Dengan langkah yang sedikit menghentak, diikutinya pria itu yang langsung menuju kamar.

 " kau kenapa sih hyung? capek sekali ya? kenapa tidak memberi kabar kalau kau akan pulang?" tanya Dowoon sambil melangkahkan kaki menuju kamar mereka. Namun langkahnya terhenti ketika ia sampai didepan pintu kamar dan ia langsung membalikkan badannya dengan wajah yang memerah sempurna. 

 " YAK YOUNGHYUN HYUNG!!! HARUSNYA KAU TUTUP PINTUNYA KALAU MAU BERGANTI BAJU!! IHHH" teriak Dowoon sambil mengipasi dirinya karena secara mendadak merasa suhu ruangan meningkat. Sebenarnya reaksi Dowoon ini termasuk berlebihan karena Dowoon sudah biasa melihat seluruh tubuh Younghyun karena kegiatan panas mereka. Namun entah kenapa setiap melihat pasangannya itu tanpa pakaian secara tidak sengaja, selalu saja wajahnya memerah dan jantungnya berdetak lebih cepat. 

 " Akan kutunggu di ruang makan ya hyung" teriak Dowoon lagi yang langsung bergegas ke dapur. Kemudian dengan lincah ia meracik berbagai makanan terutama makanan kesukaan Younghyun dan menata semuanya di atas meja. Dowoon tersenyum puas melihat semua masakannya di atas meja. Setelah melepas celemeknya, Dowoon segera mendudukkan dirinya di kursi yang sudah biasa ia duduki sambil menunggu Younghyun. Senyumnya merekah lebar ketika dilihatnya Younghyun yang berjalan kearahnya dengan pakaian yang berbeda. Bukan seragam militernya lagi melainkan setelah jas hitam yang sangat rapi. Dowoon mengernyitkan dahinya melihat pakaian yang dipilih Younghyun dan ingin bertanya padanya, namun niat itu diurungkan karena ia tahu pasti kekasihnya sudah merasa lapar. 

 " kenapa lama sekali sih? ayo segera duduk. kita makan dulu hyung" ucap Dowoon dengan riang. Namun bukannya duduk, Younghyun malah berjalan ke arah tempat duduknya dan mengelus sandaran kursinya dengan pandangan sedih. Younghyun tak mengatakan apapun, hanya berdiri disamping Dowoon sambil terus membelai lembut sandaran kursi itu. Dowoon melihat tingkah Younghyun sambil mengerutkan keningnya.

 " Apa yang kau lakukan hyung? ayo segera duduk dikursimu dan makan" ucap Dowoon lagi namun tetap tidak direspon oleh Younghyun. Akhirnya Younghyun beranjak dari tempatnya, namun bukan menuju kursinya melainkan menuju pintu keluar.

 " YAK HYUNG KAU MAU KEMANA?! TUNGGGUUUU AKU" 

Dowoon ikut beranjak dari kursinya dan berlari mengejar Younghyun yang seolah tidak mendengarkannya sama sekali. 

 " Kau kenapa sih hyung? kenapa aku sedari tadi kau diamkan hem? jawab aku hyungggg" tanya Dowoon setengah merengek. Namun tetap saja tidak ada jawaban dari Younghyun. Bahkan hingga mereka sampai di samping mobil mereka, Younghyun tidak menjawab satupun pertanyaan Dowoon. Tanpa banyak bicara Younghyun langsung memasuki mobil berpintu dua itu. Dowoon juga ikut memasuki mobil dan memasang sabuk pengamannya. Ia penasaran kemana kekasihnya itu akan pergi padahal baru saja pulang. Mobil melaju dengan kecepatan yang konstan_tidak cepat juga tidak lambat_. Namun yang membuat Dowoon penasaran adalah, sepanjang perjalanan Younghyun sama sekali tidak menyalakan musik_padahal biasanya Younghyun akan langsung menyalakan lagu dan bernyanyi di sepanjang perjalanan. Ditengah kebingungannya, Dowoon merasakan kendaraan yang dinaikinya itu akhirnya berhenti dan ia melihat Younghyun langsung keluar. Karena penasaran mereka berhenti dimana, Dowoon melepas sabuk pengamannya dan mendekat ke jendela di sisi pengemudi. Ternyata mereka berhenti didepan sebuah toko bunga dan Dowoon bisa melihat Younghyun sedang berbicara dengan sang pemilik toko. 

just a random storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang