Cuddle #2

311 17 11
                                    

Briwoon
.
.
Sepasang insan manusia tampak menempel erat di atas ranjang berukuran sedang. Yang berbadan kecil mengenakan hoodie warna kuning dengan celana training warna senada sedangkan yang berbadan besar tampak mengenakan pakaian yang tidak pas untuk aktivitasnya kali ini. Turtle neck putih, dengan skinny pants yang melekat erat pada paha berisinya. Namun seolah tak peduli, ia tetap menempel erat pada yang kecil. Saling menyalurkan kehangatan di tengah dinginnya malam walau ruangab mereka sudah dilengkapi dengan penghangat ruangan. Mata keduanya terpejam, namun keduanya sadar penuh bahkan berusaha untuk tidak tertidur.

" hyung"

" hem? "

" kau harus bekerja "

" 5 menit lagi Dowoon-ah... Biarkan aku memelukmu 5 menit lagi " pelukan yang lebih tua semakin erat.  Dowoon ikut merangsekkan badannya. Merasakan kehangatan yang semakin membuatnya nyaman dan enggan beranjak.

" ini sudah 5 menit ke-5 mu hyung..  Nanti kau telat" ucap Dowoon yang tidak sesuai dengan perbuatannya.

" belum 5 menit ke 6 ku...  Sebentar lagi Dowoon-ah". Dan setelahnya tak ada yang berucap lagi. Hingga dari luar ruangan terdengar langkah kaki yang seperti terburu-buru, kemudian diikuti suara ketukan pintu.

" yak Younghyun-ah..  Cepat bergegas, kita bisa terlambat jika tidak berangkat sekarang" suara sang manajer menyapa pendengaran keduanya. Younghyun tak menjawab dan malah menduselkan wajahnya pada leher Dowoon. Kembali hening, hingga yang terdengar adalah langkah kaki yang menjauh dari depan pintu.

Namun ketenangan itu tak bertahan lama, karena setelahnya terdengar suara pintu yang terbuka dan langkah kaki yang mendekat ke ranjang mereka.

" kau mau terlambat hem?  Cepat bangun dan pergi kerja" suara khas leader mereka kini yang terdengar.

" 5 menit lagi hyung" ucap Younghyun asal.

" tak ada 5 menit 5 menitan..  Cepat bangun dan cuci muka!" Sungjin menggeret lengan Younghyun dan membuat pelukannya pada maknae mereka terlepas. Dengan cemberut Younghyun duduk di pinggir ranjang dan menatap Sungjin dengan mata yang dibuat seimut mungkin.

" jangan merajuk..  Cepat bangun dan bergegas..  Kau membuat manajer hyung menunggu lama" ucap Sungjin sambil berkacak pinggang. 

" arraso..  Aku bergerak " Younghyun berucap dengan malas.  Ia membalik badannya dan mencium kening Dowoon yang menatapnya dalam posisi berbaring. Setelahnya ia beranjak untuk membasuh wajahnya.  Setelah ia merasa segar, ia kembali ke kamar Dowoon untuk mengambil mantel dan barangnya yang lain.  Namun pemandangan didepannya membuatnya mencebik kesal. Pasalnya kini sang pujaan hati tengah dipeluk erat oleh kakak keduanya itu.

" Sungjin hyung..  Apa yang kau lakukan?" tanya Younghyun sambil berusaha memisahkan mereka.

" mencoba memahami apa yang membuatmu enggan beranjak dari ranjang, dan ternyata memang ini menyenangkan dan sangat nyaman" jawab Sungjin tanpa bergeming sedikitpun.

" tapikan kau tidak perlu memeluk Dowoon juga" protes Younghyun.

" Dowoon saja tidak menolak kok..  Kenapa kau ribut? "

" karna Dowoon milikku hyung"

" eits..  Dia juga milikku.  Jangan lupakan fakta itu". Younghyun tak bisa membalas kata-kata Sungjin itu.

" sudah sana berangkat. Semakin cepat kau berangkat kerja, semakin cepat juga kau bisa pulang dan bergabung dengan aktivitas kami ini" usir Sungjin yang membuat Younghyun tidak bisa membantah.

" baiklah..  Aku berangkat" ucap Younghyun lesu sambil berjalan menuju pintu keluar.

" hyung..  Kau lupa sesuatu " suara Dowoon menghentikan langkahnya dan membuatnya kembali membalikkan badan dan menghadap keduanya. Dapat dilihatnya Dowoon yang sudah duduk diatas ranjang dengan kedua tangan yang terentang. Sungjin menatap kearahnya juga dengan tangan yang memeluk pinggang Dowoon dengan posesif.

" peluk dulu" ucap Dowoon yang membuat senyum merekah di wajah Younghyun.

" aigooo..  Hampir saja lupa" Younghyun berjalan mendekat dan mendekat badan Dowoon lembut. Setelahnya keduanya saling pandang, hingga tangan Dowoon memegang kedua pipi Younghyun dan menariknya mendekat. Kemudian bibir mereka saling menempel. Awalnya hanya menempel biasa, hingga Younghyun mengulum bibir atas Dowoon dan membawa ciuman itu menjadi ajang saling lumat.

" jika kalian melanjutkan aksi saling lumat kalian, Younghyun tidak jadi berangkat nge-Dj tapi malah jadi menumbuk.  Cepat hentikan" suara Sungjin sukses menghentikan aksi mereka dan membuat wajah mereka menjauh.

" kau benar-benar merusak suasana hyung" gerutu Younghyun sambil membenahi pakaiannya.

" kau akan berterimakasih padaku setelah ini..  Cepat sana pergi" usir Sungjin entah sudah keberapa kali.  Dan kali ini Younghyun benar-benar pergi setelah mencium kening Dowoon untuk kedua kalinya.

" jangan lupakan maskermu hyung" teriak Dowoon yang dijawab teriakan Younghyun juga dari jauh.  Setelah terdengar suara pintu utama tertutup, Sungjin langsung menarik Dowoon hingga kini ia terbaring di bawah kungkungan tangan Sungjin.

" aku jadi ingin..  Ayo bermain" ucap Sungjin yang mendapat anggukan kepala patuh dari Dowoon.

.

" Younghyun-ah" suara manajer hyung membuat Younghyun memfokuskan pendengarannya.  Sesuai dugaan mereka hampir terlambat sampai di tempat siaran.  Berterimakasih pada skill mengemudi manajer mereka yang bisa mempercepat perjalanan mereka. Kini mereka sudah memasuki area parkir dan hanya menunggu hingga mobil mereka benar-benar berhenti.

" ne hyung? "

" lain kali jika ingin kelon, lakukan ketika kau libur.  Atau jam yang jauh dari waktu berangkat kita.  Aku tidak mau kau terlambat dan mendapat teguran"

" ne hyung..  Maafkan aku"

" dan satu lagi sebelum kau turun" Younghyun mengurungkan niatnya untuk membuka pintu disampingnya.

" rapatkan mantelmu sehingga selangkanganmu tertutup. Itu terlihat sangat menggembung". Setelah mendengar hal tersebut Younghyun langsung merapatkan mantelnya dan langsung membuka pintu mobil, kemudian berlari menuju gedung tempatnya siaran. Manajer muda itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah artisnya.

" dasar anak muda"
.
.
End.

just a random storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang