Happy Reading!
♡♡♡
Typo bertebaran!
Sedari tadi Taehyung merasa hatinya begitu tidak tenang. Pesan yang ia kirim pada Jungkook 2 jam lalu tidak juga mendapat balasan. Terakhir kali, Jungkook membalas saat anak itu akan pulang dari sekolahnya. Sial. Jika saja tim basketnya tidak memasuki babak final, dirinya bisa pulang hari ini juga. Babak final dilakukan besok dan ia tidak bisa mengecewakan timnya.“Apa yang sebenarnya kau lakukan, Kookie?”
.
.
Basah dan dingin Jungkook rasakan saat dirinya bangun dari tidurnya yang cukup panjang. “Pemalas! Kau enak-enakan tidur dan menumpang di rumah ini tanpa membayar dan bekerja. Ck.” teriak Haejin dengan penuh kemarahan. Pening Jungkook rasakan di kepalanya.
“Cepat bangun! Pergi kedapur dan siapkan sarapan!” titah wanita ber gaun hitam itu. Wanita itu menarik tangan Jungkook dan membuat tubuh itu terjatuh. Seketika rasa mual kembali ia rasakan, dengan sisa tenaga Jungkook berlari ke kamar mandi dan memuntahkan segalanya.
Haejin yang melihat itu hanya tersenyum penuh arti dan memandang sosok Lisa di sampingnya. “Kerja bagus, Lisa.”
“Huekkk! Huekk!”mata Jungkook melotot saat darah mengalir pada wastapel. Hidungnya mimisan dan mulutnya terasa aneh. Jungkook kembali memuntahkan segalanya dan darah pun keluar dari mulutnya.
“Ya Tuhan!”seketika aliran air mata menggenang di pipinya. Ia begitu yakin, ada yang salah dengan tubuhnya.
.
.
“Cepat cuci piring itu! Lelaki itu tidak boleh lemah!” terik Haejin yang terduduk manis di samping meja makan sembari menatap tubuh lemah Jungkook. “Payah!”
Karena muak, Haejin kembali menarik tubuh ringkih Jungkook dan membenturkannya ke pantry. “N-nyonya, j-jangan membuat luka. Tuan muda Taehyung bisa tau.”ucap Lisa mengingatkan. Haejin hanya mengangguk mengerti.
Haejin mencengkram baju Jungkook dan menekannya pada meja. “Kau cukup kuat ternyata. Setelah ku beri racun selama sebulan lebih ini, kau masih tetap hidup. Haha.” ucapan Haejin membuat mata Jungkook membulat kaget. Jadi selama ini dirinya di beri racun? Mata Jungkook seketika menatap Lisa yang juga menatapnya bersalah.
“Tapi tak apa. Mungkin organ-organ tubuhmu telah rusak sekarang. Kau tidak akan bisa bertahan lama.” ucapan Haejin kembali menampar Jungkook telak. “Dan jika ku berikan racun itu sekarang sekali lagi, kau akan benar-benar meninggalkan dunia ini.” sambung Haejin.
Dirinya akan segera mati. Meninggalkan Taehyung dan sekolahnya. Tidak. Tidak boleh terjadi, untuk sekarang.“T-tidak nenek. Biarkan aku bertemu Tae-hyung sebelum diriku mati.” setidaknya dirinya bisa mengatakan kata ‘sayang’ pada Taehyung yang telah menjaganya selama ini. Satu-satunya orang yang ia anggap keluarga.
“Baiklah. Toh besok juga kau sudah akan pergi. Aku akan kembali mencoba bersabar untuk sehari saja, agar kau bisa menemui cucuku untuk terakhir kali—“ ucap Haejin enteng. Lalu wanita itu mencengkram rahan Jungkook kuat, “Dan setelah itu, pergilah jauh dari cucuku!”
Siwon berlari panik menghampiri Jaehwan, “Tuan! Tuan muda Jungkook…”dan saat itu dirinya tau semuanya telah terlambat.
.
.
Taehyung melangkah antusias memasuki mansion besarnya. Akhirnya kegiatannya selesai dan dirinya tidak sabar bertemu adik menggemaskan sekaligus pemberaninya itu. Hatinya sungguh bahagia saat akhirnya Jungkook membalas pesannya kemarin. Anak itu beralasan sibuk karena tugas sekolahnya yang menumpuk. Tapi tidak masalah, yang penting tidak ada yang terjadi pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOFT (약속) - taekook ★ vkook •Brothership• [END]
Fanfic"GIVE ME YOUR BACK! "ㅡ♡ TAEKOOK Brothership📣 Taehyung 🐯 Jungkook 🐰 etc No Spoiler! Penasaran? Langsung baca! 😘 No Copy! 🚫