♥21♥

1.2K 143 5
                                    

Good mowning...
Gimana nih pagi harinya? Pls kalian jaga kesehatan terus ya. Kondisi mkin tidak memungkinkn utk keluar rumah sekarang. 💜 Klo ga pnting2 amat, mnding gausah keluar. 🤗

.

.

.

Happy Reading!

🚑🚑🚑

Jungkook mencengkram kerah seragam Taehyun kuat. "Kau! Kau yang membunuh Yeonjun. Kau dan teman-temanmu yang membunuh Yeonjun-ku!" teriak Jungkook penuh emosi. Takdir menghampirinya sendiri.

"H-hyung.. " mata Taehyun membulat mendengarnya. Apa ini? Yang ada dihadapannya adalah keluarga orang yang ia habisi?

Seragam yang di pakai Taehyun dicengkram kuat, "Kau harus ikut denganku ke kantor polisi! Kau harus mengakui kesalahanmu! " teriak Jungkook penuh emosi. Mengingat segala apapun yang terjadi begitu cepat saat Yeonjun, adiknya di nyatakan meninggal hari itu.

"Hyung maafkan aku. Aku memang bersalah. Tapi aku mohon jangan kirim aku ke penjara. Orang tuaku akan memukulku nanti. " ujar Taehyun ketakutan. Entah kemana sikap berkuasanya selama ini pergi. Dihadapkan dengan sosok yang ahli dalam berkelahi, serta orang yang beberapa saat menyelamatkannya yang mengaku sebagai keluarga salah satu korban bully nya. Sungguh membuatnya terkejut.

"Aku tidak peduli! Apa kau peduli saat melukai dan membunuh Yeonjun-ku?! Kau begitu kejam membunuhnya! Kau tidak memikirkan betapa sakitnya ia! Brengsek! " luapan emosi tak bisa Jungkook berhenti luapkan. Ia kembali merasa sakit saat mengingat kembali isi diary Yeonjun yang ia temukan di kamarnya.

"A-aku akan menebusnya. A-aku akan mengakui kesalahanku. Tapi beri aku waktu sampai esok. Aku akan menemuimu kembali. " jelas Taehyun dengan nada yang bergetar. mata Jungkook memincing curiga.

"Kau pikir aku akan percaya padamu bocah?! Jangan harap! Aku tidak akan melepasmu kali ini! " ujar Jungkook penuh penekanan. Taehyun menggeleng lemah.

"A-aku akan memberikan alamat rumahku dan nomor teleponku. K-kau bisa menemuiku dengan mudah. "

.

.

Taehyung melangkahkan kakinya lemas dengan piyama yang masih ia pakai. Menuruni tangga rumahnya dengan perlahan. Dirinya masih mengantuk karena semalaman memikirkan Jungkook.

"Selamat pagi, cucuku. " ucap Haejin.

Taehyung menghampiri neneknya yang sudah rapi menduduki kursi makan. "Selamat pagi, nek. " balasnya sembari ikut duduk di hadapan sang nenek.

"Nek, aku berniat membawa Jungkook untuk tinggal disini. Bolehkan?" tanya Taehyung sedikit ragu. Dirinya hanya memikirkan nasib anak itu setelah kehilangan pekerjaan dikarenakan ayahnya telah meninggal dunia. Bukankah lebih baik Jungkook tinggal bersamanya?

Kegiatan Haejin seketika terhenti. "Apa maksudmu nak? Untuk apa kau membawa anak tidak jelas itu ke rumah kita? " tangannya saling menggenggam kuat. Tidak. Tidak ada yang boleh mengusik cucunya.

BELOFT (약속) - taekook ★ vkook •Brothership• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang