♥11♥

2.3K 293 14
                                    

Happy Reading!
Sorry for many typo!

▩▩▩

Mobil Taehyung akhirnya sampai di sebuah rumah besar yang cukup jauh dari sekolah bahkan rumahnya. Entahlah, rumah ini terlihat besar dan sepi. Rumah siapa ini?

Taehyung menatap Jungkook di sampingnya. Ia terlelap cukup nyenyak. Untung saja sebelumnya taehyung sudah menanyakan alamat tempat kerja Jungkook. Dan disinilah ia.

"Apa aku menggendongnya saja ya? " tanya nya pada dirinya sendiri. Taehyung menatap wajah Jungkook dengan ringisan ngilu. Ada beberapa bagian yang terluka di wajah bocah itu, pelipis, tepi bibir dan hidung. Entah mengapa, luka di hidung itu sangat lucu dan menggemaskan.

"Baiklah, tidak ada pilihan. " Taehyung melangkah keluar mobilnya dan membuka pintu penumpang. baru saja Taehyung akan mengangkat tubuh Jungkook, anak itu melenguh terbangun.

Seketika tatapan mereka bersibobrok. Taehyung terperanjat. Dia tidak kuat menahan deguman jantungnya saat matanya terpusat pada mata bulat itu.

"Ekhem, b-baru s-aja aku akan mem-bangunkanmu. K-kita s-sudah sampai. " ujar Taehyung sembari menjauhkan tubuhnya. Jungkook mengangguk lemah.

Jungkook berusaha bangun, tapi ia kembali terjatuh. Taehyung menghela napas dalam. "Biar ku bantu. " Taehyung mencoba menyangga tubuh lemah Jungkook dengan perlahan.

"T-terimakasih, " Ucapan lirih Jungkook membuat Taehyung menatap miris tubuh terluka anak itu.

"T-tunggu, " langkah Jungkook terhenti dan segera membalikan badan menatap Taehyung penuh tanya.

"K-kau bekerja disini?ㅡ" tanya Taehyung ragu. "Maksudku, kau kerja apa di rumah ini? " jelasnya.

"Kau tidak perlu tau. Ini urusanku. " ucap Jungkook yakin. Taehyung mengerti, Jungkook belum menganggapnya ada. Dia belum membuka hatinya untuk kehadirannya.

"Eum, baiklah. Aku pulang. " pamit Taehyung.  Baru saja ia berbalik, taehyung kembali menatap Jungkook yang masih berdiri disana. Dan melangkah kembali menghampiri pemuda Jeon itu. Kedua tangan Taehyung memegang bahu Jungkook lembut, "Berjanjilah! Kau harus segera mengobati lukamu. Jangan dibiarkan! " perintah Taehyung tegas.

Jungkook yang terkejut atas perintah itu, hanya mengangguk lemah. "B-baiklah, " ucapnya sembari berusaha menurunkan kedua tangan Taehyung dari bahunya.

Taehyung mengusak rambut jungkook gemas, "Anak baik dan manis. " ucapnya sembari tersenyum kotak.

"Dah! Aku pulang!" pamit Taehyung untuk kedua kalinya. Jungkook menatap punggung Taehyung yang menjauh.

Entahlah apa yang dirasakan Jungkook sekarang. Perasaan hangat dan perih sekaligus. Ia ingin sekali mulai terbuka pada pemuda Kim itu, tapi entah mengapa ia merasa ada tembok besar yang menghalangi.

.

.

Jungkook memasuki rumah tuan Kim itu ragu. Ini pertama kalinya ia mengunjungi rumah ini. Rumah ini cukup sederhana dari luar tapi sebenarnya cukup luas dengan pagar rumah yang tidak tinggi. Halamannya pun tidak cukup luas. Tapi jika kalian memasuki rumah ini, kalian akan cukup tercengang atas luas rumah ini dari dalam.

"Nak, Jungkook benar? " tanya seorang wanita paruh baya.

"Ya, bi. Maaf, tapiㅡ"

"Ah, saya Hyesun. Pelayan nyonya dirumah ini. " jungkook pun mengangguk mengerti.

"Jadi bi, apa ya harus saya lakukan? " tanya Jungkook lemas. Jujur saja tubuhnya masih terasa sakit dan ngilu.

"Apa kau baik-baik saja, nak? " tanya wanita itu khawatir. Jungkook mengangguk meyakinkan. "Saya baik, bi. "

BELOFT (약속) - taekook ★ vkook •Brothership• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang