♥3♥

3.4K 361 4
                                    

Happy Reading

◆◆◆◆◆

Jungkook memandang pantulan wajahnya pada cermin. Terlihat kacau. Entah mengapa hatinya seperih ini. Ini bukanlah pertama kalinya ia mendapat cacian atau bahkan hinaan. Tapi, mengapa?

Jungkook membasuh wajahnya dengan air bersihㅡmenetralkan. Dering ponsel miliknya terdengar. Itu pasti dari sang adik.

"Yeobseo? "

"........."

"Eoh, wae? " tanyanya.

"........"

"Arraseo, kau berhati-hati lah. Jangan sampai terluka, eoh. " titahnya kepada sang adik yang meminta ijin untuk pulang terlambat karena ada kerja kelompok dengan temannya. Jungkook sangat bersyukur, sang adik memiliki banyak teman yang baik. Tidak seperti dirinya.

.

.

Jungkook berjalan gontai menuju halte. Sebenarnya ia tidak begitu yakin, akan ada bus atau tidak di jam semalam ini. Sesekali kakinya di ayunkan, mengurangi rasa bosan. Jika saja kakinya tidak sedang pegal, ia lebih memilih berjalan kaki ke rumahnya. Toh jarak rumahnya tidak terlalu jauh.

Tiba-tiba matanya memincing melihat sebuah mobil silver berhenti di persimpangan dengan mobil hitam yang menghadang. Seorang pria keluar dari mobil silver itu, diikuti beberapa orang yang keluar dari mobil hitam. Siapa mereka? Dan apa yang akan mereka lakukan pada si pemilik mobil silver?

Dengan penasaran, Jungkook berjalan mendekat dan bersembunyi di balik papan iklan besar.

"Oh, kau sudah pindah ke sekolah baru lagi sekarang? " tanya salah satu dari mereka terdengar samar.

"Bukan urusanmu. "

Tunggu. Jungkook seperti mengenal suara berat ini. Tapi siapa?

"Kau bertambah sombong sekarang yaㅡTaehyung?!" ucap pria yang lainnya remeh.

Mata Jungkook membulat. Pantas saja ia serasa pernah mendengar suara berat itu. Ternyata "bocah berkepala besar" itu. Entahlah itu julukan dari mana.

"Lalu? Kau mau apa?! " ucap Taehyung datar.

"Kita masih ingin nyawamu. " Taehyung tersenyum remeh.

"Berapa kali kalian mengatakan itu dan berapa kali kalian gagal? Haha.. Pengecut! " ucap Taehyung tajam.

"Brengsek! "

"Hajar dia! "

Pukulan keras Taehyung terima di wajah tampannya. Tapi, Taehyung sama sekali tidak bergeming. Cih, sok jagoan sekali! batin Jungkook.

"Cepat hajar! Kenapa kau diam saja! " kesal Jungkook. Seakan dia sedang menonton film action secara live.

Pukulan lainnya Taehyung terima tanpa berusaha membalas. "Bodoh sekali dia. " ucap Jungkook gemas.

"Apa aku harus menolongnya? " Jungkook melangkah perlahan dengan ragu. Tapi tiba-tiba kembali berbalik ke posisinya. "Bodoh. Untuk apa aku perduli? " tanyanya pada diri sendiri. Lalu dengan ragu remaja bermarga Jeon itu berniat berbalik untuk pergi, sebelum terdengar suara berdegum keras dari belakang.

Jungkook begitu terkejut, saat tubuh Taehyung di lempar membentur kap mobil.

"Ck, dasar lemah. " gerutunya. Lalu Jungkook berlari menuju tempat kejadian. Dan melayangkan tendangannya pada kepala ketiga pria tak dikenal itu.

"Yak! Apa yang kalian lakukan?!!! " teriak Jungkook.

Beberapa pukulan telak Jungkook layangkan dengan mudah pada ketiga orang itu. Satu diantaranya jatuh ke aspal dengan pekikan kesakitan. Jungkook tersenyum remeh.

BELOFT (약속) - taekook ★ vkook •Brothership• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang