Happy Reading!
🌴🌴🌴
Hi! Taekook ga mati kok. Ihi.
Baca sampai akhir ya sayang2-ku! Ada info pnting! 😘🌺
Keesokan harinya, Taehyung ditemani Jungkook tentunya, memutuskan untuk pulang ke rumah Kim untuk menemui sang ayah. Ia harus mendapatkan alamat dimana ibunya dimakamkan. Sudah beberapa tahun berlalu dan baru kali ini ia bisa menemui sang ibu. Anak durhaka.
Langkah mereka terhenti saat melihat beberapa mobil mewah memasuki mansion besar itu. Mungkin ayahnya mengadakan pertemuan dengan kolega bisnisnya. Taehyung yang sudah terbiasa hanya mengedikkan bahu dan melangkah lebih masuk. Diikuti Jungkook dibelakang.
"Tuan muda! " teriak Siwon panik menghampirinya, yang bahkan belum menggapai pintu.
"Ada apa? "
"Tuan Kim telah meninggal dunia. "
'Deg! '
Lagi?
Dirinya ditinggal lagi?
Tubuh Taehyung terjatuh lemas. Pandangannya seketika kosong. Ayahnya telah pergi secepat itu? Bahkan ia belum memeluknya dan mengutarakan rasa cintanya.
Bahkan mereka belum berbicara dengan hangat. Seperti halnya keluarga yang harmonis.
Tubuh Jungkook mematung tak percaya. Benarkah? Ini bukan mimpi? Umur memang tidak ada yang tau. Pikirnya.
Jungkook menatap tubuh Taehyung yang terjatuh sendu. Ia tidak bisa melakukan apa-apa selain menenangkan pemuda itu.
"Hyung! " ujarnya sembari mengusap bahu Taehyung menenangkan. Pemuda Kim sudah terisak, sungguh terdengar menyakitkan.
"B-bagaimana bisa, hiks? " lirihnya masih tak percaya. Siwon berdehem tak kuasa. "Beliau tertembak. "
"Taehyung-ah! " teriak Haejin yang berlari dari dalam dengan baju hitamnya. Seketika wanita tua itu mendorong tubuh Jungkook menjauh dari sang cuc dan menggantikan tubuhnya untuk memeluk Taehyung.
"Maafkan nenek 'nak. Nenek salah. Yang sabar ya sayang. Hiks. Ayahmu sudah bahagia di atas sana. " ucap wanita itu sembari ikut terisak. Bagaimanapun Jaehwan adalah putra tunggalnya. Ia sangat menyayangi anaknya itu, walaupun mereka sering bertengkar.
Seketika pandangan Haejin menanam melihat Jungkook masih berdiri disana dengan pipi gembil yang basah. Entah sejak kapan ia menangis.
"Untuk apa kau disini?! Kau bukan keluarga kami sehingga kau berhak berada disini! Pergi! " teriak Haejin tak terima. Dirinya sungguh muak melihat Jungkook selalu menempeli Taehyung kemana-mana. Wanita itu tidak tau saja siapa yang menemukan Taehyung di tengah malam, kalau bukan dirinya.
Jungkook yang cukup terkejut dengan teriakan itu hanya menunduk takut. Dirinya merasa tidak pantas. Dia memang bukanㅡ
"D-dia sahabatku, nek. Dia adikku. " Taehyung menginterupsi. Seketika hati Jungkook menghangat. Taehyung tidak mengabaikannya walau dalam keadaan seperti ini, itu sudah cukup untuknya.
Mata Haejin memincing tajam kearahnya. Jungkook hanya bisa menunduk sopan. "Sudah. Ayo kau masuk. Kau pasti lelah. " ucap Haejin mencoba membantu tubuh Taehyung berdiri.
Dengan lemas Taehyung mengikuti perintah neneknya. Beberapa kolega kerja ayahnya mengucapkan bela sungkawa terhadapnya.
Jungkook yang ingin ikut masuk, seketika terhenti saat Haejin kembali menghalangi jalannya dan menatap jijik kearahnya. "Lebih baik kau pergi. Kau tidak dibutuhkan disini. Taehyung hanya membutuhkan keluarganya. " ucap Haejin tajam sembari pergi kembali masuk. Meninggalkan Jungkook yang mengerucutkan bibirnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOFT (약속) - taekook ★ vkook •Brothership• [END]
Fanfic"GIVE ME YOUR BACK! "ㅡ♡ TAEKOOK Brothership📣 Taehyung 🐯 Jungkook 🐰 etc No Spoiler! Penasaran? Langsung baca! 😘 No Copy! 🚫