a Hug

11.8K 1.8K 177
                                    

Joanna lagi berfokus ke laptopnya ketika merasakan sisi sofa di sebelahnya ditempati dan ga lama dia bisa merasakan pelukan hangat dari samping. Begitu menoleh, dia bisa melihat puncak kepala Jeno yang udah menyandarkan sisi kepala ke bahunya.

Joanna kira, di jam yang udah larut ini cowoknya udah tidur, mengingat tadi pas sepulang dari kampus cowok itu mengeluh capek banget ke dia.

"Jen?"

"Hmm?"

"Kenapa ga tidur?"

Jeno menggeleng, melirik sekilas ke laptop Joanna yang layarnya menampilkan skripsi cewek itu. "Mau ngerjain sampai kapan?"

"Belom tau. Kenapa?"

Jeno menggeleng pelan dan mengeratkan pelukan. Dia menyamankan posisi di bahu Joanna dan semakin merapatkan diri ke ceweknya.

"Jen jangan peluk erat-erat ini gue susah geraknya."

"Hmmm." Jeno cuman menggumam seadanya. Terus melonggarkan pelukan di badan Joanna.

Dia ga bisa tidur sama sekali. Tadi udah dicoba buat tidur tapi nyatanya sama sekali ga bisa. Dipaksain juga kayaknya percuma. Walaupun badannya benar-benar terasa capek dan dia benar-benar merasa mengantuk, tapi tetap aja matanya ga bisa diajak bekerja sama. Jadilah Jeno menyusul Joanna yang masih mengerjakan skripsinya di ruang tamu apartemen.

Jam udah menunjukkan pukul 11.23 begitu Jeno melangkah ke arah ceweknya yang lagi benar-benar terfokus itu.

"Cuman mau dipeluk." Gumam Jeno yang membuat gerakan tangan Joanna di atas keyboard laptop berhenti seketika.

Cewek Seo itu menoleh sekilas, agak mencodongkan kepalanya ke depan biar bisa melihat ekspresi Jeno. Cowok itu terdiam dengan mata sayu, benar-benar keliatan mengantuk tapi ga bisa tidur. Bibirnya sedikit maju, sesekali bakalan bergerak.

Ada senyuman kecil yang hadir di bibir Joanna begitu tangannya bergerak memeluk Jeno dari samping.

Cowok Lee itu juga tersenyum setelahnya, memilih buat mengeratkan pelukan dan menyamankan posisi. Dia bisa merasakan elusan lembut di belakang kepalanya, juga di sekitar punggungnya.

"Capek ya?"

Jeno mengambil napas dalam-dalam begitu merasakan nyeri di hati kemudian mengangguk. Gatau kenapa, begitu Joanna bertanya kayak tadi, rasanya beban yang Jeno pendam sendiri meminta buat ditumpahkan sekarang.

"Hm, banget."

"It's okay. You're doing well." Gumam Joanna tepat di telinga Jeno. Dikecupnya sekilas pelipis cowoknya itu.

Jeno ga ngomong apa-apa, dia cuman menutup mata karena mendadak matanya terasa perih dan berair. Dia gamau nangis, sama sekali gamau.

Setelahnya hening di antara mereka.

Joanna masih mengelus-elus belakang kepala sekaligus punggung Jeno. Sedangkan Jeno sekarang udah mulai memasuki alam mimpinya.

Rasanya nyaman banget begitu Joanna memeluk dan mengelus lembut punggung sekaligus belakang kepalanya. Semua pemikiran berisik yang tadi ada di benaknya menguap seketika begitu dia merasakan pelukan hangat ceweknya ini.

"Jeno?"

"Hm?" Sahut Jeno di antara kesadarannya yang semakin menipis.

"Kalo mau tidur, pindah ke kamar biar nyaman."

Jeno justru menggeleng, makin merapatkan sekaligus menyamankan diri.

"Jeeeen."

"Gamau."

"Tapi gue harus ngelanjutin skripsi gue."

Jeno membuka matanya lagi, kepalanya terangkat dari bahu Joanna dan mata sayunya menatap ceweknya itu. "Besok lagi aja."

"Tapi—"

"Bobo aja sekarang. Temenin."

Joanna mengerjap lamat begitu mendengar omongan Jeno dengan nada memelas itu.

"Jooooo~"

"Tapi—"

"I need you." Tatapan Jeno makin memelas, membuat Joanna menembuskan napas panjang.

"Ya udah iya." Katanya yang membuat senyuman tipis hadir di bibir Jeno. "Tapi sebentar. Ngeberesin ini dulu."

Jeno mengangguk dan langsung membantu Joanna merapikan semua barang-barangnya yang berserakan di atas meja dan sofa. Setelah semuanya selesai, cowok itu langsung menarik tangan Joanna buat ke kamar.

Joanna cuman bisa mengembuskan napas panjang, pasrah dengan tarikan Jeno. Bahkan dia belum sempat membawa laptopnya buat dipindahkan ke kamar.

"Hug me." Pinta Jeno begitu dia menempati sisi kosong kasur Joanna.

Joanna mendengus geli, langsung memeluk bayi besar itu begitu menempati sisi kasur yang kosong.

Jeno merapatkan diri, langsung menutup mata dengan nyamannya begitu tangan Joanna kembali bergerak mengelus lembut belakang kepalanya.

"Tidur."

Jeno menggumam pelan. "Lo juga. Jangan tiba-tiba keluar pas gue udah tidur nanti."

Joanna menggumam panjang, mengiyakan. Mendadak dia juga jadi mengantuk karena berbaring di atas kasurnya yang super nyaman ini.

"Sleep tight, babe." Gumam Joanna yang ga mendapat respons dari Jeno.

Cowok itu udah berkelana ke alam mimpinya.









Cowok itu udah berkelana ke alam mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hihi it's been a while guys🤭🤭

Udah sebulan(?) ga update dan alhamdulillah akhirnya dapet ide :')

Banyak yang nanyain WLD kapan update hihi, segitu kangennya kah ke JenJo?

Maaf ya ini pendek banget soalnya ide gue udah mentok🥺😣

Btw, MAKASIH BUAT 900K READERS-NYAAA😘😘😘😘😘 Sayang kalian semuaaaa💙❤💙❤💙❤💙❤

Oh iya—

Oh iya—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤❤❤

[TERBIT] What Lovers Do :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang