⚠️Mature content
Dimohon bijak untuk membacanya
Tandai typo yaa!
Seperti malam minggu yang biasanya, kedua anak rumahan ini alias Jeno dan Joanna memilih buat menghabiskan waktu di apartemen Joanna. Mereka bahkan ga berniat buat keluar buat sekedar nongkrong dan jalan-jalan. Menurut mereka berdua, hal itu ngebuat capek, jadi di skip. Lebih baik di apartemen, ga membuang-buang energi dan tenaga.
Jeno lagi berfokus ke tayangan bola di tv yang ada di depan sana begitu merasakan sisi sofa di sampingnya bergerak pelan. Joanna ternyata udah balik dari kamarnya dan menempati sisi sofa samping Jeno.
"Jeno."
"Hm?" Sahut Jeno tanpa mengalihkan tatapan.
"Serius banget?" Joanna mendengus pelan, beralih memeluk sebelah lengan Jeno dan menyandarkan sisi kepala di bahu kokoh cowoknya. Rasanya nyaman.
Jeno melirik sekilas, ada senyuman di bibirnya begitu melihat Joanna yang bergerak menyamankan posisi, makin merapatkan tubuh mereka.
Beberapa saat terdiam, Joanna akhirnya memutuskan buat mendongak, menatap sisi muka Jeno yang keliatan berkali-kali lipat lebih ganteng dengan ekspresi seriusnya. Seringaian jahil kemudian hadir di bibirnya dan ga lama kepalanya bergerak maju, mengecup rahang Jeno dengan begitu tiba-tibanya sampai membuat cowok itu langsung mengalihkan tatapan dengan mata melebar kaget.
Joanna tersenyum dengan ringannya, merasa senang karena berhasil membuat perhatian Jeno teralihkan.
"Malam mingguannya mau sama bola atau sama gue?"
Jeno terdiam beberapa saat, otaknya lagi berpikir keras. Tapi kemudian dia bersuara, "Lo ngode?"
Joanna mengerjap bingung. "Ngode apa? Orang cuman nanya." Tanyanya balik dengan ekspresi polos.
Jeno mengembuskan napas panjang, menggeleng dan kembali fokus ke tayangan tv.
"Jen, ish." Joanna merengut, menggoyang pelan lengan Jeno karena ga terima cowoknya itu lagi-lagi mengabaikannya.
Berdecak pelan, dia akhirnya bersandar lagi ke bahu Jeno. Niatnya emang cuman bersandar tapi gatau kenapa rasanya dia mau banget manja-manjaan sekarang.
Jeno tersentak begitu merasakan hidung Joanna yang mendusel di perpotongan lehernya, menghirup udara dalam-dalam di sana. "Jo-"
"Apa?" Joanna menyahut ga peduli, malah mengangkat kepala dan mengukir senyuman polos lagi.
"Oh God." Jeno mendengus pelan, menyamankan posisinya dan benar-benar menaruh perhatian ke Joanna kali ini.
Melihatnya, senyuman puas langsung terukir di bibir Joanna. "Cuman mau manja, jangan peduliin gue, nonton lagi aja." Dan dengan itu, Joanna lagi-lagi mendusel di leher Jeno, tanpa tau kalo cowoknya udah menahan napas. "Lo wangi banget." Gumamnya yang jelas masih bisa didengar Jeno.
Jeno mengambil napas banyak-banyak begitu Joanna menjauhkan diri. "Tumben banget?" Tanyanya sambil menyugar rambut terurai Joanna ke atas. Sisi kepalanya bersandar ke sandaran sofa dan menghadap ke Joanna, matanya menatap dalam tepat ke manik kecoklatan yang selalu terlihat indah itu.
"Apanya?" Tanya Joanna balik, juga ikut menyandarkan sisi kepalanya ke sandaran sofa menghadap ke Jeno, tanpa melepas pelukannya di sebelah lengan Jeno.
![](https://img.wattpad.com/cover/214693856-288-k720045.jpg)