Us

16.3K 1.7K 368
                                    

Kangen ga nih?

Warn!

⚠️mature content!!!

Maaf kalo ada typo. Tandai aja nanti typo-nya biar diperbaiki hehe






















































"Jenooo." Panggil Joanna dengan bibir cemberut sambil menggoyang pelan lengan cowoknya itu. Tapi lagi-lagi Jeno cuman menggumam buat merespon panggilannya itu, sama kayak panggilan Joanna yang sebelum-sebelumnya.

Jeno malam ini emang menginap di apartemen Joanna karena ceweknya itu yang minta ditemani. Tapi karena tugasnya yang lagi menumpuk dan deadline tugasnya ada yang tinggal menghitung jam, Jeno jadi lebih berfokus ke tugasnya ketimbang ke ceweknya.

Sebenarnya ya, Joanna minta ditemani malam ini karena dia emang benar-benar butuh seseorang. Pikiran Joanna akhir-akhir ini jadi kacau dan ga bisa fokus sama sekali karena stres mengerjakan skripsi. Skripsinya benar-benar nge-stuck dan Joanna juga gatau lagi harus apa. Kalau dipaksain yang ada nanti dia tambah stress.

Terus rasanya Joanna kangen banget sama Jeno yang hampir seminggu ini ga dilihatnya. Cowoknya itu lagi sibuk buat persiapan tugas lapangannya dan juga sibuk di BEM, membuat waktunya benar-benar tersita ke kegiatannya itu.

Bahkan kalau ga Joanna duluan yang mengabari, Jeno ga bakalan mengabari saking sibuknya.

Joanna udah mencoba memaklumi dan menekan egonya sendiri, tapi nyatanya perasaan kangen itu semakin menjadi aja hadir di dalam hatinya.

"Jeno, masih lama ya?" Tanyanya sambil menyandarkan pipi ke lengan Jeno. Kepalanya agak terguncang karena nyatanya tangan Jeno ga berhenti bergerak mengetik di atas keyboard laptopnya.

Bibir Joanna makin terlihat cemberut, kemudian dia beralih menyandarkan kepala ke bahu Jeno dan ikut memerhatikan layar laptop cowoknya itu.

Rasanya Joanna sedih. Dia sedih karena nyatanya mereka menjadi jauh sekarang, dengan Jeno yang semakin sibuk sama kegiatannya dan seolah perlahan melupakan eksistensi Joanna di dalam hidupnya.

Bahkan setelah mereka udah berdua kayak gini aja, Jeno masih belum bisa menaruh atensi sepenuhnya ke dia.

Joanna gamau menuntut apa-apa, tapi rasanya dia kecewa karena Jeno yang seolah ga terlalu peduli lagi dengan dia.

Ah... atau ini cuman perasaan sensitifnya Joanna aja?

Joanna menutup bibirnya rapat-rapat dan melirik ke arah cowoknya yang masih terfokus dengan tugasnya itu, Jeno malam ini terlihat seolah ga tersentuh sama sekali. Perasaan familiar yang waktu itu juga pernah dirasain Joanna.

Karena merasa kehadirannya bakalan menganggu cowok yang lagi berkutat dengan tugasnya itu, Joanna memilih buat beranjak dari atas kasurnya dan langsung jalan ke kamar mandi buat mencuci muka.

Bukannya langsung mencuci muka begitu kakinya berhenti melangkah di depan wastafel, yang dilakuin Joanna justru terdiam dengan mata mengarah lurus ke arah cermin besar wastafel.

Keadaan Joanna keliatan lumayan kacau sekarang, dengan kantung mata yang terlihat lumayan menghitam. Joanna juga kehilangan berat badannya karena stress menderanya akhir-akhir ini. Bahkan Joanna ga bisa tidur sama sekali tanpa bantuan obat tidur yang setiap malam selalu dikonsumsinya.

Helaan nafas berat keluar dari sela bibir tipisnya, dia berusaha mengukir senyuman dan bersikap biasa aja sekarang.

Niat awal Joanna minta temenin ke Jeno itu sebenarnya dia mau membagi beban yang dirasakannya ke Jeno, tapi nyatanya beban yang ditanggung Jeno kayaknya lebih banyak dari beban yang ditanggungnya. Jadi Joanna lebih memilih buat diam dan menyimpan bebannya buat dirinya sendiri.

[TERBIT] What Lovers Do :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang