Random Thing : National Girlfriends Day

6.6K 1K 96
                                    

"Halo?" Joanna menyapa begitu panggilan tersambung, disandarkannya punggung capeknya ke sandaran dingin kursi di lobi utama fakultas. Ekspresinya kelihatan mendung, gak seramah biasanya. Bahkan beberapa adik tingkat yang menyapa cuman dapat balasan berupa anggukan kepala dan senyuman super tipis.

"Hei, udah selesai bimbingannya?"

Joanna menatap map di pangkuannya begitu mendengar pertanyaan Jeno. Rasanya mood-nya dibuat makin berantakan begitu mengingat banyaknya coretan di bab dua-nya. "Iya, udah." Dua sudut bibirnya melengkung ke bawah, tatapannya terlihat menerawang ke arah keramik lobi yang mengkilat.

"Gue udah di parkiran nih. Wanna go date?"

Rasanya Joanna mau menolak ajakan Jeno, dia mau langsung balik ke apartemen dan tidur, menenangkan diri sendiri sebelum mengumpulkan niat buat mengerjakan revisiannya. Tapi dia ingat kalo dalam tiga hari ini, dia belum ketemu Jeno sama sekali. Maklum, sama-sama sibuk. "Iya, sebentar gue ke sana." Ya udah lah ya. Gak ada salahnya juga menerima ajakan Jeno. Siapa tau aja mood-nya bisa membaik dengan berinteraksi sama cowoknya itu. Siapa tau juga dia bisa dapet a long hug dari Jeno, buat memperbaiki suasana hati yangudah terlanjur hancur di tangan dosen pembimbingnya.

"Okay, i'll wait."

Sambungan terputus setelahnya, membuat embusan napas panjang yang berat terdengar dari sela bibir Joanna. Bukan cuman suasana hatinya yang jelek, pikirannya juga udah kacau dan badannya pun udah kerasa capek banget.

Mentalnya capek, fisiknya apa lagi.

Akhirnya Joanna memilih beranjak, melangkah pelan dengan pikiran berisik ke arah parkiran fakultas.

Huh, dia bahkan gak bisa mengangkat dua sudut bibirnya buat membentuk senyuman. Rasanya berat banget buat sekedar tersenyum tulus ke beberapa orang yang menyapanya.

Joanna bisa melihat mobil Jeno dari kejauhan. Range rover hitam itu lumayan mencolok di antara sedan-sedan yang terparkir di sampingnya.

Mengambil napas dalam-dalam, Joanna memutuskan buat mempercepat langkah. Sebisa mungkin, dia mengatur suasana hatinya, gak mau cemberut di depan Jeno. Gak mau kelihatan stress karena sekarang adalah waktunya quality time mereka, dia gak mau mengacau sama sekali. Gak mau mereka berantem karena suasana hatinya yang buruk dan emosinya yang gak terkontrol.

Membuka pintu samping kemudi mobil Jeno, mata Joanna melebar dan kakinya refleks mengambil langkah mundur. Alih-alih ketemu Jeno yang lagi tersenyum manis menyambutnya, Joanna justru ketemu dengan bucket bunga matahari yang cantik di kursi samping kemudi, dengan surat yang dibubuhi tulisan tangan Jeno, diselipkan di antara bunga-bunga.

Tangan Joanna terulur, mengambil alih bucket bunga itu dan menatapnya lamat. Buat pertama kalinya di hari ini, kedua sudut bibirnya akhirnya terangkat naik membentuk pelangi terbalik. Senyuman di bibirnya gak bisa lagi disembunyikan begitu bucket bunga itu beralih ke dekapannya.

Hai, Love.

Hope the flowers can make you feel better. FYI, your smile is more beautiful than the flowers.

Sincerely,
Your beloved boyfriend, Jeno Lee.

"Happy national girlfriends day." Bisikan rendah di telinga ini membuat Joanna langsung berbalik, menemukan Jeno tepat di hadapannya.

Jeno tersenyum, membuat kedua matanya menghilang. Melihatnya, kedua sudut bibir Joanna makin tertarik ke atas, membentuk senyuman lebar yang terlihat benar-benar tulus dan bahagia.

[TERBIT] What Lovers Do :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang