Stuck with You

13.4K 2K 299
                                    

Ada yang kangen keuwuan JenJo?










































"Kak Jeno..." Panggilan lirih ini berhasil membuat langkah Jeno berhenti di tengah koridor gedung perkuliahan.

Kepala cowok Lee itu refleks menoleh dan dia langsung menemukan satu cewek dengan wajah malu-malunya mendekat ke arahnya.

Sebelah alis Jeno terangkat samar seiring dengan kakinya yang melangkah ke tepi koridor, dia gamau menghalangi jalan orang-orang yang ramai berlalu lalang sekarang.

Si cewek yang memanggil Jeno tadi tersenyum manis, pipinya udah merah merona sekarang dan Jeno bisa melihat itu dengan jelas.

Kalau dilihat-lihat, kayaknya cewek di hadapannya ini maba deh.

"Iya? Kenapa ya?" Tanya Jeno begitu langkah kaki cewek tadi berhenti di hadapannya.

Sadar sama jarak mereka yang terlalu dekat, Jeno otomatis mengambil dua langkah mundur dengan gerakan pelan, mencoba buat memberi jarak.

Cewek di hadapan Jeno tersentak pelan karena sadar Jeno yang memberi jarak nyata di antara mereka. Matanya nengerjap menatap Jeno yang keliatan ganteng banget hari ini.

Kakak tingkatnya itu memakai kemeja berwarna biru laut yang agak kegedean di badannya, jangan lupakan ujung bagian depannya yang dimasukkan ke dalam celana. Ah... Jeno juga menggulung lengan kemejanya sampai siku dan menyandang tasnya di sebelah bahu. Astaga... cewek mana sih yang ga bakal ngelirik ke dia kalo dia aja seganteng ini?

"Eung... itu..."

Jeno menatap lurus-lurus ke arah cewek di hadapannya itu, menunggu kata-kata yang belum rampung dikeluarkan. Berhubung Jeno udah selesai kelas, jadi dia bersabar deh tuh nunggu adek tingkat di hadapannya ini ngomong.

"Aku kenal kakak pas ospek universitas." Katanya dengan senyuman malu-malu, kemudian tangannya terulur memberikan sebuah kotak coklat yang dihiasi pita pink di atasnya.

Tatapan Jeno langsung tertuju ke arah kotak coklat itu. Ternyata bukan cuman kotak coklat yang terulur ke arahnya sekarang, tapi ada amplop berwarna peach juga.

"Mohon diterima, Kak." Katanya penuh harap.

Senyuman ramah di bibir Jeno langsung terukir, seketika image-nya sebagai kating yang mukanya galak dan dingin sirna seketika begitu matanya juga ikut tersenyum.

"Maaf, gue ga bisa terima coklatnya. Suratnya aja." Kata Jeno sambil mengambil surat cinta itu, "coklatnya lo makan aja ya? Sayang kalo lo kasih ke gue, nah suratnya nanti gue baca. Tapi maaf ya, gue ga bisa ngasih sesuatu yang lo harapkan. Gue udah punya seseorang soalnya." Katanya dengan halus dan juga dengan senyuman yang masih bertengger di bibirnya. Jeno menggoyang pelan amplop di tangannya, "makasih karena udah punya perasaan ke gue. Sekali lagi maaf." Lanjutnya dengan senyuman bersalah di bibir, "kalo gitu gue duluan ya?" Pamitnya dan langsung melangkah menjauh setelah melempar senyuman simpulnya yang terlihat menawan.

Helaan nafas pelan keluar dari sela bibir cowok itu seiring dengan kakinya yang melangkah keluar dari gedung perkuliahan. Matanya sekarang menatap amplop yang ada di tangannya. Cuman buat beberapa detik karena kemudian Jeno kembali fokus ke jalanan yang dilewatinya. Sesekali Jeno bakalan mengangguk dengan senyuman super tipis buat membalas sapaan beberapa orang yang menyapa.

[TERBIT] What Lovers Do :: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang