N

1.1K 169 19
                                    

Have a nice day all
Mari kita lanjut bacaaaa...

👤

Jisung bangun lebih awal hari ini. Ia berniat pergi ke perpustakaan sebelah sekolah secepat mungkin. Sebelum masuk sekolah, ia harus sudah meminjam buku itu.

Jisung menggosok giginya cepat dan berganti pakaian tanpa mandi. Ibunya bahkan hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya yang bangun pagi dan tidak mandi apalagi sarapan. Jisung benar-benar langsung keluar dari rumahnya jam enam tepat.

Ia menunggu bus untuk sekolah di halte terdekat rumah. Bus berwarna biru pun datang dan mengantarkan Jisung ke Neo Highschool.

"Jangan pernah percaya apa yang kau lihat ataupun rasakan," Jisung merapalkan kalimat itu berkali-kali sampai ia lupa kalimatnya. Perlahan setiap seratus kali ia sebutkan kalimat itu, salah satu kata didalamnya menghilang. Sampai hanya menyisakan dua kata.

"Jangan percaya," gumamnya. Kemudian turun di halte dekat sekolah. Ia segera berlari menuju perpustakaan yang benar-benar baru saja buka. Si penjaga perpustakaan bahkan bingung dengan Jisung. Ada apa anak SMA ke perpustakaan sepagi ini?

Jisung membuka buku yang ternyata masih ada di kolong meja bundar yang ia tempati bersmaa lima Dreams kemarin. Tak ada yang sadar juga buku ini tak ada di rak buku.

Jisung membuka halaman buku itu dan membacanya satu-persatu. Hingga ia sampai di bab 7 Reincarnation. Ia memasukkan semua kata-kata yang ada didalam buku tersebut.

'Jiwa ketujuh sudah melakukan enam perjalanan hidup yang pahit. Namun di kehidupan ketujuh, ia akan membalikkan keadaaan. Yin akan berubah menjadi Yang, dan Yang akan berubah menjadi Yin. Jiwa yang jahat akan meraung-raung, dan jiwa yang baik akan terbahak-bahak. Maka hancurlah keenam jiwa yang meraung itu,'

'Jangan pernah percaya apa yang kau lihat ataupun rasakan,'

'Namun di setiap kehidupan pasti ada seseorang yang diam-diam. Diam-diam untuk memerhatikan dari jauh. Melindungi yang tak berdosa namun selalu gagal. Menyelamatkan jiwa yang baik, namun selalu gagal. Jiwa yang tidak tetap. Jiwa yang bisa menjadi perempuan atau lelaki. Jiwa yang tidak terduga,'

'Sang pelindung menyaksikan yang tercinta pergi. Menerima kenyataan bahwa semuanya tidaklah abadi. Enam jiwa jahat akan meminta perlindungan padanya. Namun bukanlah perlindungan yang didapat. Tapi hanyalah kebohongan yang sangat rumit. Kebohongan dimana dia menjebak keenam jiwa yang jahat kedalam perangkap sang jiwa ketujuh,'

'Perlahan, keenam jiwa yang jahat akan mati tanpa jejak. Tanpa apapun yang bisa membuktikan semuanya. Sang jiwa ketujuh memenangkan pertarungan terakhirnya. Membalas semua pembunuhan yang pernah terjadi di enam kehidupan sebelumnya,'

Jisung berusaha memahami apa yang ada didalam buku itu. Maknanya sangat tersurat tapi sulit untuk dipahami.

Drrrtt...

Ponsel Jisung bergetar. Si pemilik pun langsung mengangkatnya dan menjawab telepon yang ia terima. Raut wajahnya yang tadinya sedang serius berubah manjadi tegang.

"Gue kesana,"

👤

Rumah sakit. Rumah sakit di Seoul memang banyak. Tapi Jisung pergi ke salah satunya yang terbaik di Seoul. Setelah mendengar kabar Mark tertembak, Jisung langsung bolos sekolah.

Sampai di ruangan Mark, Jisung melihat keempat temannya yang sudah lebih dulu datang. Ia menghampiri bangsal Mark dan berdoa sebentar kemudian membuka obrolan.

"Kapan dia ketembak?" tanya Jisung. Ia melihat Haechan yang duduk bergetar di ujung ruangan sambil menatap Mark dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Jisung inging menghampirinya, namun Chenle menahannya.

"Dia masih Shock," jelas Chenle sambil menyuruh Jisung duduk diam.

"Kapan Mark ketembak?" tanyanya lagi. Jeno menoleh dan berdiri dari kursinya. Matanya menatap tajam Jisung.

"Renjun meninggal, Mark ketembak. Abis ini siapa lagi korban dari cerita reinkarnasi lo?" Ucap Jeno. Jisung masih tetap diam dan menatap Jeno yang lebih tua darinya. Jeno sekarang yakin kalau ini adalah ulah Jisung. Ulah lelaki yang menceritakan cerita yang menurutnya bodoh itu.

"Jen, jangan gitu dulu. Mark disini masih sakit," Jaemin menarik-narik tangan Jeno. Namun lelaki yang berbadan lebih besar tak mengindahkan ucapan Jaemin.

"Gak peduli. Liat Haechan sekarang! Dia masih shock karena dia ada ditempat kejadian!" Jeno mendekat ke Jisung dan menarik kerah bajunya.

"Gue gak bilang kalo ini bakal jadi nyata, Jeno. Ini emang takdir," kata Jisung sambil mendorong Jeno menjauh.

"Tadir kata lo?! Lo kan yang bunuh Renjun?!! Lo juga kan yang nembak Mark?! Lo yang terakhir sampe kesini! Pasti lo pelakunya anjing!!" Jeno hampir melayangkan satu tinjuan namun Chenle dan Jaemin menahan tangannya.

Jisung mendekat, "Tebak siapa selanjutnya?"

👤

Siapa hayo siapa??????
















30Days Project SWgroup22

Kalau kamu suka please vote&comment&SHARE!!!!!!

THANK U ALL READERS AND SIDERS :)

How To Die [7 Dreams]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang