" Apa?" tanya rey.
" Buka aja sendiri, udah sana istirahat." Tutur sandrinna.
***
Setelah memberikan paper bag sandrinna langung masuk ke dalam villa dan rey pun kembali melajukan mobilnya menuju villa. Rey memarkirkan mobilnya lalu langsung masuk ke villa untuk beristirahat.
Keesokan harinya seperti biasa rey selalu menjemput sandrinna terlebih dahulu meskipun mereka berada di tim yang berbeda.
Sandrinna, ratu, kiesha, rey dan seluruh cast yang lain mekalukan syuting seperti hari hari sebelumnya. Disela-sela syuting sandrinna, ratu, kiesha dan rey berencana untuk makan malam bersama di salah satu restoran tak jauh dari lokasi. Mereka memilih tempat tersebut selain karena tidak punya banyak waktu, mereka juga belum diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan sendiri dikarenakan masih dibawah umur.
" Abis take langsung berangkat ya biar gak kemaleman." Tutur kiesha." Iya, kaliannya aja nanti jangan langsung main kabur aja." Sahut rey." Tapi emang kalian dibolehin apa bawa mobil jauh." Ujar sandrinna." Jauh apanya orang dari sini cuma 15 menit." Jawab rey." Udah kalian mah santai aja, kalau nanti seandainya dimarahin juga si rey yang dimarahin." Tutur kiesha." Kok gitu?" tanya sandrinna." Pan dia yang bawa mobil." Jawab kiesha." Tapi kan ini rencana lu." Ujar sandrinna tidak terima jika rey nanti yang kena marah." Ck... kalian bisa diem gak si." Tukas rey yang merasa terganggu. Adegan demi adegan telah mereka perankan, saat ini adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh sandrinna, ratu, kiesha dan rey. Mereka langung menuju ke mobil rey setelah mereka berpamitan pada orang tua mereka masing-masing. Sandrinna dan ratu langsung membuka pintu penumpang, " san napa lo disitu dah, turun gue mau sama ratu juga," Titah kiesha." Ih... lo depan aja." Tolak sandrinna.Bukan karena tak mau duduk di depan bersama rey dan bukan karena tak terbiasa pula sandrinna duduk disamping rey, tapi sandrinna merasa tak enak jika obrolan-obrolan yang biasa meraka bicarakan saat berdua tiba-tiba terlontar di depan ratu dan kiesha. " Udah lo depan aja, lagian biasanya juga gitu kan? gak mungkin kalau kalian berangkat bareng rey jadi supir lo." Tutur ratu." Is... gak gitu." Ucap sandrinna." Kalian masih mau ribut apa berangkat si? katanya takut kemaleman tapi ini malah pada ribut." Ujar rey yang sudah amat sangat kesal mendengar perdebatan mereka." Ck... ya udah awas." Sandrinna mengalah dan langsung duduk di kursi samping kemudi." Dari tadi kek kan kita gak usah ribut tadi." Ujar kiesha." Lo tuh harusnya ngalah, duduk tinggal duduk." Tukas sandrinna yang masih tidak terima karena dia harus mengalah.
Sampai di tempat sandrinna dan ratu turun terlebih dahulu untuk mencari tempat yang akan mereka tempati, sedangkan kiesha menemani rey untuk mencari tempat parkir. Setelah beberapa menit mereka mencari tempat parkir rey dan kiesha langsung menysul sandrinna dan rey.
Mereka segera memesan beberapa menu makanan yang tersedia di restoran tersebut, " disini ada ice cream gak si?" tanya ratu setelah pelayan pergi beberapa detik lalu.
" Napa lo gak nanya tadi?!" Ujar sandrinna.
" Gue pengennya juga baru sekarang." Jawab ratu.
" Heh... Dasar ai kamu." Tukas kiesha dengan logat sunda.
" Udah ice cream nanti beli pas di supermarket aja pas jalan pulang." Ucap rey menengahi.
Tidak lama setelah itu pesanan mereka tiba, tanpa bersuara sedikitpun mereka menghabiskan makanan mereka masing-masing. Setelah makanan yang ada di hadapan mereka habis, mereka sama sekali tidak ingin beranjak sedikitpun dari tempat tersebut.
Nyaman, sepi dan sangat cocok sekali bagi mereka yang ingin berpacaran. Oleh karena itu, kiesha merekomendasikan tempat tersebut, " nanti mah kalo libur deh jalan barengnya kalo masih di sawangan mah sama aja." Ujar ratu ditengah perbincangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor
Teen FictionMenjadi publik figur tidaklah mudah, banyak sekali pujian maupun celaan yang mereka dapatkan. Termasuk rey dan sandrinna, diusianya yang masih remaja mereka harus menerima berbagai hujatan yang membuat mereka down. Namun itu tidak berlaku bagi merek...