Skip......
Setelah kepulangan tuan Max, Mew pamit undur diri dan tuan Max berterima kasih karena sudah membantu menjaga Gulf selama dia pergi tak lupa juga tuan Max meminta maaf atas apa yang telah dilakukan oleh Gulf terhadap dirinya yang dia saja sebagai ayahnya merasa sangat malu didepat Mew.
"Tidak apa-apa, Gulf anak baik hanya saja dia butuh seseorang yang lebih memperhatikannya" ujar Mew sambil pergi dan masuk kedalam mobil.
*****
Bibi dimana Gulf? Apa dia ada dikamarnya? Tanya tuan Max
"Mungkin masih dikamar tuan karerna dari tadi bibi belum melihat tuan Gulf turun"
"Baiklah bi, terima kasih saya ke atas dulu"
Bruuukkkkkkkkk
Gulf bangun kau teriak tuan Max yang berhasil mendobrak pintu kamar Gulf dengan amarah yang sudah ia tahan-tahan, Gulf yang mendengar suara itu terbangun dan langsung panik melihat sang ayah sudah didepan matanya
"Cepat turun kebawah ada yang ingin ayah bicarakan" ucap sang ayah dengan wajah datarnya
Gulfpun bersiap-siap, dia sangat takut melihat sang ayah yang sudah murka padanya entahlah apa yang akan terjadi padanya nanti entah kepalanya di penggal atau tubuhnya di cincang dia sudah tidak bisa berpikir lagi
Oh Dewa bantu aku – ucap Gulf dalam hati meminta pertolongan sang Dewa
Skip.......
"Ayah? Apa yang akan ayah bicarakan?" tanya Gulf dengan suara yang gugup
"Duduklah dulu" suruh ayahnya
"Gulf, ayah ingin kau mulai fokus pada perusahaan yang ayah pimpin sekarang. Ayah hanya mengandalkanmu karena tidak mungkin ayah akan selalu sehat seperti ini ucap sang ayah dengan suara yang lemah
"Ayah kenapa bicara seperti itu seperti ayah akan mati besok saja" timpa Gulf
"Dasar anak keras kepala, kalau kau tidak mau membantu ayah silahkan angkat kaki dari rumah ini nd jangan pernah kembali lagi kesini. Putus sang ayah yang di sambut Gulf dengan tatapan tidak percaya terhadap perkataan yang sang ayah lontarkan tadi.
"A..ya.ah.. maaf " Gulf menunduk
"Ayah mohon Gulf bantu ayah karena hanya kaulah harapan ayah saat ini.jika ayah memiliki anak lebih ayah tidak akan meminta bantuanmu
"Isss ayah keterlaluan, nanti Gulf laporkan pada Daddy sikap ayah pada Gulf yang keterlaluan"
"Huuftftttttt, sang ayah hanya membuang napas kasar dia pasrah jika anaknya itu sudah merajuk dan membawah nama sang kekasihnya itu dia sudah tidak sanggup lagi berkata-kata.
Gulf yang sudah keluar dari ruangan sang ayah, keluar ke taman belakan mencari sosok yang selama ini sering dia acuhkkan dan bahkan tidak di anggap sebagai bodyguardnya. Tapi dia tidak menemukan sosok laki-laki itu, dia berlari ke kedalam rumah menanyakannya pada bibi tapi sang bibipun menjawab bahwa dia tidak melihat tuan Mew dari tadi. Gulf yang merasa aneh karena tidak biasanya Mew tidak terlihat jam begini yang sudah siang. Dia mengecek kedalam kamar Mew tapi yang didapati adalah kamar kosong tampa satupun barang dari Mew
"Ayaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh" teriak Gulf kencang yang di tanggapi panik oleh sang ayah dan berlari keluar untuk menghampiri Gulf
'"Ada apa Gulf? Tanya ayah panik sambil memegang bahu Gulf
"Mew dimana ayah? Tanya Gulf lemah?
"Oh itu, Mew sudah berhenti dari pekerjaannya karena ayah sudah disini"
"Tapi kenapa dia tidak pamit padaku?
"Ohooo lihat kau, Mew disini kau acuhkan dan menganggapnya seperti angin saja tapi sekarang kau mencarinya seperti kehilangan separuh jiwamu saja" tawa sang ayah yang di beri tatapan sinis oleh Gulf.
5 Bulan Kemudian
Gulf menjadi CEO diperusahaan yang sang ayah pimpin dan tak lupa juga sih sekretaris sekaligus sahabat Gulf senantiasa disampingnya siapa lagi kalau bukan Mild..
"Mild, apa agenda hari ini? Tanya Gulf dingin
Yaaaa semenjak meninggalkan dunia malam dan dunia para jalang dan di tinggalkan oleh Mew, Gulf berubah menjadi sosok yang dingin dan cuek. Mild mengetahui kenapa sikap sahabatnya ini berubah drastis karena semuanya di ceritakan oleh Gulf jadi Mild tidak lagi heran atas perubahan sahabatnya tersebut.
"Hari ini hanya ada rapat jam 10 dengan klien dari Amerika untuk "bekerja sama dengan perusahaan kita, setelah itu free"
"Besok?" lanjut Gulf
