Kamu adalah akhir dari hidupku selamanya
Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu
Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu
Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku
Bahkan jika aku b...
"Aku tak butuh nasehat mu kali ini, lakukan saja apa yang ku perintahkan"
Pria bernama Oh Sehun itu menutup pembicaraan dengan Park Chanyeol yang tak lain adalah sahabat dan juga sekaligus tangan kanannya.
Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya, menatap kesal pada Sehun yang kini justru memejamkan kedua matanya dengan setangkai mawar putih. Apa yang pria itu lakukan seolah menutup pintu saran yang ingin Chanyeol bicarakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria bermarga Park itu akhirnya meninggalkan Sehun sendiri, ia menutup rapat kembali pintu ruangan kerja Sehun. Setelah pintu benar-benar tertutup Sehun kembali membuka kedua matanya. Ia sempat menatap kearah pintu sejenak hingga akhirnya pandangan itu beralih pada sebuah map hitam yang ada di atas meja kerjanya.
Sehun kembali membuka map hitam itu, matanya menatap tajam dan sudut bibir sebelah kirinya terangkat. Ia tersenyum smirk entah apa yang kini ada dipikirannya.
"Aku tak peduli yang akan terjadi nanti, yang saat ini ku inginkan adalah kau"
Sehun memegang sebuah foto seorang wanita yang tengah tersenyum manis. Wanita yang menjadi topik pembicaraannya dengan Park Chanyeol beberapa waktu lalu. Wanita yang menjadi tujuannya dari sebuah rencana gilanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi tuan Oh, sudah waktunya anda ke kantor" Suara itu milik sekretaris Yoon. Pria paruh baya yang sudah merawat Sehun sejak kecil.
"Ne..." Ucap Sehun seraya meletakkan kembali foto itu kedalam map dan menutupnya kembali.
Sehun menarik coat nya yang ia letakkan di atas sofa dan kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari ruang kerjanya. Lelaki yang selalu menjadi langganan cover majalah Forbes itu menuruni anak tangga demi anak tangga dengan gagah.
Dikanan kiri sisi tangga para maid nya sudah menantikan kehadirannya dan memberikan salam hormat pada pria muda yang terlihat begitu sempurna namun bagitu sangat mengerikan jika ia marah.