Happy Reading..... :)[Yoojung POV]
"Jung-ah gwenchana....?" suara Hyojo unie membuyarkan lamunan ku yang tengah duduk dihadapannya dan membuat aku cukup terkejut.
"Unie...sejak kapan kau datang?"
"Aku sudah mengetuk pintu lalu meja beberapa kali, tapi kau sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Kau baik-baik saja..?"
"Ne...unie, aku baik-baik saja" Aku memasang senyuman manis pada dokter dihadapan ku.
"Lalu mengapa kau kemari, apa kau merasa ada yang sakit lagi?"
Aku kembali terdiam, menyelami pertanyaan unie tentang keberadaan ku. Ya, sepulang dari rumah kakek pagi tadi aku meminta untuk diantarkan ke rumah sakit. Sehun bahkan sempat panik karena permintaan ku, tapi setelah ku jelaskan aku ingin berbincang dengan Hyojo unie dan juga meminta vitamin yang ku butuhkan, dia mengizinkan ku.
Namun yang sebenarnya menjadi alasan ku kemari adalah rasa terusik ku akan satu hal yang ku temui di kamar Sehun pagi tadi.
"Ani aku lebih baik, tapi unie...ada yang ingin ku tanyakan pada mu"
"Apa itu...?"
"Unie..., apakah kau ingat saat aku di bawa ke rumah sakit saat kecelakaan?"
"Wae..., apa ada sesuatu yang kau ingat?"
Aku menggelengkan kepalan ku. "aku hanya ingin mendengar ceritanya lagi, mungkin ada yang ku lupakan dari cerita itu"
Hyojo unie membenarkan posisi duduknya, dan tersenyum manis. "kau yakin...?"
"Ne unie..., tolong ceritakan lagi pada ku"
"Baiklah,...saat itu hujan turun cukup lebat, ditengah tugas ku, bibi dan paman membawa mu dengan penuh luka ke rumah sakit, kau terluka parah saat itu. Bahkan, jika bibi telat lima menit saja kemungkinan terbesar kau tidak terselamatkan."
"Apa saat itu hanya aku yang eomma bawa..."
"Ne, hanya dirimu. Kaki mu patah, beberapa luka sayatan juga ada di beberapa tubuhmu. Luka mu sangat serius kala itu, hingga kau harus menjalani beberapa operasi. Setelah kondisi kritis mu lewat, dokter menyarankan kau mendapatkan perawatan yang lebih baik. Dan karena itu paman dan bibi membawa mu berobat ke Amerika". Lagi, unie kembali tersenyum tipis seraya menggenggam tangan ku sebelum kembali melanjutkan bicaranya. "Kau tahu, saat bibi memutuskan membawa mu aku hanya bisa terheran-heran saat itu. Aku berfikir bagaimana bisa seseorang melakukan ini semua pada orang yang tak ia kenal. Tapi...akhirnya aku sadar bahwa kehadiran mu adalah obat terbaik bagi bibi"
"Kau tahu kan Jung-ah, meski ia bukan ibu kandung mu dia sangat mencintai mu. Bibi begitu menyayangi mu, kau adalah cahaya bagi kegelapan dihatinya karena ditinggal pergi putri satu-satunya untuk selamanya. Bibi mencintaimu seperti saat Yoojung masih berada di dunia ini bersama kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE OR DIE
أدب نسائيKamu adalah akhir dari hidupku selamanya Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku Bahkan jika aku b...