[Normal POV]
Sehun bangun lebih dulu, namun ia masih tetap berada di atas ranjang yang sama dengan Yoojung. Kedua matanya bahkan masih menatap lekat wanita yang tengah tertidur pulas itu.
Dengan sangat perlahan, Sehun menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Yoojung itu meski tanpa make up sekalipun.
Bibir milik Sehun kembali tersenyum menyaksikan pergerakan Yoojung yang justru memelukannya erat dengan kedua mata yang masih tetap tertutup rapat.
"Mengapa kau semakin membuat hati ku porak poranda setiap hari, setiap sisi mu seperti magnet yang menarik ku semakin dalam Jung-ah"
Satu kecupuan lembut mengakhiri monolog Sehun pagi ini, dan sejurus dengan apa yang ia lakukan kedua mata indah milik Yoojung pun terbuka perlahan.
"Selamat pagi..." senyuman manis ikut mewarnai sapaannya.
"Pagi nyonya oh..., sepertinya kau tidur sangat nyenyak"
"Hoh, ini kali pertama aku merasa tidur sangat nyenyak"
Sehun hanya tersenyum manis menanggapi perkataan Yoojung yang sangat benar. Karena selama mereka bersama, semalam adalah kali pertama Yoojung tidur sangat nyenyak. Ia tidak bangun sama sekali seperti malam-malam sebelumny, entah karena sakit kepalanya atau karena mimpi buruk yang sering menghampiri tidurnya.
"Sekarang kau percaya dengan yang ku ucapkan kemarin bukan...?"
"Tentang..?"
"Bahwa aku merasa nyaman di sini"
"Lalu apa kau mau kita menginap lagi di sini?"
"Jika kau tak keberatan..."
Sehun terdiam.
"Aku hanya bercanda, aku tahu kau juga akan sibuk dengan urusan kantor, jadi ku rasa menginap semalam saja sudah cukup"
Sehun hanya tersenyum tipis seraya memainkan ujung rambut Yoojung.
"Sehun-na..."
"Hoh..."
"Boleh aku mencium mu..."
Sehun terkesiap dengan apa yang baru saja ia dengar. Entah apa yang ada dipikiran Yoojung sekarang.
"Boleh atau tidak..."
"Apa kau perlu izin untuk melakukan itu..?"
"Jadi, kapan pun aku ingin memeluk dan mencium mu, kau tidak keberatan?"
Sehun terdiam dengan mata yang masih menatap lekat wajah wanita dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE OR DIE
Chick-LitKamu adalah akhir dari hidupku selamanya Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku Bahkan jika aku b...