Kamu adalah akhir dari hidupku selamanya
Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu
Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu
Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku
Bahkan jika aku b...
Matahari pagi menyapa dengan hangat bersama sepoi angin yang masuk karena jendela yang terbuka lebar.
Yoojung membuka kedua matanya perlahan, dan mendudukkan tubuhnya ketika ia sadari bahwa tak ada lagi pria yang semalam memeluknya hangat hingga ia tertidur pulas.
Dengan lekat Yoojung memperhatikan kamar Sehun yang sangat luas, dua kali lipat lebih luas dari kamar miliknya. Ia perhatikan dengan lekat sudut demi sudut ruangan yang didominasikan dengan warna cokelat dan ornamen kayu itu. Yoojung bangkit dari posisinya, ia melangkahkan kakinya menuju jendela yang berhiaskan pemandangan danau.
"Indah sekali..." gumamnya pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoojung menatap lekat luasnya langit pagi yang terlihat menghangatkan yang menyatu dengan luasnya danau yang berada dibelakang mansion Sehun.
Krek...
Pintu kamar Oh Sehun itu terbuka lebar, kepala pelayan bersama empat pelayan lainnya pun masuk kedalam kamar seraya membawakan sarapan dan juga vitamin yang diresepkan oleh dokter untuk Yoojung.
"Selamat pagi Nyonya..." ucap para pelayan dan dibalas dengan senyuman manis oleh Yoojung.
"Bibi, dimana Sehun?"
"Tuan sudah pergi pagi-pagi sekali nyonya, tuan meminta saya untuk merawat anda sampai dia kembali ke Seoul"
"Apa Sehun pergi keluar kota?"
"Tuan ada pekerjaan ke Daegu"
"Apa dia menginap?"
"Kalau itu saya kurang tahu nyonya, mungkin nyonya bisa menanyakan nya secara langsung"
"Hoh, aku..."
"Ne, nyonya kan akan menjadi istri tuan Oh, jadi tak ada salahnya untuk menelepon dan menanyakan hal itu"
Yoojung hanya tersenyum tipis, dirinya seketika diserang perasaan aneh mendengar ucapan tersebut.
Memang benar, bahkan hanya dalam hitungan hari dirinya akan menjadi istri sah seorang Oh Sehun. Namun satu sisi hatinya merasa bahwa semua masih seperti mimpi yang bahkan ia tak tahu akan menjadi mimpi baik atau buruk.
"Nyonya sebaiknya mandi dan sarapan, semua keperluan nyonya juga sudah tuan siapkan di dalam ruangan itu" ucap Kepala pelayan seraya menunjuk sebuah ruangan yang berada dipojok kamar Sehun.
Yoojung pun menurut, ia melangkahkan kakinya menuju sebuah ruang yang merupakan kamar mandi. Seorang pelayan membukakan pintu untuknya, dan sejurus dengan langkah kakinya memasuki ruangan itu kedua matanya membulat sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.