Happy reading yoroebun...
Dah lama ya hehe.
Perjalanan bisnis yang melelahkan itu akhirnya berakhir. Kembali menghirup udara segar dipagi hari dari jendela kamar adalah hal yang dirindukan Yoojung.
Kicauan burung dan semilir angin yang tengah menerpa lembut wajahnya membuat wanita berambut panjang itu tersenyum manis.
"Kau sudah bangun..."
Suara milik Sehun membuat Yoojung memalingkan pandangannya ke arah sang suami yang tengah mengusap wajahnya dan kemudian mendudukkan tubuhnya.
Yoojung tersenyum manis, kemudian melangkahkan kakinya mendekati keberadaan Sehun. Tepat setelah sampai dihadapan Sehun, kecupan lembut mendarat pada bibir Sehun.
"Saranghae..."
Ucapan cinta itu seolah sudah menjadi hal yang paling Sehun suka setiap kali bangun dan melihat wajah Yoojung yang selalu cantik dimatanya.
"Kau mau makan apa untuk sarapan..?"
Sehun menggelengkan kepalanya, dan menarik Yoojung untuk tetap berada disampingnya.
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu seharian ini"
"Tapi tidak dikamar juga kan..."
"Kenapa...?, tak masalah bagi ku"
"Kau mau semua orang di mansion ini membicarakan kita"
"Jika berani, aku akan mem..."
"Kau memulainya lagi..."
"Mianhaeyo..."
"Sudah cukup yang kemarin, kau berjanji bukan untuk menahan emosi mu. Tapi kemarin kau kembali sangat marah dan membuat pelatan mu masuk kerumah sakit lagi"
"Maafkan aku...."
"Jika tak ada aku disamping mu, kau harus bisa menahan emosi mu. Tarik nafas dalam-dalam dan bicarakan dengan baik"
"Kau tidak mau memaafkan aku?"
"Aku sudah memaafkan mu, jika tidak aku takkan mengomeli mu seperti sekarang"
Sehun tersenyum senang, dan kemudian merentangkan kedua tangannya, meminta Yoojung masuk kedalam pelukannya.
"Kau ini..." ucap Yoojung seraya terkekeh dan kemudian memeluk Sehun erat.
"Sehun.., boleh aku bertanya?"
Sehun menganggukkan kepalanya yang bersandar dipundak Yoojung seraya mengeratkan pelukannya.
"Mengapa hubungan mu dan paman Jung terlihat buruk?, apa yang tengah terjadi diantara kalian? Mengapa kau sampai begitu marah dengan paman?"
Sehun terdiam, tak menyangka bahwa paginya akan dibombardir dengan pertanyaan yang membuat mood nya berubah seketika.
"Apa kau masih ingin menutup mulut mu rapat-rapat dan tak memberitahukan aku?"
Sehun masih terdiam, seketika kejadian kemarin terputar kembali bak roll film dalam otaknya.
"Baiklah, ternyata memang benar jika aku tak berarti apa-apa untuk mu, kau bahkan tak mau membagi beban yang kau pikul sendirian itu."
Yoojung berusaha melepas pelukan itu, namun Sehun dengan cepat semakin mengeratkan pelukannya.
"Tolong jangan paksa aku untuk hal itu Jung-ah, kau tak ada didalam permasalahan itu dan aku tak ingin kau ikut dalam lingkaran masalah ku dengan lelaki tua bangka itu"
"Sehun...."
"Tolong...., ku mohon..."
Yoojung terdiam, menatap dalam Sehun. Dan seiring tatapannya yang semakin dalam kedua tangannya berusaha kembali melepaskan pelukan Sehun pada tubuhnya. Dan kali ini, Sehun tak lagi menahan, ia memilih membiarkan Yoojung pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE OR DIE
ChickLitKamu adalah akhir dari hidupku selamanya Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku Bahkan jika aku b...