Happy Reading, sambil dengerin song rekomendasi ku ya... :)
Jangan pelit voment ya... 😉.
.
.Seperti keinginan Yoojung, Sehun membawa Junghwan serta Jungkyu untuk menemani perjalanan mereka. Sepanjang perjalanan dari bandara menuju hotel yang sudah Sehun pesan lelaki bermarga Oh itu tak sedikitpun melepaskan genggaman tangannya pada Yoojung.
"Apa kau sangat takut aku melarikan diri...?"
"Mwo..?"
"Ini..." ucap Yoojung seraya mengangkat tangannya yang masih melekat dalam genggaman Sehun.
Sehun terkekeh kecil.—aku takut kau yang pergi meninggalkan ku"
Kedua bola mata Yoojung membulat sempurna, ia terkejut karena lelaki dingin dihadapannya bisa mengatakan perkataan semacam itu. Membuat jantungnya berdetak semakin tak karuan saja.
"Aku tidak akan meninggalkan mu tuan Oh..." ucap Yoojung seraya tersenyum manis.
"Kau janji...."
"Hoh, bukankah sudah ku bilang. Aku akan pergi jika kau yang memintanya..."
Sehun menggelengkan kepalanya seraya meletakkan jari telunjuknya pada bibir Yoojung. Ia meminta Yoojung tak lagi berkata seperti itu.
Sejak kemarin, sejak Sehun mengatakan tentang perasaannya, sejak Yoojung juga membalas perasaannya, Sehun berjanji akan menyayangi dan mencintai wanita ini sebagai Yoojung, bukan lagi sebagai Yoora. Meski entah apakah itu akan mudah bagi Sehun atau tidak.
Begitu juga dengan Yoojung yang memutuskan untuk menjatuhkan hatinya pada Sehun. Ia juga berjanji tidak akan pergi selama Sehun tak memintanya pergi. Meski Yoojung pun sama, apakah itu akan mudah baginya atau tidak.
Sehun memalingkan pandangannya pada dua bocah yang semakin akrab dan sedang tertidur pulas di kursi belakang.—Junghwan dan Jungkyu.
"Kau yakin membawa mereka adalah pilihan yang tepat?"
"Ku rasa begitu, mereka bisa menjadi teman ku Ketika kau sibuk dengan pekerjaan. Lagi pula...aku ingin lebih akrab dengan Junghwan. Kau juga, kau harus lebih sering menyempatkan waktu untuknya..."
"Dia sudah besar..."
"Araseo..., tapi tetap saja dia adalah adik kecil mu dan putra bungsu keluarga kita. Bukankah selama ini kau selau sibuk dengan pekerjaan, apa kau tahu bagaimana dia di sekolah, apa dia baik-baik saja atau tidak..."
Sehun terdiam.
Ia tak mengelak akan perkataan Yoojung, bahkan perkataan itu seraya menyentil hatinya dan terasa perih.
Apa yang dikatakan Yoojung sangatlah benar. Selama ini ia hanya sibuk memberikan apa yang Sehun pikir Junghwan butuhkan. Materi dan materi.
Sehun tak memikirkan apakah Junghwan tumbuh dengan baik atau tidak, apakah sekolahnya baik-baik saja atau tidak, apakah ada yang membullynya atau tidak. Apakah ia selama ini tersiksa atau tidak ketika merindukan kedua orang tua mereka. Sehun tak pernah tahu akan itu semua.
Lagi, Sehun memalingkan pandangannya pada sosok Junghwan, dan kini pandangan itu lebih lama dari sebelumnya. Sehun memandang wajah adiknya lamat-lamat.
Jika dipikir, dia dan Junghwan hanya memiliki persamaan tinggi badan yang menjulang tinggi. Untuk wajah keduanya nyaris berbeda.
Sehun mewarisi wajah dari sang Ayah, sedang Oh Junghwan mewarisi wajah sang ibu.
"Kau harus lebih baik padanya..."
Ucapan Yoojung membuat Sehun menyudahi tatapan lekatnya pada sang adik dan kini menatap Yoojung lamat-lamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE OR DIE
ChickLitKamu adalah akhir dari hidupku selamanya Bahkan jika aku melihat masa lalu, masa depan ku adalah kamu Kau seperti putihnya awan yang menghiasi langit ku yang kelabu Disaat hujan dan air mata jatuh, bagaimanapun juga kamu adalah aku Bahkan jika aku b...