Hari ini Chacha tidak ada kelas. Chacha dan kedua sahabatnya disibukkan dengan membuat pesanan snack box yang akan diambil sebelum dzuhur.
Setelah semua pesanan diambil oleh pelanggannya. Sekarang waktunya Chacha dan kedua sahabatnya untuk makan siang.
“kalian mau makan apa?” tanya Chacha.“bakso mantap dah tuh” ujar Rein.
“nah seger tuh makan bakso siang-siang gini” timpal Anita penuh semangat.
“oke, gue beliin dulu”
“di tempat biasa ya Cha!” seru Rein.
“pasti” ujar Chacha.
“mana sini kunci motor lo?” ujar Chacha pada Anita.
“tuh atas meja” ujar Anita menunjukkan letak kuci motornya.
Setalah itu Chacha langsung berangkat membeli bakso di tempat langganannya.
Tidak butuh waktu lama untuk Chacha sampai di kedai bakso mang Odin. Kedai bakso yang menjadi langganan Chacha dan sahabatnya. Sampai penjualnya hafal dengan Chacha dan kedua sahabatnya.
“Mang, baksonya tiga biasa ya?” ujar Chacha.
“oke siap Neng, ditunggu” ucap mang Odin.
“sendirian aja Neng, Neng Anita sama Neng Rein kemana?”
“di kontrakan Mang, capek katanya hehe”
Tidak lama, ada sebuah mobil berhenti tepat di parkiran mobil depan kedai. Chacha dibuat kaget saat si pemilik mobil turun dengan seorang gadis yang sangat cantik.Bukan kaget karena turun dengan seorang gadis cantik, melainkan yang keluar dari mobil tersebut adalah dosennya sendiri dengan gaya santainya, menggunakan celana selutut berwarna cream dengan kaos putih polos. Uh cakepnyaaa.
“pak Arza?” gumam Chacha.
“sama siapa dia? Wih cantik banget pacarnya” gumam Chacha takjub.
Chacha langsung mengalihkan pandangan ke sembarang arah. Chacha pura-pura tidak melihat dosennya itu.
“Mang, baksonya dua ya?” ujar gadis cantik yang datang bersama Arza.
“bungkus atau makan sini Neng?”
“makan sini aja deh Mang”
“nggak, bungkus aja Mang” sela Arza cepat.
“ish Bang, Kayla mau makan disini” ujar gadis cantik yang bernama Kayla dengan wajah cemberut.
“yaudah kamu makan disini, Abang bungkus” ancam Arza.
“ish yaudah iya-iya, bungkus aja Mang” ujar Kayla pasrah.
“oke siap Neng, ditunggu ya” ujar mang Odin sambil terkekeh yang hanya dianggukki oleh Kayla.
‘kejem amat sama pacarnya’ batin Chacha dalam hati sambil terkekeh.“duduk dulu Neng, Den, disini” Mang Odin menyuruh Kayla dan Arza duduk.
Tapi sialnya Arza dan ceweknya malah duduk di kursi dengan meja yang sama dengan Chacha. Chacha sadar Arza sedari tadi memperhatikannya, tapi karena posisi duduk Chacha yang agak sedikit nyerong dan kerudungnya yang sedikit agak menutupi pipi kanan Chacha, Chacha rasa itu aman, di tambah lagi Chacha menundukkan kepalanya sambil memainkan ponselnya.
“Neng Chacha, maaf ya ini ternyata di dalam masih banyak yang nunggu. Sebentar ya Neng” ujar myang Odin.
‘ah sial kenapa Mang Odin pake manggil nama gue segala lagi’ gerutu Chacha dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wujud Impian (REVISI)
Teen FictionMarsha Shaqueena atau yang sering di panggil Chacha, merupakan seorang gadis yang mempunyai sebuah impian bertemu dengan sesosok pria yang bahkan tak pernah ia lihat wujudnya. Namun saat kampusnya kedatangan dosen baru, ia merasakan suatu hal aneh d...