Goyah

9 3 6
                                    

"Haha.. Lo cuma kasian ama dia kan Na?" Jessy tertawa sambil bertolak pinggang.

"Gw serius. Mulai sekarang, Mei adalah temen gw. Jadi kalau lo ganggu dia lagi, berarti lo juga akan berurusan sama gw Jes!" Nana meraih tangan Mei, lalu menariknya. Mereka berdua berjalan menuju lapangan indoor tempat pertandingan basket sekolahnya sedang berlangsung.

"Stop Na" Mei melepaskan genggaman Nana dengan kasar.

"Sorry Mei, kekencengan ya tangan gw" Nana menyatukan kedua tangannya di depan wajah.

"Nggak, lo gak usah repot-repot jadi temen gw. Gw bisa sendiri" Mei berkata lalu berjalan mendahului Nana, sedangkan Nana hanya mematung mendengar ucapan Mei.

Mei yang berjalan, seketika berhenti dan membalikkan tubuhnya lagi untuk menghadap Nana yang masih mematung.

"Coreana, thanks" Mei menyunggingkan senyuman kecil, kemudian ia kembali berjalan menuju gedung olah raga.

Nana membalikkan tubuhnya, namun hanya melihat punggung Mei yang berjalan menjauhinya.

"Whatever, just call out my name when you need a friend" Nana berkata sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

🏀🏀🏀🏀

"Naaaaa! Lama amat ke toilet teh?" Sambar Neneng dengan raut wajah khawatir saat Nana kembali duduk.

"Iya noh si Neneng takut lo diculik katanya" ucap Maya.

"Sorry, tadi gw jalan ke sekitaran gedung sebentar" jelas Nana sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Ngapain jalan-jalan di sini Na? Lo kan udah sering latian karate di sini" tanya Maya balik.

"Ya cari udara seger aja bentar" Nana menjawab sambil nyengir.

"Eh Na, daritadi kan si Tana ngelirik ke arah kita mulu. Kayaknya dia nyariin lo deh" Nuri berkata, kemudian mulutnya langsung dibekap oleh tangan Neneng dan Maya.

"Ssttss. Temen kita udah move on Nur, ga usah diceritain yang gak penting gitu napa!" Neneng menegur Nuri yang setujui oleh anggukan Maya.

Nana merasakan denyutan di dalam dadanya. Ingin sekali rasanya dia menanyakan ucapan Nuri lebih lanjut. Namun, ia sudah bertekad untuk bisa bersikap tenang di hadapan teman-temannya agar mereka tidak mengkhawatirkan dirinya.

Nana menanggapi ketiga temannya dengan senyuman. "Wah skornya masih unggul kita ya, tinggal lima menit lagi pertandingan beres kan?" tanya Nana sambil mengalihkan topik sebelumnya.

"Iya bentar lagi kelar Na. Lo ngilangnya hampir tiga babak. Rugi banget lo kagak liat pacar baru lo keren banget mainnya" ucap Neneng dengan pandangan ke arah lapangan.

"Tuuuh Na liat Andre!" Nuri berkata sambil menunjuk ke arah Andre di lapangan.

Andre terlihat berlari ke sisi kanan lapangan menunggu operan bola dari Angga. Dengan sigap Andre menerima operan, kemudian melompat dan melakukan lemparan three poin. Gemuruh suara para penonton menyambut keberhasilan lemparan Andre.

"Gila si Andre lagi On Fire karena ada vitaminnya di sini!" Nuri berdiri dan mengacungkan kedua tangannya ke atas udara.

"Vitamin apaan Nur?" tanya Neneng.

Nuri menghadap ke bawah untuk menatap Neneng "Ye itu pacar barunya si Andre lagi nonton" sambil melirik pada Nana.

Coreana Agashi (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang