04. Murid baru

43 28 6
                                    

Bel berbunyi selama beberapa detik sebelum kembali sunyi.

Masing-masing murid di kelas Yeona sudah duduk di tempat masing-masing. Maklum, ini kelas khusus. Yang masuk ke kelas ini adalah murid-murid dengan peringkat 20 besar di angkatan.

Yeona memandang malas sekelilingnya, manusia benar-benar membosankan.

Mereka hanya mengulang rutinitas yang sama setiap harinya. Bangun, sekolah, makan, tidur, begitu seterusnya.

Sementara sekelilingnya berkutat dengan buku masing-masing, Yeona dengan santai melanjutkan aktifitasnya sebelumnya, bermain HP.

Kalau kau bertanya bagaimana ia bisa masuk ke kelas ini, jawabannya simpel saja.

Otak kaum vampir jauh lebih berkembang dari manusia.

Yeona bisa mengingat setiap kata yang diucapkan gurunya di kelas. Jadi ia tidak pernah belajar selain di kelas namun tetap mendapat nilai tertinggi.

Iya, peringkat 1 di angkatannya.

Lagipula, sistem belajar sekolah ini benar-benar... em... sederhana. Kau hanya perlu mengingat semuanya dan nilai sempurna akan tercetak di rapormu.

Selang 2 menit setelah bel masuk berhenti berbunyi, seorang wanita paruh baya masuk ke kelas mereka. Guru bidang studi Bahasa Inggris.

Ia tidak sendiri, seorang laki-laki mengikuti di belakangnya. Mengenakan seragam siswa sekolah ini.

Ketua kelas mengaba-abakan yang lainnya untuk memberi salam pada sang guru.

"Good morning, class! Please have a seat." (Selamat pagi! Silahkan duduk.)

Semuanya duduk dengan tenang namun mata para siswi tertuju pada laki-laki yang berdiri di depan kelas, begitu pun dengan Yeona.

"Anjir cakep banget! Semoga dia duduk sebelah gue, mayan cuci mata." batin Yeona sambil melirik kursi kosong di sebelahnya.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru hari ini. Please, introduce yourself!"

Mrs. Marie mengisyaratkan si murid baru untuk memperkenalkan dirinya.

"Hello, my name is Jeno Adrasta, kalian bisa panggil gue Jeno. Gue baru pindah ke daerah sini sekitar seminggu yang lalu."

Jeno memberi perkenalan singkat ditutup dengan senyum.

Yeona menatap kagum.

Separuh karena senyum manisnya dan separuh lagi karena fakta bahwa murid baru sepertinya langsung ditempatkan di kelas khusus ini.

"Alright, now you can sit next to Yeona." (Baik, sekarang kamu bisa duduk di samping Yeona.)

Mrs. Marie menunjuk kursi kosong di sebelah Yeona.

Yeona yang baru tersadar dari lamunannya mengedip bingung. Mengapa ia ditunjuk?

Jeno mengangguk sekilas lalu berjalan ke tempat duduknya.

"Hai!" sapa Jeno pelan begitu duduk.

Yeona membalas sapaannya dan memperkenalkan diri.

Jam pelajaran pertama berjalan lancar.

Mrs. Marie menjelaskan materi baru.

Sepuluh menit sebelum bel pergantian pelajaran berbunyi, si wanita berambut pendek mengakhiri penjelasannya.

"Untuk bab ini, saya akan ambil penilaiannya secara berkelompok. I want you to make groups of 2 and write your group name on the white board."

Mrs. Marie menyuruh para muridnya membentuk kelompok berisi 2 orang dan mencatat tiap kelompok di papan tulis.

"Em, boleh sekelompok?" Jeno bertanya ragu pada Yeona.

Yeona tertawa dalam hati melihat ekspresi Jeno.

Ia mengangguk semangat, "Boleh banget! Ga punya temen gue di kelas ini." jawabnya pelan.

Yeona tertawa kencang, diikuti kekehan Jeno.

Sebenarnya Yeona hanya malas sekelompok dengan yang lainnya. Ia tau pada akhirnya mereka hanya akan bermalas-malasan, mentang-mentang sekelompok dengan murid paling pintar di kelas.

Akhirnya hanya Yeona yang mengerjakan semuanya sendirian. Yang lain numpang nama.

Yap, di kelas khusus pun ada anak-anak seperti itu.

Jeno berjalan ke depan kelas, menunggu giliran untuk menulis di papan.

Beberapa desahan kecewa dari para siswi terdengar samar begitu melihat Jeno sudah berpasangan dengan Yeona.

Sesuai ekspetasi, dalam 5 menit papan tulis sudah penuh dengan nama-nama. Masing-masing anak sudah mendapat kelompok.

Lima menit berikutnya dihabiskan dengan penjelasan tugas kelompok ini. Selanjutnya, pelajaran ditutup dengan bel.

Guru mata pelajaran berikutnya masuk menggantikan guru sebelumnya.

Begitu seterusnya hingga jam 2 siang, jam pulang sekolah.







_._._._._._

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʙʟᴏᴏᴅ ꜱᴜᴄᴋᴇʀꜱ || 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓸𝓻𝓮𝔃 | ᴸᵉᵉ ᵀᵃᵉʸᵒⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang