05. Full Moon

41 28 4
                                    

Guru mata pelajaran terakhir sudah keluar dari kelas, diikuti satu-persatu penghuni kelas.

"Oh iya, Jen! Bagi nomor lo dong." Yeona menyodorkan ponselnya.

Jeno mengetikkan nomor teleponnya lalu mengembalikan benda tersebut pada pemiliknya.

"Jadi kerja kelompoknya lusa, nih?"

"Iya, ntar gue kirimin alamat gue." Yeona memasukkan ponselnya ke saku roknya.

Jeno mengangguk, "Lo balik sama siapa? Mau gue anter?"

"Ga usah, gue dijemput abang gue. Lo balik aja." jawab Yeona.

Jeno pergi meninggalkan kelas. Menyisakan Yeona dan 3 siswi lainnya di dalam kelas.

Mereka membicarakan Yeona pelan. Menyebutnya murahan dan haus perhatian hanya karena ia dekat dengan Jeno.

Yeona hanya tertawa dalam hati, telinga sensitifnya dapat mendengar jelas semua percakapan mereka.

Memutuskan untuk tidak peduli, ia berjalan keluar kelas.

Tepat 3 langkah setelah ia melewati pintu, ia berhenti, menyadari sesuatu.

Yeona menghela napas berat setelah mengingat bahwa malam ini akan ada Full Moon.

Setelah mempertimbangkan sejenak, ia membelokkan langkahnya.

Ia pergi ke lapangan indoor dimana sedang berlangsung ekskul basket.

"Jaem!"

Yeona memanggil Jaemin dari pinggir lapangan. Saat ini mereka sedang istirahat jadi Jaemin bisa menghampirinya.

Ia menghampiri Yeona dengan senyum lebar yang tiba-tiba muncul sementara teman-temannya yang melihat itu bersiul menggodanya, menyebutnya bucin.

"Yo yo wasup!" Jaemin mengangkat ujung kaosnya dan mengelap keringat di dahinya.

"Ntar malem ortu lo di rumah ga?" tanya Yeona.

"Seminggu ini mereka lagi pergi, sih. Ada urusan bisnis."

"Oke kalo gitu, ntar malem gue ke rumah lo."

Jaemin tersenyum mesum, "Ngapain?"

"Biasalah," Yeona mengedipkan sebelah matanya, "Udah ah gue mau balik, bye!" Yeona membalikkan badannya.

"Dih!" seru Jaemin.

Yeona berjalan cepat sebelum Jaemin mengekorinya.

Setengah jam setelah ditelpon, Doyoung sampai di depan gerbang sekolah Yeona.

"Anjir, Na, gue udah beneran kayak tukang ojek pribadi." keluh Doyoung

"Yaelah, kak, hari ini doang kok!" Yeona naik ke atas motor.

Motor melaju cepat kembali ke rumah.

Sementara itu, di tempat lain, Jeno berbicara dengan seseorang.

"Bagaimana keadaanmu, nak?"

"Baik, Yang Mulia."

"Lalu bagaimana dengan tugasmu?"

"Saya sudah bertemu dengan Tuan Putri. Ia tidak mengenal saya tapi saat ini kami cukup dekat."

"Kalau begitu, kapan mereka akan datang kesini?"

"Beri saya 2 minggu, Yang Mulia."

"2 minggu? Lakukanlah dengan lebih cepat!"

Jeno meneguk ludah pelan, "Dalam 10 hari, Yang Mulia. Saya perlu melakukan pendekatan secara perlahan atau mereka akan menolak. Dalam 10 hari saya pastikan mereka akan berada di istana."

Raja Darian mengangguk, "Baiklah, laksanakan tugasmu dalam 10 hari."

"Baik, Yang Mulia." ucap Jeno sebelum pergi dari hadapan Sang Raja.

Ia kembali menempuh perjalanan jauh, kembali ke apartment yang ia sewa beberapa bulan lalu.

Tiba-tiba suara notifikasi berbunyi dari ponselnya.

Nomor tidak dikenal

P

No, ini Yeona

Save ya

*Nomor disimpan di kontak anda*

Princess Yeona

Siap

Ini alamat gue ya

Princess Yeona sent you an address 

Thanks

Oiya besok seragam
yang hijau kan?

Iyap

Okay then

See you tomorrow

Yes yes



















-.-.-.-.-.-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ʙʟᴏᴏᴅ ꜱᴜᴄᴋᴇʀꜱ || 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓸𝓻𝓮𝔃 | ᴸᵉᵉ ᵀᵃᵉʸᵒⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang