16. Kepentingan

12 8 4
                                    

"Jadi, ehm, Raja memberi saya tugas untuk membawa kakak dan keluarga kakak ke istana." ucap Jeno, masih ragu dengan panggilan 'kakak'.

Xander melipat kedua tangannya di depan dada, menyandarkan punggungnya.

"Pfftt!" ia tertawa membuat Jeno bingung.

"Pertama-tama, kau tau mengapa aku keluar dari sana? Karena 'Raja'mu itu mengusirku!" ucap Xander.

Jeno terkejut dengan fakta yang baru diketahuinya itu.

"B-bukankah anda yang melarikan diri dengan em, istri anda?" tanya Jeno.

"Dia membenci istriku," tatapan mata Xander seakan mampu menusuk batin siapapun yang menatapnya.

"Mungkin kau belum tau ini, ya. Aku juga ga akan heran kalau vampir tua itu membuat cerita karangan agar aku terlihat buruk dan dia terlihat baik. Cih!"

"Istriku bukan murni vampir, aku yang mengubahnya. Aslinya dia adalah manusia. Dan vampir tua itu tidak merestui hubungan kami. Bahkan tindakannya mengancam nyawa istriku. Jadi, kami pergi dari situ." jelas Xander.

Air mukanya tak dapat dibaca. Entah emosi apa yang sedang dirasakannya sekarang.

Jeno hanya tertegun, ini cukup masuk akal. Raja menentang hubungan antara kaum vampir dan manusia.

Mungkin itu jugalah alasan ia membunuh Jaemin begitu tau Yeona berpacaran dengannya.

"Ck, sudahlah! Cepat katakan saja apa maumu!" ucap Xander. Ia sudah bosan, ingin cepat-cepat pulang saja dari sini.

"Raja Edravio memerintahkan saya untuk membawa kalian ke istana karena ia ingin meminta tolong sesuatu." jelas Jeno.

Xander hanya tersenyum meremehkan.

"Kawanan rogue telah mencapai jumlah yang membahayakan. Kini jumlah mereka telah lebih dari 3.000 orang. Raja khawatir mereka akan menyerang kerajaan dan rakyat."

'Cih, sejak kapan dia peduli soal rakyat?!' batin Xander.

"Jadi ia ingin meminta bantuan anda. Ia membutuhkan kemampuan komunikasi anda untuk mengajak kaum rogue bergabung saja di kerajaan." ucap Jeno.

"Masuk ke kerajaan? Bukankah itu memudahkan kaum rogue untuk menyerang dari dalam?"

"Ya, tapi Raja yakin, jika sudah di wilayah kerajaan, pasukan kerajaan akan tetap lebih kuat dari para rogue."

Xander mengangguk mendengar penjelasan Jeno, "Jadi, apa yang harus ku lakukan?"

"Raja ingin anda menghampiri mereka dan mengajak mereka bicara baik-baik, agar mau masuk dan bergabung dalam kerajaan."

"Intinya, dia mengorbankanku untuk menghampiri sarang mereka karena dia pecundang yang tidak berani melakukannya sendiri?" ejek Xander.

"B-bukan begitu, alasan lainnya karena Raja yakin anda akan berhasil melakukannya. Anda mengenal pemimpin para rogue itu."

"Hm? Siapa?"

"Taeyong Crossilver."

"Eh?? Taeyong?" kini Xander yang bingung.

Taeyong dan Xander dulu cukup dekat. Mereka sering bertemu di perpustakaan dan membicarakan banyak hal. Terutama tentang politik kerajaan.

"Jadi Taeyong juga keluar dari istana? Kenapa?" tanya Xander.

"Sebenarnya saya kurang tau, sepertinya istrinya melakukan hal yang benar-benar buruk sehingga mereka diusir dari kerajaan. Tapi, kabarnya istrinya meninggal karena suatu alasan." jawab Jeno.

ʙʟᴏᴏᴅ ꜱᴜᴄᴋᴇʀꜱ || 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓸𝓻𝓮𝔃 | ᴸᵉᵉ ᵀᵃᵉʸᵒⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang