10. First date?

31 24 4
                                    

Motor Jaemin kembali berhenti, kali ini di parkiran motor sebuah mall besar.

Kami terlebih dahulu pergi ke toilet untuk berganti pakaian. Tidak nyaman berkeliling di mall menggunakan seragam sekolah.

Untung aku selalu membawa sweater ke sekolah.

Aku mengganti seragamku dengan sweater hitam sementara Jaemin mengganti miliknya dengan hoodie.

"Mau beli apa dulu nih, Na?" Jaemin bertanya padaku.

Bukannya menjawab, aku justru membahas hal lain.

"Ish, gausah peluk-peluk ah, Jaem!" ujarku risih.

Saat ini kami sudah berada di dalam mall dan tangan Jaemin melingkar erat di pinggangku.

"Takut kamu diambil orang, Na." ucap Jaemin pelan di dekat telingaku, pelukannya sedikit melonggar.

Aku memutar bola mata malas, "Cari snack dulu, yuk!"

Jaemin mengangguk setuju.

Kami masuk ke salah satu kios yang menjual makanan ringan.

"Na, jangan permen semua kali..." tegur Jaemin waktu melihat isi keranjang yang ku bawa.

Ada 3 bungkus besar marshmallow, 5 batang coklat, sebungkus besar permen, dan 3 bungkus chiki.

"Kan makanan beratnya udah disediain sekolah semua sayangg. Buat apa kita beli makanan berat lagi?" jawabku, berusaha mempertahankan isi keranjang.

Jaemin hanya memijat pelipisnya.

Aku tertawa dalam hati. Tujuanku membeli ini semua bukan untuk ku makan. Seperti yang kalian tau, semua makanan ini terasa hambar di lidahku.

Tapi Jaemin suka makanan manis walaupun dia selalu menyangkalnya.

Jadi aku membeli ini semua untuknya.

Yah, sebut saja aku bucin. Terserah kalian.

Jaemin memasukkan kue mochi, keripik pisang, dan beberapa minuman ke dalam keranjang.

"Udah? Mau nambah apa lagi?" tanyanya setelah melihatku berhenti memasukkan makanan ke keranjang.

Aku mengangguk, "Udah, ini aja."

Kami pergi ke kasir untuk menghitung total belanjaan. Jaemin membayar makanan sedangkan aku membayar minumannya.

Kami menitipkan terlebih dahulu semua belanjaannya ke tempat penitipan. Akan melelahkan jika kami membawanya kemana-mana selama berkeliling mall.

"Eh, Jaem, ke situ bentar yuk! Mau liat alat-alat lukisnya." ajakku.

Kami masuk ke kios alat tulis. Mataku berbinar melihat kuas-kuas yang berderet rapi.

"Sejak kapan kamu suka ngelukis, Na?" tanya Jaemin bingung.

"Sejak pelajaran ktk minggu lalu hehe," jawabku, kembali fokus memilih kuas yang bagus.

Minggu lalu ada tugas melukis fauna. Dari situ aku sadar kalau ternyata aku suka melukis. Dan hasil lukisanku terbilang bagus.

Objek yang paling sering ku lukis adalah rusa. Aku sudah melukis berbagai jenis rusa dengan detail yang rinci.

"Hm, perlu beli catnya gak ya?" tanyaku menimbang-nimbang.

"Yang lama masih ada?"

Aku menggeleng, "Tinggal dikit, sih."

"Yaudah, beli aja nanti aku bayarin."

Aku menggeleng kuat, "Enak aja, ngga ah aku mau bayar sendiri."

ʙʟᴏᴏᴅ ꜱᴜᴄᴋᴇʀꜱ || 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓸𝓻𝓮𝔃 | ᴸᵉᵉ ᵀᵃᵉʸᵒⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang