Part 2

11.2K 604 3
                                    

Happy Reading!!!!

🌱🌱🌱🌱

"Mikirin dia ya?"

"Bagaimana keadaan dia sekarang? Terakhir mengetahui kabarnya dia sudah punya tunangan, entah dia sudah menikah atau belum aku tidak tahu, orang yang ku suruh juga tidak bisa mengetahui kabarnya."

"Kamu harus yakin kalau dia baik-baik saja, dia gadis yang kuat dia juga sangat tegar mengingat bagaimana perlakuan Ibunya padanya, buktinya dia bisa bertahan bukan? Jadi singkirkan pikiran buruk kamu, dan yakin kalau kalian pasti bisa bertemu kembali." Ujarnya mengelus bahu pria yang memandang foto anak perempuan yang tersenyum lebar.

"Yahh kamu benar. Sampai kapanpun aku akan selalu sabar menanti hari itu, hari dimana aku bisa bertemu lagi dengan dia, anakku, pelita hatiku, Vanilla Aira William."

"Sekarang kita kebawah yuk, mereka semua sudah menunggu untuk makan malam." Diletakkan kembali foto itu di meja dan mereka berjalan keluar dari ruangan.

" Diletakkan kembali foto itu di meja dan mereka berjalan keluar dari ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********

"Makasih ya untuk hari ini aku seneng banget, kamu memang paling mengerti aku."

"Syukurlah kalau kamu senang, artinya usahaku nggak sia-sia. Sekarang kamu masuk istirahat jangan lupa mandi biar badan kamu segeran. Besok aku jemput berangkat kerja?"

"Boleh deh. Ahh aku ingat, besok kita harus fitting baju buat acara pernikahan kita, kamu bisa kan?"

"Bisa kok, nanti pulang kerja aku jemput kita berangkat buat fitting. Aku pulang ya kalau gitu, kamu cepat masuk." Vanilla melambai pada Harri dan masuk ke dalam rumah.

"Baru pulang, Nill?" Tanya Addison yang masih terjaga.

"Iya, Pah. Tadi jalan dulu sama Harri buat ngomongin persiapan pernikahan kita." Addison mengangguk dia lupa jika sebentar lagi Vanilla akan segera menikah.

"Jadi bagaimana persiapannya, sudah berapa persen?"

"Persiapannya sudah 70 persen, Pah. Aku ke kamar dulu ya mau bersih-bersih." Vanilla berlalu menuju kamarnya.

Ditutupnya pintu kamar dan mendudukan dirinya di kasur, helaan nafas keluar dari mulutnya.

"Sebentar lagi, sebentar aku akan keluar dari rumah ini, jadi aku kuat sampai hari itu tiba." Ujarnya memberi semangat kepada dirinya sendiri.

"Mending aku mandi biar bisa istirahat." Setelah membersihkan diri Vanilla segera menuju kasur untuk tidur.


Di jalan Harri yang sedang menyetir mobilnya melihat seorang wanita berjalan dengan bawaan yang begitu banyak.

HAPPY ENDING?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang