Happy Reading!!!!
🌱🌱🌱
Aku menuruni tangga dan turun menuju ruang tengah. Ditengah tangga aku berhenti karena melihat wanita yang aku ketahui adalah istri Papi.
Haruskah aku turun atau balik ke kamar saja? Tapi di kamar terus rasanya bosan dan tidak enak juga.
"Eh Vanilla, come here, dear. Ngapain berdiri di situ." Aku tersenyum tipis dan kembali melangkah turun.
"Bagaimana tidur kamu, nyenyak?" Aku mengangguk.
Dia terlihat tersenyum dan melanjutkan kegiatan memasaknya. Aku mengedarkan pandangan masih terlihat sepi hanya ada aku dan istri dari Papi.
"Mami!!!!" Teriakan itu membuatku yang tadinya sibuk memperhatikan acara memasak mengalihkan pandangan.
Terlihat Papi yang berjalan turun dari tangga dengan gadis kecil digendongnya. Begitu sampai bawah gadis itu turun dan duduk di sampingku.
Aku tersenyum melihat dia yang menatapku dengan lekat.
"Hai…"
"Yuri kenapa diam? Katanya tadi mau ngajak main kakak cantik, kok sekarang malah sibuk menatap kakaknya."
"Papi sini deh." Yuri terlihat membisikkan sesuatu yang membuat Papi tersenyum.
"Tanya sama orangnya sendiri dong, ini kan orangnya ada di depan kamu." Aku tersenyum melihat interaksi Papi dan Yuri. Mengingatkan dulu aku dengan Papi.
"Duhh kayaknya lagi asik banget sih, lagi bicarain apa sih kayaknya seru."
"Sini aku bantu." Papi dengan cepat mengambil piring dan minuman dari tangan istrinya.
"Yuri mau bread Mami."
"Yuri mau bread boleh. Kakak Vani mau apa?"
"Apa saja boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ENDING?
Short Story"Kamu bilang belum siap untuk menjadi seorang Ayah. Tapi dengan anak dari wanita itu kamu bisa dengan mudah menerimanya, bahkan kamu dengan tangan terbuka membiarkan dia memanggilmu Ayah. kenapa, Kak? kenapa harus dia? Apakah kalian ingin melihat ke...