ー ❝ that 𝐬𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐲 in 𝐬𝐞𝐨𝐮𝐥 , we met . for the first time , 𝐟𝐞𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞 ... ❞
🌼ɞೃ 𝐬𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐨𝐮𝐥 (서울에 봄)
𝘧𝘵. 𝘫𝘪 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘨𝘮𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘰𝘺𝘻
💌 𝐚/𝐧 :
- 𝘶𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘪-𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭 𝙞𝙣𝙙𝙤𝙣�...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
((🍑)) nyesel? banget
Heeseul POV
Apartemen, Seongdong, 09.10 am
Dari sela-sela jendela kamar, cahaya matahari pagi menyinari wajahku menbuatku terbangun. Aku memperbaiki posisiku dan duduk di atas kasur.
Aku memegangi kepalaku, kepalaku sangat pusing. Rambutku berantakan dan kemeja putih yang ku kenakan berada di luar celana jeans pendekku. Ada apa semalam?
Jamkkaman?! Ini bukan kamar tempat aku biasa tidur! Dimana aku?! Kasur warna biru dengan ruangan dicat putih agak gelap terlihat oleh mataku. Ah, kamar Kyu. Aku kira dimana-_
Aku bergegas keluar dari kamar dengan rambut aut-autan dan penampilan yang berantakan. Aku duduk di meja counter dapur, sambil kembali mengingat kejadian apa yang terjadi tadi malam.
"Apa yang ku lakukan tadi malam?" tanyaku pada diri sendiri sambil memegang kepalaku.
Semakin keras aku mengingat, semakin sakit kepalaku. Sial!
Mataku tertuju pada sticky note berwarna kuning yang di tempel pada toples kue di meja counter. Aku penasaran dan mengambilnya.
"Aku pergi ke gedung latihan, aku sudah membuatkanmu Yukgaejang, jangan lupa dimakan - Kyu yang imut,"
*육개장 (yukgaejang) : makanan pedas di korea /biasanya buat nyadarin orang mabuk
"Aku tidak perlu khawatir dia pergi ke mana dia pergi," kataku.
Jamkkaman, aku barusan bilang khawatir padanya. Huft..Salah bilang.
Aku segera bersiap, membersihkan diri, mengenakan pakaian, dan makan Yukgaejang yang dibuatkan Kyu.
Aku memeriksa jurnalku. Hari ini hanya ke Insadong? Aku bisa pergi sore hari. Entah kenapa aku malas keluar hari ini.
Aku akan bersih-bersih pagi ini. Apartemen ini kelihatan sangat kotor. Sekalian, aku juga akan memasak makan siang dan mencuci.
now playing :: love scenario ー ikon
Aku memasuki kamar Kyu lalu membersihkan kamarnya. Aku hanya membersihkan tempat tidur dan meja di sebelah tempat tidurnya, selebihnya aku tidak menyentuh apa pun.
Aku mengangkat lampu tidur untuk membersihkannya, tapi aku menemukan sesuatu. Polaroid? Aku mengambilnya.
"Ini Kyu 'kan? Tapi siapa perempuan itu?" tanyaku sambil membolak-balikkan polaroid itu.
Di belakang polaroid itu, ada tulisan. "Yeongwonhi, Ji Changmin, Song Jiyoo,"
*영원히, 지창민, 송지우 (Yeongwonhi, Ji Changmin, Song Jiyoo) : Ji Changmin, Song Jiyoo, Selamanya
Jiyoo? Aku kembali memperhatikan foto tadi tepatnya perempuan itu. Jamkkan?! Dia yang ku temui di Han-gang dan Bar. Kekasihnya ya?
Tanpa sadar, air mataku tertumpah dan mengenai polaroid tadi. Aku menyesal menyukaimu, aku benci diriku sendiri. Kenapa aku sebodoh ini?
((🍑))
3 tahun yang lalu...
"Jiyoo-ya, kau benar-benar berselingkuh di belakangku?!" kata lelaki itu menahan amarahnya.
"Ani, museun sori-ya?" jawab Jiyoo, perempuan yang duduk di sebelahnya sambil memainkan ponsel.
"Lalu jelaskan ini?!" lanjut lelaki itu sambil memperlihatkan kaus berwarna putih dengan bau parfum pria. Jelas, itu bukan milik lelaki itu.
"Oh? Wae-yo?" jawab Jiyoo santai, sesekali ia tertawa kecil.
"Jadi selama ini, kau bermain dengan pria lain?" lanjut lelaki tadi.
"Berani-beraninya kau!!" terikan itu membuat Jiyoo kaget.
"Kau meneriakiku?! Kau kira aku takut padamu?" tantang Jiyoo.
"Kau perempuan murahan tanpa harga diri, apa harus aku berkata lembut padamu? Kurasa tidak perlu," jawab laki-laki itu dengan tatapan malas.
"Ya!!! Aku bukan perempuan murahan!! Camkan itu, b*ngs*t," kata Jiyoo membela diri.
"Aku tidak peduli padamu, murahan," kata lelaki itu menghadap Jiyoo.
Plak!
Satu tamparan yang cukup keras mengenai pipi pria itu. Pria itu tersenyum miring sambil memegangi pipinya.
"Oh? Jagiya mianhae, aku hilang kendali," balas Jiyoo menangkup pipi pria itu.
Tapi, pria itu memberi perlakuan yang berbeda pada perempuan yang ia cintai. Dia menghempaskan tangan Jiyoo dari wajahnya.
"Ya, hiks," panggil Jiyoo diiringi isak tangis dan memegang tangan pria tadi.
"si uler ngedrama, jijik anjir," - siapa?
Sekali lagi, tangannya di hempaskan dan ia menatap jijik dan malas pada Jiyoo. Dia memalingkan pandangan, tidak peduli pada Jiyoo.
"Keluar sekarang juga, aku sudah muak padamu," sahut pria itu tadi.
"Ani, Kyu-ya mianhae, aku akan mengakhiri hubunganku dengan selingkuhanku," pinta Jiyoo.
"Andwae, keputusanku sudah bulat. Pergi dari sini, atau kau akan ku habisi disini,"
"Aku tidak peduli padamu, bahkan selingkuhanmu tidak akan menerima perempuan ular dan murahan sepertimu, cih,"