»···Paper Heart···«
°·°·°
Taehyun memandang langit diatasnya. Mendung. Udara pagi ini pun terasa dingin menusuk, membuatnya terpaksa memakai jaket kesekolah. Bukan hanya dirinya, teman-temannya juga.
Sembari menunggu bus yang biasa ia tumpangi datang, Taehyun dengan santai duduk dihalte, menyumpal telinganya dengan airpods, matanya tertuju pada layar ponsel.
Jika ada yang bertanya kenapa dirinya tidak mengendarai mobilnya, karena 'Yeonjun sedang menyita kunci mobil itu'. Entah untuk apa. Menyusahkan Taehyun saja!
Namun tiba-tiba saat dirinya tengah fokus, seseorang menarik satu airpodsnya kemudian duduk disebelah Taehyun. Taehyun dalam hati ingin sekali mengumpat, ia yakin kalau itu Sohee karena.. siapa yang berani berbuat seenaknya seperti itu kecuali--
"Chaeryeong datang!" Pekik gadis disebelahnya riang, kakinya diayun-ayunkan
Seketika niat Taehyun untuk mengumpat lenyap. Ah, bukan Sohee, batinnya. Taehyun lega, tapi entah mengapa dia malah kepikiran gadis gila itu. Sebab dia sudah terbiasa mendapat kesialan karena Sohee.
"Hehe, pinjam ya." Chaeryeong kembali berucap membuat Taehyun tersadar dari lamunannya. Ia melihat Chaeryeong memakai sebelah airpods tersebut ditelinganya.
"Hm? Terserah." Dan jadilah Taehyun yang cuek kembali.
"Dingin ya.."
Taehyun langsung menoleh, menatap Chaeryeong yang kini sedang memeluk diri sendiri, sesekali menggosok-gosokkan kedua tangannya mencari kehangatan. Padahal dia sudah memakai jaket bulu tebal.
"Masih dingin?" Tanya Taehyun.
"Iya, duduk disampingmu jadi lebih dingin lagi."
"Heh, kau kira aku makhluk gaib?"
Gadis itu menyengir lucu. "Maaf, bukan itu maksudku," Chaeryeong beralih memeluk lengan Taehyun, mendusel disana. "Heol, harummu jadi lebih maskulin. Ingin tahu tidak? Aku lebih menyukai harummu dulu, jeruk. Kurasa lebih segar."
"Aku tidak butuh saranmu."
Plak
Chaeryeong menampar kening Taehyun gemas. "Cih, dasar. Aku hanya bicara saja!" Chaeryeong merengut kesal. "Kenapa mulutmu tidak pernah disaring, huh?! Savage sekali!"
"Itu berarti kau saja yang perasa. Aku biasa saja tuh."
"Aku perasa karena punya perasaan, bodoh!"
Taehyun mengernyit tak suka. "Kenapa semua orang mengataiku bodoh? Apa kepintaranku masih belum cukup?"
Plakk
Baiklah, agaknya Taehyun lebih baik diam saja daripada terkena tabokan maut lagi dari gadis yang sialnya telah membuatnya tergila-gila ini.
°·°·°
Hening
Suasana yang bisa digambarkan saat ini. Semua orang fokus kepada kertas dibangkunya masing-masing. Hanya ada suara coretan pena yang bertubrukan dengan kertas, selebihnya suara hembusan nafas dan suara gaduh dari kelas sebelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗
Fanfiction:: Tell me i'm nothing... 'cause it's just a paper heart :: Menjadi guru private ditengah sibuknya sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah. Taehyun ingin menyerah meladeni si gadis bar-bar yang sialnya kini menjadi muridnya, Namun, bagaimana diriny...