13 - Locked

278 59 166
                                    

Happy reading^^

°·°·°

Taehyun'POV

"Hatiku ada padamu sejak dulu. Kau belum menyadarinya?"

Bisa kulihat ekspresi gadis didepanku ini sedang kebingungan. Bukan tanpa alasan aku mengakui ini, karena aku tau pasti Chaeryeong tidak akan mengerti dengan kata-kataku. Dia memang bodoh.

"Apa yang kau katakan?" Tanyanya.

Nah, kan benar. Dia memang tidak pernah peka.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya, tak berniat menjawab dan memilih untuk melanjutkan makan. Percuma jika kujelaskan sampai mulutku berbusa pun dia takkan pernah faham. Sebab aku tau kalau hatinya bukan untukku.

Miris sekali.

Tiba-tiba dari ekor mataku aku tak sengaja melihat seseorang dibelakang Chaeryeong tengah beranjak dari duduknya dengan buru-buru. Kepalanya tertutup hoodie, ia juga menunduk. Memberikan kesan yang misterius.

Entah kenapa, aku merasa ada yang janggal. Terlebih ketika melihat hoodie itu. Seperti tidak asing. Tapi, milik siapa?

Namun aku segera menggeleng pelan. Sejak kapan aku tertarik dengan urusan orang? Akhirnya aku memutuskan untuk tidak peduli dan kembali berbincang dengan Chaeryeong.

°·°·°

Jam sudah menunjukkan pukul lima. Sore ini aku mempunyai jadwal untuk mengajari gadis gila itu. Jadi setelah siap-siap, aku dengan segera melajukan motor menuju istananya. Tak lupa membawa tas berisikan beberapa buku materi tambahan seperti biasanya.

Menghentikan motor sembari mengernyit dalam saat aku sampai disana. Gerbangnya ditutup. Dan- oh aku baru sadar jika pintu depan serta jendelanya juga ditutup rapat. Persis seperti rumah tak berpenghuni.

Ada apa ini?

Dan mungkin takdir berpihak padaku karena tak lama kemudian seorang pria paruh baya berlari kecil kearah gerbang. Ya, itu pak satpam yang biasanya menjaga digerbang. Aku langsung tersenyum, "Selamat sore, ahjussi."

Pria itu tersenyum lebar, tangannya dengan cekatan membuka kunci lalu membuka gerbang tersebut. "Oh, Taehyun-ssi. Selamat sore." Namun sesaat kemudian beliau tersenyum gelisah. "Sedang ada jadwal?"

Aku mengangguk ringan. "Kelihatannya suasana sedang... sepi. Apakah bocah itu ada?"

"Sebenarnya saya tidak tau tentang keadaan nona Sohee. Setelah pulang sekolah tadi nona tidak keluar kamar sama sekali. Bahkan dia melewatkan makan siangnya,"

Aku hanya diam mendengarkan.

"Nona sepertinya sedang tidak enak badan. Mungkin... jadwal belajarnya bisa diganti besok?" Tawar beliau. Ah, aku tau, semua orang disini sangat menyayangi Sohee. Bahkan bibi pelayan disini sangat perhatian pada gadis itu. Bukan sebagai pelayan dan tuannya, akan tetapi seperti ibu dan anaknya. Tak peduli betapa menyebalkannya gadis itu.

Aku memangut-mangut paham. "Bolehkah saya masuk? Saya akan mencoba untuk membujuknya makan."

Setelahnya aku masuk, langsung menuju kamar gadis itu dilantai dua. Tak jarang ada pelayan yang bertegur sapa denganku. Hmm mungkin aku sudah terkenal dirumah ini.

Tanganku mulai mengetuk-ngetuk pintunya. Tidak ada jawaban hingga beberapa menit lamanya.

Aku mulai kesal. Hei setidaknya berilah jawaban walau sekedar kata 'apa'.

"LEE SOHEE, KAU TULI YA?!"

Masih tidak ada jawaban. Hei, apa perlu kugedor pintunya? Tapi sayangnya aku tak mau menjadi tawanan karena telah membuat keributan dirumah orang.

PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang