»•••••Paper Heart•••••«
°•°•°
"Gila, sinting, bodoh! Arrghh!!"
Taehyun menenggelamkan kepalanya pada bantal, lantas berteriak sekeras-kerasnya. Sungguh, dirinya tak habis pikir. Bagaimana bisa ia mengucapkan itu kepada Sohee tadi? Memalukan!
"Buku diary? Ck, aku bahkan tak tahu dia memilikinya atau tidak." Taehyun yang semula tengkurap, kini beranjak duduk sembari mengacak rambutnya frustasi. "Ah, masa bodo!"
Pemuda itu mulai berdiri, lantas berjalan ke kamar mandi. Ya, dia hanya butuh mandi sekarang guna menenangkan pikirannya yang tengah campur aduk. Namun tiba-tiba suara ponsel berdering menghentikan langkah Taehyun. Ia segera mengangkatnya, tanpa melihat nama yang tertera.
"Halo-"
"Tae, cepat susul aku!"
Bingung. Tentu saja Taehyun bingung. Terlebih Beomgyu berteriak gupuh. "Sekarang? Kemana? Untuk apa?"
"Kantor Polisi Cheonnam!"
Taehyun mengumpat berkali-kali. Di malam sedingin ini Beomgyu malah menyuruhnya keluar. Setibanya ditempat yang dituju, Taehyun langsung masuk. Dan betapa bingungnya ia kala melihat Beomgyu yang duduk didepan Pak polisi sembari cengar-cengir. Taehyun pun mendekati keduanya. Dan begitu Beomgyu sadar, ia langsung tersenyum cerah.
"Ah, Tae, kau memang yang terbaik!"
Taehyun hanya memutar bola matanya malas. Ah, ia paham sekarang. Apalagi saat netranya melihat helm kesayangan Beomgyu berada diatas meja, disita oleh pak polisi. "Pak, maafkan teman saya. Dia-"
"Siapa kau? Walinya?"
Sejenak Taehyun mengerjabkan mata, lalu mengangguk cepat-cepat. "Iya, saya yang menjadi walinya. Orangtua dia sedang berada diluar negeri, pak."
"Kalau begitu, panggilkan mereka."
"A-apa?!" Beomgyu menggeleng panik. "Tidak. Jangan panggil mereka!"
"Kenapa mengelak? Kau berbohong? Pasti orangtuamu ada di rumah, kan? Kau hanya takut untuk memberitahu-"
Brak
Gebrakan itu sontak membuat Beomgyu dan polisi itu menatap Taehyun terkejut. Sedangkan yang ditatap hanya menatap balik dengan dingin. Mata Taehyun mengode polisi itu untuk melihat ke meja. "Sekarang dia bebas." ucap Taehyun singkat lalu berbalik badan pergi dari sana.
Beomgyu tertawa kemenangan. Ia menatap si pak polisi yang tengah melihat-lihat isi amplop dari Taehyun tadi. "Jangan meragukan isinya, pak. Temanku itu kaya loh," tertawa remeh, Beomgyu mengambil helmnya di meja sambil melanjutkan. "Dasar mata duitan!" cibirnya lalu memeletkan lidah mengejek. Lantas berlari cepat meninggalkan si pak polisi yang murka.
"Kau ini menyusahkan sekali!" racau Taehyun sembari menaiki motornya sendiri. "Dasar keras kepala! Sudah kubilang jangan balapan liar seperti itu, Gyu. Kalau kau tertangkap, aku juga yang susah."
Beomgyu hanya menyengir, memakai helmnya. "Maaf. Aku hanya mengisi waktu luangku. Aku bisa mati kebosanan jika tak melakukan apa-apa."
"Aish, terserahlah."
"Mau balapan denganku?"
Taehyun seketika tersenyum miring. Merapikan jaketnya kemudian menyalakan mesin motornya. "Kajja!"
°•°•°
"Taehyun-ah, kau didalam?"
Mendengar suara Yeonjun yang memanggilnya diluar kamar, Taehyun bergegas melepas kacamata belajarnya dan beranjak membukakan pintu. "Oh? Hyung, ada apa?" tanyanya setelah pintu terbuka.
![](https://img.wattpad.com/cover/241951275-288-k348319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗
Fanfic:: Tell me i'm nothing... 'cause it's just a paper heart :: Menjadi guru private ditengah sibuknya sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah. Taehyun ingin menyerah meladeni si gadis bar-bar yang sialnya kini menjadi muridnya, Namun, bagaimana diriny...