06 - Drama

306 74 152
                                    

Happy reading^^

°·°·°

Sudah terhitung dua belas kali Taehyun menghela nafas kasar. Bagaimana bisa tau? Ya, karena Beomgyu selaku oknum yang saat ini bersama pemuda itu selalu menghitung dan memperhatikan gerak-gerik Taehyun. Ia juga tengah mati-matian menahan umpatan yang nyaris keluar dari bibirnya.

Mereka saat ini sedang bersantai diapartemen Taehyun. Lebih tepatnya Beomgyu saja yang tengah bersantai. Sedangkan sang tuan rumah sedang pusing, banyak pikiran. Beomgyu sengaja mengganti channel televisi dengan acara lawak. Berniat agar Taehyun bisa santai sedikit, namun ternyata sama saja.

Huufftt

Helaan nafas kembali terdengar. Tiga belas kali, batin Beomgyu. Baiklah, agaknya Beomgyu sudah tidak tahan lagi. Ia kini menoleh kearah Taehyun yang tengah menghadap depan. "Yak dasar sinting!"

Taehyun agak tersentak. Lamunannya langsung buyar. Ia segera menoleh kearah Beomgyu, namun malah dihadiahi bantal sofa yang mendarat apik diwajahnya. Sesaat kemudian Taehyun mengernyit bingung. "Kenapa?" Tentu saja bingung! Kenapa tiba-tiba dirinya dikatai sinting? Sedaritadi dirinya diam loh perasaan,

"Kau yang kenapa? Tidak mau cerita?" Balas Beomgyu mencebik. Karena tak kunjung dapat jawaban dari sang empu, Beomgyu memilih beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah kulkas, merampok jajanan. Lalu kembali duduk seperti semula.

Taehyun hanya menatap jajanan yang dibawa Beomgyu tak minat. Ya, memang jika Beomgyu disini, isi kulkas pasti akan habis. Hanya tersisa bahan masakan saja. Tapi tenang saja, Taehyun tidak suka snack seperti itu jadi ia tidak akan marah. Mungkin Yeonjun yang akan marah. Biarkan saja, toh Taehyun juga tidak peduli.

Tiba-tiba Beomgyu teringat sesuatu. "Ah Tae, aku tadi melihat coklat dikulkas. Tumben kau membeli semacam itu?" Tanyanya menatap Taehyun sekilas lalu kembali disibukkan dengan jajanannya. "Oh, apa itu punya Yeonjun hyung?"

Taehyun termenung. Iya, dia hampir melupakan coklat itu. Tapi sejujurnya ia memang tidak terlalu menyukai coklat. "Itu punyaku. Kau bisa memakannya jika mau." Balas Taehyun cuek. Ia memainkan ponselnya. Sebenarnya ia hanya membuka beranda sosmed asal-asalan karena pikirannya sedang tak ada dalam raganya. Pikirannya traveling menembus atmosfer bumi.

Entah mengapa wajah gadis permen karet itu terngiang-ngiang dalam ingatannya. Sial!

"Lalu kenapa kau membelinya jika tidak ingin memakannya?"

"Sudah makan saja apa susahnya sih?! Kebacotanmu membuatku makin pusing!" Omel Taehyun malas.

Beomgyu terkekeh. "Wah.. ternyata sahabatku sudah belajar berbicara panjang ya.. aku bangga padamu, nak!" Beomgyu menepuk-nepuk punggung Taehyun, sok terharu. "Hiks aku tak menyangka kau sekarang sudah dewasa, hiks..."

"...kurasa kau benar, aku tidak pantas untukmu.. aku akan mundur jika kau menginginkan itu.. hiks.. aku rela--"

Plak

Beomgyu meringis kesakitan. Keningnya ditimpuk oleh Taehyun dengan tidak manusiawi.

"Ayo, lanjutkan dramamu itu sampai sepatuku melayang menuju wajahmu!" Taehyun sudah berancang-ancang melemparkan sesuatu.

Beomgyu mendengus, savage sekali anak ini! Pikirnya.

"Oh ya, aku tadi melihatmu bersama gadis gila itu diperpus saat jam istirahat. Dia mengganggumu lagi?" Tanya Beomgyu tiba-tiba.

"Kurasa tidak perlu kujawab pun kau sudah tau."

"Tapi kau menjawabnya tuh."

Seketika Taehyun mengubah raut wajahnya menjadi datar. "Terserah."

PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang