Happy reading^^
°·°·°
"Ucapkan pesan terakhir, Lee Sohee!!"
Sohee berlari tunggang-langgang menghindar dari tupai dingin yang sedang mengamuk. Jujur, ia takut. Tapi entah mengapa bibirnya tak bisa berhenti tertawa. Kurang ajar memang! Dan itu makin membuat darah Taehyun mendidih.
"Heh! Kemari kau!!" Teriak Taehyun tak tanggung-tanggung. Vas itu ia letakkan kembali pada meja kaca itu sedikit kasar. Lantas cepat mengejar gadis laknat itu. Berlarian kesana kemari didalam kamar super besar milik Sohee membuat Taehyun ngos-ngosan. Mulai dari memutari meja, kursi, berjalan diatas kasur, hingga yang paling ekstrim...
Menaiki lemari.
Entah bagaimana caranya gadis itu bisa naik dan kini sudah duduk manis diatas lemari besarnya dengan memasang muka sok manisnya.
Sungguh, Taehyun ingin menangis saja rasanya meladeni bocah ini. Oh ayolah, dia bukan pengasuh anak kecil, dia hanya membantu Sohee agar bisa lulus dengan nilai memuaskan. Tapi kenapa sulit sekali?
Dan kini, Taehyun menyerah. Tubuhnya terduduk dilantai Sohee yang terlapis karpet bulu tebal. Wajahnya yang masih basah akibat disiram air tadi sekarang bercampur keringat yang mengalir dari pelipisnya. Sungguh melelahkan hanya untuk menangkap gadis kelebihan energi itu.
Sedangkan Sohee yang berada diatas lemari besar miliknya hanya mendengus. "Si bodoh!" Panggilnya tak sopan kepada oknum yang terduduk dibawah.
Taehyun tak menghiraukan, ia justru malah berbaring sambil menetralkan nafasnya yang memburu. Ia benar-benar sial hari ini.
Sebenarnya apa maunya gadis laknat itu?!
"Kenapa berhenti, huh?! Lemah sekali!" Cibir Sohee. Raut menyebalkannya kembali lagi.
"Bangsat!" Umpat Taehyun dalam hati.
Hening
Tidak ada yang bersuara kembali. Hingga tiba-tiba Sohee bermonolog, yang sialnya Taehyun bisa mendengar gumamannya meski lirih. "Tunggu, bagaimana caranya aku turun?" Gumam Sohee bingung sendiri. Ia merutuki kebodohannya karena malah menaiki lemari agar terhindar dari Taehyun. Toh jika ia tidak naik, Taehyun akan tetap menyerah.
Taehyun menaikkan satu alisnya, ingin sekali ia tertawa keras-keras hingga pita suaranya rusak. Menertawakan Sohee hingga puas kala melihat bocah itu yang sedang garuk-garuk pipi, tanda bingung. Dan jangan lupakan alis yang menukik tajam tanda gusar.
"Cepat turun!" Ucap Taehyun setengah memerintah. Walau ia yakin gadis itu tak akan menurutinya begitu saja.
Sesuai dugaan, Sohee melotot tajam sekilas kemudian mengalihkan pandangan kearah lain. "Aku masih ingin disini."
"Oh benarkah?" Goda Taehyun menahan tawa.
"Jangan meledekku! Aku bisa turun sendiri kok!"
"Yang meledekmu siapa? Bahkan aku tidak bilang apa-apa loh."
"Jangan memancing emosi kau, bedebah!"
Tawa Taehyun sukses meluncur. Dia tidak bisa menahan tawanya, sial! "Baiklah baiklah. Mari hentikan ini. Turunlah sekarang juga lalu kita mulai pembelajaran"
Sohee diam, matanya menelisik sekitar hingga pada satu titik senyumannya mengembang pesat. Taehyun melihat arah pandang Sohee dan jantungnya mulai berdetak tak nyaman. Heol, apa Sohee akan melompat ke kasurnya? Bukan itu masalahnya. Pasalnya, kasur Sohee itu jauh dari lemari...
Apa kalian memikirkan apa yang Taehyun pikirkan?
Melihat Sohee yang beranjak berdiri, ancang-ancang akan melompat membuat Taehyun panik. Hey lemari milik Sohee itu tinggi, jika jatuh bisa-bisa tubuhnya remuk. Dan yang paling mengerikan, jika dikira-kira Sohee bukannya jatuh dikasur tapi kepalanya yang terkena pinggiran kasur. Wah tidak bisa dibayangkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗
Fanfiction:: Tell me i'm nothing... 'cause it's just a paper heart :: Menjadi guru private ditengah sibuknya sekolah tentunya bukanlah hal yang mudah. Taehyun ingin menyerah meladeni si gadis bar-bar yang sialnya kini menjadi muridnya, Namun, bagaimana diriny...