23 - Complicated

286 46 113
                                    

»‧‧‧‧‧Paper Heart‧‧‧‧‧«


°•°•°


"Mulai sekarang ... berhenti menemui adikku." Soobin berujar tanpa melihat sang lawan bicara. Kedua tangannya saling bertaut. Nampaknya rasa kesal itu masih ada.

"Mengapa harus? Aku tidak merasa punya salah tentang apapun." bela Taehyun tak terima.

"Begitu? Setelah kau menghancurkan hati dan kepercayaannya kepadamu?"

"Ck, kubilang bukan aku yang menandatangani kontrak itu!"

Soobin memejamkan mata sejenak, meredam emosi. Sebab sungguh, ia tak suka jika adiknya terluka entah itu fisik atau batinnya, barang setitik pun. "Bagaimana aku percaya jika jelas-jelas disana terdapat tanda tanganmu sendiri? Kau mabuk, huh?!"

Taehyun tak tahu apa yang tengah di pikirannya sekarang. Semuanya campur aduk menjadi satu. Mengenai kontrak yang sudah ditandatangani itu, ia benar-benar tak habis pikir. Siapa dalang dari semua ini? Sebetulnya Taehyun sudah lama merasakan bahwa ada seseorang- oh atau sekelompok orang (?) yang memang merencanakan kegagalan dirinya menjadi guru private. Namun jika dipikir-pikir, apa untungnya bagi orang itu jikalau Taehyun berhasil mengundurkan diri? Apakah berpengaruh?

Tunggu, berpengaruh?

Sontak pikiran Taehyun langsung mencerna kejadian malam itu, dimana ia dan kakaknya bertengkar.

"Perusahaan kita. Itu bisa berpengaruh disana. Lee Sohee, adalah adik dari Lee Soobin, musuhku."

Benarkah? Yeonjun?

"Taehyun-ah, eomma tidak tahu apa yang sedang mengganggu pikiranmu sekarang," Suara lembut itu menyadarkan lamunan Taehyun. Ia segera menoleh ke asal suara. Terlihat Nyonya Kang datang membawa segelas coklat hangat, menaruhnya dimeja, lantas beralih duduk disamping Taehyun. "Jika kau membutuhkan tempat untuk bercerita, eomma selalu ada untukmu, arra?"

Taehyun tersenyum tipis. Pandangannya kembali tertuju pada televisi didepannya. "Ah, aku baik-baik saja."

Seperti biasa, Taehyun bersikap dingin pada siapapun, termasuk sang eomma sendiri. Dan dirinya menyadari, mengapa dengan Sohee rasanya berbeda? Rasanya begitu natural tanpa kesulitan berkata-kata.

Nyonya Kang mengusap lembut rambut anaknya. "Jangan tidur terlalu larut, hm?" Setelah mendapat anggukan dari sang anak, wanita setengah baya itu beranjak dari duduknya. Meninggalkan Taehyun yang masih termenung dalam dunianya sendiri.

Hingga tiba-tiba suara pintu terbuka. Menampakkan tubuh jangkung sang kakak yang sedari tadi Taehyun tunggu-tunggu. Tanpa berkata-kata lagi, Taehyun segera berdiri mendekati Yeonjun.

PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang