"Huh akhir-akhir ini aku sering pusing, bahkan malam ini juga!" keluh seorang perempuan bersurai cokelat yang sedang memegang kepalanya.
Perempuan itu berjalan dengan terhuyung-huyung karena kepalanya pusing, banyak bayang-bayang yang terus melintas di kepalanya. Semakin lama semakin pusing dan ia kehilangan keseimbangannya. Dia akan segera jatuh, dan ...
'Bruk'
'Grep'
Ada yang menolongnya, sebelum pingsan dia melihat seorang lelaki tampan. Dia seperti pernah melihatnya namun kapan?
"Levi ... " Sebelum pingsan dia sempat mengucapkan sesuatu dengan lirih.
Namun selirih lirihnya perempuan itu bicara, Levi masih dapat mendengarnya.
"Kau sudah mulai mengingat ya, Hanji?" tanyanya menggumam lirih.
.
.Levi namanya, hanya ada beberapa orang yang mengetahui nama belakangnya. Dia dingin, dan memiliki tatapan yang tajam. Tidak ada yang mengerti tentang isi hatinya, karena dia selalu menutupinya dengan wajah datarnya. Susah untuk menebak jalan pikirannya, mungkin bisa di bilang tidak bisa. Dia pendek namun dia tampan.
.
.Levi segera membawa Hanji ke dalam mobilnya. Dibaringkannya tubuh Hanji ke kursi belakang mobil. Lalu Levi dengan segera mengemudi mobilnya menuju rumah Hanji. Tunggu dulu, dari mana Levi tahu rumah Hanji? Biarlah rahasia itu terbongkar dengan sendirinya.
Setelah sampai di rumah Hanji, Levi segera mengangkat tubuh Hanji dan membawanya masuk. Tunggu, bagaimana caranya dia masuk, jika rumah Hanji di kunci? Dia menggeledah tas Hanji, dan mengambil kunci rumah itu.
Levi membaringkan Hanji di atas ranjang kamar Hanji. Ia segera pergi sebelum Hanji bangun. Namun sebelum Levi pergi, Levi menuliskan surat untuk Hanji. Barulah Levi pergi dari rumah Hanji.
Ia segera menuju mobilnya, setelah memasuki dan menutup pintu mobilnya. Ia mengambil ponsel, lalu memencet ikon telepon dan men-scroll beranda telepon itu, di pencetnya nomor yang akan di hubungi.
"Hallo, ada apa Levi?"
"'Dia' sudah mulai mengingat"
"Jadi begitu ya? Keadaannya akan semakin terancam. Tolong kau jaga terus ya Levi"
"Hn"
Panggilan berakhir, setelah Levi berkata singkat. Levi mengemudikan mobilnya untuk segera beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Levi sampai di tempat yang ia tuju, yaitu rumahnya. Dengan wajahnya yang datar ia masuk ke dalam rumah begitu saja tanpa mengetuk terlebih dahulu. Tepat saat pintu sudah ia buka, ia melihat banyak orang sedang duduk di sofa ruang tamu. Saat Levi melangkah 'orang orang' itu berdiri tegap lalu hormat, mengepalkan tangan kiri dan di tempelkan di dada sebelah kanan.
"Selamat datang kapten" ucap anak laki-laki berambut pirang
Levi langsung pergi, tanpa menghiraukan 'orang orang' di ruang tamu itu. Saat Levi sudah di lantai atas, 'orang orang' itu segera menurunkan tangannya dan duduk kembali.
"Kenapa kapten pulang, lebih lambat dari biasanya ya?" tanya seorang perempuan yang sedang memakan kentang
"Mungkin pekerjaannya di kantor sedang menumpuk, Sasha" jawab si laki laki pirang
"Tapi, tidak biasanya kapten menumpuk pekerjaan" timpal laki laki yang tampangnya seperti kuda
"Ehm" suara bariton terdengar sedang berdehem
Suara itu menghentikan acara bergosip, 'orang orang' itu langsung diam, keringat dingin bercucuran.
"Jean, Sasha. Kalian bersihkan kamar mandi rumah ini selama seminggu" kata laki laki yang memiliki suara bariton, yaitu Levi
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan
Teen FictionMaafkan Aku, ini demi kalian terutama kau Hanji -Levi Ackerman Pair: Levi×Hanji💛👑 Hanya meminjam karakter milik Hajime Isayama-sensei. Ga tau masi abal²~