Saat ini Levi sedang duduk memandangi langit malam dari balkon. Entah apa yang dipikirkan sang manusia terkuat dari Survey Corps itu.
"Apa kau mau berbagi cerita dengan ku?" tanya Hanji datang dengan membawa secangkir teh di tangannya
Levi menengok, menautkan alisnya pertanda bingung.
"Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu, kau bisa bercerita dengan ku. Mungkin aku bisa memberi solusi atau bisa meringankan beban mu" jelas Hanji menyerahkan tehnya pada Levi dan ikut duduk
Levi menerima teh pemberian Hanji, "Bukan masalah, hanya memikirkan beberapa misi" jawab Levi kemudian menyesap teh buatan Hanji dengan gaya khasnya
"Kau yakin?" tanya Hanji yang masih ragu dengan jawaban Levi
Levi memandang mata Hanji lalu mengangguk, meyakinkan bahwa dirinya sedang tidak berbohong.
"Bagaimana jika aku membantu mu?" tanya Hanji
Lagi-lagi Levi menautkan alisnya, sorot matanya mengatakan "Apa yang kau maksud".
"Bagaimana jika aku menjadi anggota Survey Corps juga?" tanya Hanji yang membuat Levi mendelik tajam
"Tidak!" tolak Levi tegas
"Kenapa? Lagi pula aku juga bisa bela diri" protes Hanji
"Kau kira aku menikah dengan mu hanya untuk menjaga mu?!" tanya Levi emosi (yang ternyata keceplosan)
"Heh? Memangnya ada alasan lain kau menikah dengan ku selain menjaga ku?" tanya Hanji yang membuat Levi sadar bahwa dirinya keceplosan tadi
'Tentu saja aku mencintaimu, bodoh' umpat Levi dalam hati
"Tidak" jawab Levi bohong
"Lalu, kenapa kau mau menerima pernikahan ini? Apa karena pesan dari ke-dua orang tua mu?" lanjut Levi bertanya
"Tidak, aku merasa nyaman dengan mu. Meski kau pendek, cuek dan tampang triplek" jawab Hanji jujur yang kemudian terkekeh
"Lalu kenapa kau mau dengan pria pendek seperti ku? Bahkan aku tidak bisa menjadi tempat sandaran mu" tanya Levi lagi
"Entahlah, aku seperti pernah mengenal mu, tapi aku sendiri tak yakin. Aku yakin bahwa aku mencintaimu" jawab Hanji sejujur-jujurnya
"Bahkan jika aku tak memiliki rasa cinta, apa kau akan tetap mencintai ku?" tanya Levi lagi
"Semua orang memiliki rasa cinta, Levi" jawab Hanji
"Buktinya?" tanya Levi tak percaya
"Kau tahu? Saat kau menolong Mikasa, aku yakin kau tak ingin adik mu terluka. Di situ kau memiliki rasa cinta" jawab Hanji membuktikan, dan hal itu membuat Levi bungkam
"Dan aku juga yakin waktu akan membuatmu mencintai ku" lanjut Hanji sambil tersenyum
"Terima kasih" ucap Levi tersenyum
Mungkin baru kali ini Hanji melihat wajah datar Levi tersenyum. Levi merasa bebannya sedikit menghilang, Hanji benar, bercerita bisa sedikit membuat hati lega.
"Kau.. tersenyum?" tanya Hanji heran
"Ck, lebih baik sekarang kau tidur. Ini sudah malam" peringat Levi yang kemudian berdiri dan membawa cangkir tehnya menuju dapur
"Baiklah, kau juga cepat tidur" ucap Hanji membuka kamar Levi yang sekarang sudah jadi kamarnya juga
Namun Hanji tidak jadi masuk dan kembali menutup pintu kamarnya. Dia menuju dapur, karena dia haus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan
Teen FictionMaafkan Aku, ini demi kalian terutama kau Hanji -Levi Ackerman Pair: Levi×Hanji💛👑 Hanya meminjam karakter milik Hajime Isayama-sensei. Ga tau masi abal²~