Dua hari telah berlalu, saat ini laki-laki yang tidak terlalu tinggi sedang berdiri di altar pernikahan dengan seorang wanita berkacamata, yang seharusnya menggunakan lensa kontak namun wanita itu lebih memilih menggunakan kacamata favoritnya.
Para tamu yang berupa Pasukan Survey Corps atau bisa di bilang Prajurit pengganti Polisi bersorak sorai setelah kedua mempelai mengucapkan janji suci mereka, tepuk tangan memenuhi ruangan di gedung tersebut.
Acara berakhir sore hari, kedua mempelai pun pulang ke rumah sang mempelai pria, yang sekarang adalah suami dari mempelai wanita.
"Levi, hari ini.. aku..-"
"Jika kau tidak mau, aku akan tidur di sofa" ucap Levi yang mengerti maksud pembicaraan Hanji
"Eh! Kenapa, bahkan aku belum bilang tidak mau?" protes Hanji pada Levi
"Lalu? Memangnya kau mau?" tanya Levi
"A-ano, se-sekarang kan aku sudah jadi i-istri mu, ke-kenapa ti-dak?" jawab Hanji gugup dan malu, pipinya sudah merah
"Jadi kau mau?" tanya Levi menggoda Hanji
Hanji mengangguk tanpa memerhatikan wajah tampan Levi, ia sangat malu, pipinya sudah merah seperti kepiting rebus di tambah lagi ia memakai blush on walau hanya tipis, karena Hanji tak menyukai makeup.
Tak disadari ternyata mereka sudah sampai di rumah mereka, kini Hanji sudah menyandang marga Ackerman setelah mengetahui nama Levi saat mengucap janji suci tadi.
"Selamat datang Kapten, Hanji-san" sapa Armin saat Levi dan Hanji masuk
Levi hanya melirik rekan-rekannya itu lalu masuk ke kamarnya, "Terima kasih teman-teman" sorak Hanji, matanya berbinar
Mereka semua terkekeh, "Tentu, Hanji-san" balas Eren seraya tersenyum
"Bagaimana denganmu Sasha? Apa sudah membaik? Maafkan aku, kau seperti ini juga karena aku" tanya Hanji berpaling menatap Sasha
"Sudah lebih baik Hanji-san, jangan bilang seperti itu, itu kewajiban ku sebagai Squad Kapten Levi untuk menjaga anda" jawab Sasha
"Terima kasih, kalian istirahatlah. Aku masuk kamar dulu" ucap Hanji lalu masuk ke kamar perempuan
"Ano Hanji-san, apa anda akan tetap tidur di kamar perempuan?" tanya Mikasa
Pertanyaan Mikasa mengehentikan langkah Hanji dan menengok ke arah Mikasa, "Aku akan segera pindah, lagipula Sasha sudah kembali" jawab Hanji sambil tersenyum
"Hm baiklah" ucap Mikasa yang mengangguk
Hanji pun kembali melangkah dan memasuki kamar perempuan, lalu mengemasi pakaiannya untuk di pindahkan ke kamar Levi.
'Tok tok tok'
"Levi, boleh aku masuk?" tanya Hanji mengetok pintu kamar Levi
Tak ada jawaban, Hanji memutuskan untuk membuka pintu itu. 'Tidak dikunci?', batin Hanji bingung. Saat Hanji membuka pintu, ia terkejut melihat Levi yang baru saja selesai mandi dan telanjang dada. Hanji langsung menutup kembali pintu kamar Levi.
"Hanji-san, ada apa? Kenapa tidak masuk?" tanya Krista yang kebetulan akan menyerahkan berkas kepada Levi
"Ehh-emm i-itu, a-ano.. aku, aku baru saja akan mengetok pintu tadi dan kau datang. Yahh begitu hihi" elak Hanji menggunakan seribu alasannya
"Wah maaf, aku mengganggu" ucap Krista menundukkan kepalanya
"Aha tak perlu menunduk begitu. Apa yang akan kau lakukan" tanya Hanji sambil menegakkan badan Krista
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan
Teen FictionMaafkan Aku, ini demi kalian terutama kau Hanji -Levi Ackerman Pair: Levi×Hanji💛👑 Hanya meminjam karakter milik Hajime Isayama-sensei. Ga tau masi abal²~