-Ch 11

654 74 11
                                    

Hanji terpaku pada tatapan Levi yang sedang menopang tubuhnya dan menatap matanya dalam. Namun Hanji segera sadar setelah beberapa detik menikmati tatapan dalam dari Levi.

"E-em a-ano b-"

Levi kembali tersadar dari tatapan dalamnya. Hampir saja melepaskan dekapannya dari tubuh Hanji. Jika benar-benar lepas, Hanji akan jatuh. Namun Levi kembali menahan tangan Hanji dan membuat Hanji berdiri tegap.

"Maaf" ucap Levi singkat

"I-iya" balas Hanji gugup

Levi pun melangkah pergi meninggalkan taman yang banyak kenangan itu. Hanji pun mengikuti langkah Levi. Levi dan Hanji berjalan beriringan hingga sampai rumah. Karena jarak taman dengan rumah mereka saat ini hanya dekat jadi mereka memutuskan untuk berjalan saja.
.
.
Akhirnya setelah beberapa menit menempuh perjalanan dengan berjalan, Levi dan Hanji sampai di rumah.

"Selamat sore, kapten kak Hanji" sapa Eren yang sedang menyiram bunga

Levi hanya mengangguk lalu melenggang pergi meninggalkan Hanji dan Eren.

"Sore juga, Eren" balas Hanji menyapa Eren

"Bagaimana kencannya kak?" tanya Eren sambil terkekeh

"Kencan? Siapa yang bilang? Pasti Jean ya?" tanya Hanji menebak

"Iya, Jean bilang kapten dan kakak pergi ke taman. Jadi ku pikir kalian sedang berkencan" jawab Eren nyengir di akhir kata

"Hahaha, mungkin bisa di bilang kencan" balas Hanji tertawa pelan

"Apa romantis kak?" tanya Eren bak wartawan

"Ehm.. menurutku setiap bersama Levi itu adalah hal terindah" jawab Hanji pelan sembari memutar memorinya bersama Levi

Namun Eren tidak sepeka Armin atau Jean, Eren bingung dengan apa yang diucapkan Hanji tadi. Eren tidak terlalu mendengar perkataan Hanji yang pelan tadi.

"Emm.. maaf kak Hanji, aku tidak terlalu mendengar ucapan mu tadi. Apa kakak bisa mengulangi lagi?" ucap Eren bertanya

"Ah tidak, kakak masuk dulu ya" elak Hanji lalu meninggalkan Eren yang masih penasaran

"Sepertinya kupingku masih normal" gumam Eren lanjut menyirami tanaman
.
.
"Kapten, ada informasi yang ingin saya sampaikan" ucap Armin melihat Levi yang sedang menyeduh teh

"Dari Erwin?" tanya Levi

"Benar. Komandan bilang, kapten harus ke markas secepatnya. Ini ada hubungannya dengan perempuan pirang yang berhasil kita tangkap waktu lalu" jawab Armin menjelaskan

"Hm, aku akan ke markas malam ini. Jaga Hanji, jangan sampai dia keluar rumah untuk hal yang tidak penting" balas Levi memberi wejangan

"Baik, saya permisi" pamit Armin menuju ke kamarnya

Levi pun segera menghabiskan tehnya dan bergegas bersiap pergi ke markas.

"Ada misi lagi?" tanya Hanji yang melihat Levi sedang bersiap

Levi mengangguk sebagai jawaban iya, "Jangan keluar rumah. Jika ada perlu bilang saja dan jika terjadi sesuatu hubungi aku secepatnya" ucap Levi memberi wejangan

"Aku lelah mendengar kata-kata itu" sanggah Hanji jengah

Levi tak menghiraukan ucapan Hanji dan langsung melengos pergi menuju markasnya.
.
.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Levi memasuki ruangan Erwin tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu lalu menyenderkan punggungnya di dinding dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang