-Ch 15

715 75 22
                                    

Hanji POV

Aku terbangun dari mimpi yang menurut ku-entahlah. Seingatku tadi aku dan Levi berada di balkon, tapi sekarang aku ada di ranjang.

"Apa Levi memindahkan ku?" gumamku sembari menggunakan kacamata ku

"Jam berapa ini?" monolog ku bertanya

"Eh, sudah jam setengah dua?" ucap ku heran saat melihat jam di posnelku

Pintu terbuka saat aku turun dari ranjang. Terlihat Levi membawa nampan yang berisi seporsi makanan dan juga segelas air putih.

"Eh?"

"Bagus jika kau sudah bangun. Cepatlah makan, sore ini ada misi" katanya

"Hmm, kalau begitu.. aku tidak usah makan sa--"

"Kau dengar? Aku bilang nanti sore" sanggahnya menaruh nampan yang ia bawa ke meja

"Baiklah.. apa misi kita nanti?" aku pun menjawab pasrah dan bertanya padanya

"Menyelamatkan anak dari CEO ternama" jawabnya

"Cepatlah makan dan segera ke bawah" lanjutnya memerintah ku lalu keluar dari kamar

Aku pun menyantap makanan yang dibawakan Levi tadi hingga habis tak tersisa. Gelas yang tadinya terisi air putih pun sudah kosong barang setitik pun.

"Ternyata aku memang lapar" gumamku mengelus perutku yang kenyang

Alat makan pun ku bereskan dan bergegas ke lantai bawah. Aku tak ingin Levi dan yang lain menunggu ku lama.

Hanji POV End

Di ruang tengah atau bisa disebut dengan ruang meeting dadakan sudah terisi Eren dan kawan-kawannya. Mereka sedang menunggu Hanji. Levi akan membahas strategi yang akan mereka lakukan.

Tak lama kemudian Hanji terlihat membawa nampan berisi bekas alat makanannya tadi.

"Maaf lama" mula Hanji menaruh nampan tersebut ke tempat pencucian piring dan segera berhambur ke ruang tengah

"Ah, tidak juga" ujar Eren

"Seperti biasa, satu setengah jam lagi kita berangkat! Bawa senjata masing-masing!" komando Levi tegas

"Dimengerti, Kapten!" jawab Eren dan kawan-kawan tak terkecuali Hanji

Setelah dirasa cukup, Levi pun pergi ke ruangan kerjanya. Tangannya membawa secangkir teh favoritnya.

Levi menyiapkan senjata yang perlu ia bawa. Walaupun hanya musuh biasa, tapi kepolisian menyebutkan jumlah mereka banyak.

Senjata-senjata itu hanya untuk antisipasi jika ada keadaan mendesak. Levi tak ingin kejadian 3 tahun lalu terulang, karena ia yang terlalu mementingkan misi.

Tak terasa satu setengah jam sudah terlewati dengan Levi yang berkutat pada kertas penelitian yang belum sempat ia selesaikan.

Dengan segera Levi bergegas menjalankan misi bersama rekan-rekannya dan juga istrinya.

Sesampainya di tempat penyekapan, mereka semua terlihat bingung. Tempat yang ditunjukkan sangat sepi, apa mereka sudah berpindah tempat?

"Jean, Connie, periksa sekitar!" titah Levi memberi komando

"Hai' Kapten" jawab Jean dan Connie bersamaan dan bergegas memeriksa sekitar

Tak lama setelah itu Connie kembali dengan anak laki-laki digendongannya. Penampilan anak tersebut sangat lusuh tatapan wajahnya tidak dapat di artikan.

"Hei-hei, siapa namamu?" tanya Hanji mencoba mengorek informasi dari anak tersebut

"Aku tak memiliki nama" jawabnya datar

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang